Sudah sepuluh tahun berlalu,
kenangan saya akan Kota Magelang masih sukar dilupakan. Magelang menyisakan kesan mendalam yang
membuat saya ingin kembali lagi. Dulu, saya ke Magelang dalam rangka tugas
kuliah mengenai obyek wisata di Jawa Tengah. Saya kuliah di Fakultas Ekonomi
Studi Pembangunan. Pada tingkat akhir, saya mengambil penjurusan Ekonomi
Pariwisata. Otomatis, tugas kuliah pun banyak berhubungan dengan pariwisata.
Berhubung kantong pas-pasan, saya meneliti obyek wisata yang dekat dengan
kampus saja di Universitas Diponegoro, Semarang. Lalu, mengapa ke Magelang?
Bukankah di Semarang juga banyak obyek wisata?
Wednesday, July 31, 2013
Tuesday, July 30, 2013
Memaksimalkan Potensi Blog dengan Layanan Iklan PPC AdRewa
Ngeblog Buat Apa?
Setiap orang memiliki caranya
sendiri untuk menenangkan pikiran, salah satu cara saya adalah dengan menulis.
Terkadang setelah menulis, saya juga ingin ada orang yang membaca tulisan itu.
Untuk itulah sejak dua tahun lalu, saya membuat blog di blogspot. Saya memakai
domain blogspot, karena lebih mudah mengoperasikannya dan tentu saja gratis. Saya belum tertarik
memiliki domain berbayar karena khawatir tidak disiplin membayar, lalu tiba-tiba
blog saya tak bisa diakses.
Monday, July 29, 2013
Mencari Jodoh Naskah (2): Mengembangkan Jaringan
Sebelum mudik, posting ini dulu deh. Sebenarnya udah lama mau posting, tapi agak-agak males nulisnya hehehe... Ini perjuangan meloloskan novel Frankfurt to Jakarta. Ada hubungannya dengan networking yang sudah saya bangun sejak menjadi penulis. Di sini saya memahami benar betapa pentingnya menjalin hubungan baik, bukan hanya untuk pekerjaan ya tapi bersosialisasi.
Sunday, July 28, 2013
Kapan Bikin Antologi Lagi?
Sampai hari ini masih ada yang menanyakan pertanyaan di atas kepada saya. Dua tahun lalu memang saya beberapa kali terlibat dalam penyusunan naskah antologi, tiga diantaranya sudah terbit: Gado-Gado Poligami, A Sweet Candy for Teens, dan Anak Nakal Banyak Akal. Tahun ini cuma satu antologi yang terbit: BIRU. Padahal, masih ada tiga naskah antologi yang menggantung. Dua naskah menggantung di satu penerbit: naskah Mertua & Menantu dan naskah Pengaruh Facebook bagi Perempuan. Satu naskah malah belum menemukan penerbit, alias ditolak-tolak terus.
Saturday, July 27, 2013
Tiga Itu Adalah....
Alhamdullillah, bisa juga saya menulis postingan ini untuk diikutsertakan dalam giveaway novel yang diadakan oleh Arga Litha. Pertama lihat pengumumannya, memang sudah tertarik karena naksir sama novel "Pulang" Leila S.Chudori. Saya sudah pernah baca reviewnya, katanya sih bagus. Novel sastra high quality. Lumayan kan buat belajar nulis novel supaya bisa nulis lebih bagus lagi? Tapi pas disuruh menuliskan tiga postingan yang paling saya sukai di blog Arga Litha, saya mulai mundur. Bukan apa-apa sih, cuma waktunya yang sempat gak yaaa... Soalnya pas baca pengumuman itu, saya lagi nyelesein satu novel dan mau masuk bulan ramadan pula. Biasanya kan makin sibuk kalau sudah puasa. Ternyata sekarang saya sudah free dan bisa ikutan giveaway Arga Litha.
My Sweet Moment With My Sisters
Foto terbaru bersama Echa dan Tria |
Beli Baju Baru, Ada Syaratnya!
Tema ngablogburit blogdetik hari ini pas sekali dengan saya yang berencana membeli baju baru untuk lebaran besok. Lebaran, haruskah memakai baju baru? Ehhmmm... sebenarnya itu tergantung orangnya juga. Buat saya yang jarang beli baju, lebaran itu waktunya beli baju baru. Kebiasaan beli baju baru menjelang lebaran ini memang sudah ditanamkan orang tua sejak kecil. Catatan: di hari biasa, kami amat jarang membeli baju baru, paling-paling baju seragam waktu kenaikan kelas.
Friday, July 26, 2013
Kendala Menulis #2: Waktu
Alhamdulillah, bisa masuk 12 finalis dalam ajang #8MingguNgeblog yang diadakan oleh Anging Mammiri. Informasinya di sini: http://angingmammiri.org/2013/07/24/pengumuman-8-minggu-ngeblog/ .
Ketika memutuskan mengikuti even itu, saya tak berpikir tentang hadiahnya atau apakah nanti saya bisa melakukannya? Saya hanya ingin menantang diri, sanggupkah ngeblog selama 8 minggu berturun-turut dengan tema yang sudah ditentukan? Yang penting dijalani saja dulu, perihal lolos atau tidak, ya lihat saja nanti. Saya sudah keranjingan ngeblog, tapi sering kali tak tahu mau menulis apa di blog ini. Dengan tema yang sudah ditentukan oleh Anging Mammiri, saya jadi bisa mengisi blog ini secara teratur.
Wednesday, July 24, 2013
Jangan Ragu Untuk Berdoa
Jangan ragu untuk berdoa, terlebih di bulan Ramadan ini. Allah akan mengabulkan semua doa, hanya doa yang baik. Jikapun tak dikabulkan sekarang, kelak diberikan yang lebih baik di akhirat. Tetapi, baru saja saya mendapatkan pengabulan doa di dunia.
Macaroon Love: Nama, Kue, dan Jodoh yang Aneh
Judul: Macaroon Love
Penulis: Winda Krisnadaefa
Penerbit: Romance Qanita
Harga: Rp 47.000
Halaman: 264
Tahun Terbit: Maret 2013
Ketika
membaca nama tokoh utamanya, Magali, saya langsung memuji penulisnya. Nama
tokohnya unik dan eksotis. Tidak banyak penulis yang memperhatikan pemberian
nama untuk tokoh-tokohnya. Saya mengira Magali itu laki-laki dan macaroon
adalah macaroni, cemilan yang disukai anak-anak saya. Ternyata, Magali itu
perempuan dan macaroon adalah nama kue yang gambarnya ada di sampul novel ini.
Mirip kue Dorayaki. Kue ini diciptakan oleh Chef Adriano Zumbo, yang juga
disebut-sebut di dalam novel ini.
Tuesday, July 23, 2013
Frankfurt to Jakarta: Dari Cerpen Menjadi Novel
Alhamdulillah, meskipun saya belum mendapatkan bukti terbit novel Frankfurt to Jakarta, novel ini sudah diedarkan ke toko buku-toko buku. Beberapa teman sudah melihat novel ini di toko buku. Kok saya belum dapat bukti terbitnya? Iya, karena proses terbitnya sangat cepat, kurang dari dua bulan, untuk mengejar Ramadan.
Friday, July 19, 2013
Thursday, July 18, 2013
Mencari Jodoh Naskah
Bismillah, sebelum membaca tulisan ini, semoga
tak ada pemahaman yg salah. Tulisan ini dimaksudkan utk curhat, berbagi,
dan menyemangati teman-teman yang juga sedang mencari jodoh untuk
naskahnya. Sekaligus promo novel terbaru saya #SurgaYangTerlarang.
Harta Tak Pernah Mengenyangkan
Masih puasa? Saya sedang sahur, nih. Usai berbuka, semua nafsu bisa dikenyangkan, kecuali harta. Ya, setelah melihat, mengamati, dan merenungkan, saya berkesimpulan bahwa nafsu terhadap harta memang tidak akan bisa kenyang. Nafsu terhadap makanan, bisa dikenyangkan karena lambung punya batas menampung makanan. Nafsu terhadap syahwat, ada batasnya pula. Tetapi, harta?
Wednesday, July 17, 2013
Aku Ingin Menjadi Penghapal Al Quran
Ramadan
terakhir. Sungguh, saya tak ingin menjadikan Ramadan tahun ini sebagai Ramadan
terakhir. Masih banyak perbaikan yang belum saya lakukan, masih banyak target
yang belum tercapai. Saya ingin masih
diberikan kesempatan merayakan Ramadan di tahun-tahun depan. Namun, saya tetap
harus beribadah semaksimal mungkin, termasuk di dalam bulan Ramadan kali ini,
seakan-akan ini adalah Ramadan terakhir.
Rindu Ramadan di Rumah Mamah
Foto Mama satu-satunya di Laptop saya |
Tuesday, July 16, 2013
Penulis Karbitan, Cepat Matang tapi Kualitas Kurang
Kalo ngomongin karbitan, saya jadi inget pisang yang dikarbit. Waktu itu pembantu saya nawarin pisang dari kebunnya. Katanya, pisang itu belum terlalu matang, jadi harus disimpen dulu. Ternyata pisang itu gak boleh dibiarin mateng di pohon. Bukan apa-apa sih, takut diambil orang aja hehehe.... Jadi, setelah hampir matang, langsung dipetik dan disimpan di rumah sampai matang. Kalo pisang sendiri sih bisa disimpan, walopun lama ya ga pa-pa. Nah, tukang buah gak bakal tahan nunggu pisang matang. Jadi deh dikarbit, atau dikasih obat biar pisangnya jadi matang. Pisang karbitan emang cepet mateng, tapi ada beberapa yang gak enak. Seperti masih mentah, gitu.
Sunday, July 14, 2013
Eh, Kok Menang?
Hari ini saya mendapatkan kejutan. Dimention sama Mba Arin Murtiyarini dan Windi Teguh yang sama-sama jawara lomba blog, deg-degan pas lihat ternyata saya dimention karena jadi pemenang hiburan lomba blog "Ceritaku Bersama Miyako." Walopun cuma pemenang hiburan yang hadiahnya "paling-paling" merchandise, saya bersyukur banget karena nulisnya dekat deadline. Cuma SATU JAM menjelang deadline!
Saturday, July 13, 2013
Lima N untuk Resolusi Ramadan 1434 H
Beberapa minggu menjelang Ramadan
tahun ini, saya sudah merasa tidak yakin akan bisa menjalani ibadah puasa sambil
menyusui. Padahal, dulu juga saya sukses berpuasa sambil menyusui anak kedua. Lalu,
mengapa sekarang malah tidak yakin? Yang namanya iman itu bisa naik dan turun. Kelihatannya
sekarang ini saya sedang mengalami penurunan iman. Sebelum puasa Ramadan, saya
sudah berpuasa qada Ramadan tahun lalu yang batal 12 hari karena bed rest hamil
anak ketiga. Selama qada itu saya rasakan berat sekali berpuasa sambil menyusui
dan mengurus dua kakaknya yang juga masih balita, ditambah mengurus rumah
tangga. Saya tidak punya asisten rumah tangga, otomatis semua pekerjaan rumah
tangga pun dilakukan sendiri.
Friday, July 12, 2013
Antologi "BIRU" Mengharubiru dari Sejak Penulisan Hingga Terbitnya
Alhamdulillah, kabar baik lagi di awal bulan Ramadan. Setelah dua novel dikabarkan akan terbit dan mengisi toko buku di bulan suci ini, ternyata buku antologi "BIRU: Sabar Hingga Akhir Waktu" malah sudah terbit sejak akhir Juni dan sudah bisa dipesan. Saya baru tahu tadi siang pas kurir JNE mengantarkan paket. Agak ragu juga menerimanya, karena seingat saya gak ada paket yang akan datang. Paket hadiah dari kuis dan giveaway, sudah datang semua. Kayaknya saya belum memenangkan lomba apa-apa dan tidak sedang memesan barang di toko online. Waaah, siapa yang nganterin hadiah ya?
Tuesday, July 9, 2013
Kover Novel Frankfurt to Jakarta
Alhamdulillah, menjelang Ramadan ini, rezeki berlimpah. Barusan dapat imel dari editor saya yang isinya kover novel Frankfurt To Jakarta. Sudah sampai tahap kover ini rasanya bahagiaa.. meskipun perjuangan belum selesai. Bahkan setelah bukunya terbit pun, penulis masih punya PR. Semoga saja Allah memberikan kemudahan agar novel ini sehat, selamat, sejahtera dari awal penerbitan sampai mendarat ke tangan pembaca. Aamiin.....
Monday, July 8, 2013
Risiko Gonta-Ganti Nama Pena
Eh, hari ini ada yang nyariin saya di Twitter. Untung dihubungin sama Rhein Fathiya. Dia nyariin Leyla Imtichanah. Memang saya gak punya twitter dengan nama Leyla Imtichanah, adanya Leyla Hana. Di awal karir menulis, saya memang pakai nama asli. Trus, tiga tahun belakangan, saya ringkas jadi Leyla Hana. Maksudnya supaya lebih gampang aja nyebutnya dan lebih diingat, seperti nama Rhein Fathiya, Asma Nadia, dan sebagainya. Rasanya bersyukur masih ada yang ingat dengan Leyla Imtichanah, padahal nama itu sudah gak nerbitin buku sejak tiga tahun lalu. Lebih banyak didaftarin untuk lomba blog dan kuis, hihihi.... Risiko ganti nama pena, jadi pembaca kebingungan kali ya. Padahal, saya ada rencana pakai nama pena lain lho....
Tuesday, July 2, 2013
Kendala Menulis #1: Mood
Dulu pernah ada yang tanya, gimana mau nulis kalo gak mood? Well, saya juga sering banget gak mood nulis, apalagi setelah punya anak-anak. Badan capek dan pikiran ruwet Kemarin itu, saya gak jadi nulis (padahal ada waktu banyak), gara-gara habis ngomelin anak-anak. Duh, jadi merasa bersalah. Akhirnya, malah nemenin mereka tidur. Mandangin wajah mereka yang sudah terlelap, dan ikut tidur. Besoknya baru nyesel, kenapa gak dipaksain nulis aja, toh anak-anak udah tidur? Ya, itulah mood. Bikin runyam urusan. Apalagi saya tipe nyantai juga. Kalau bukan deadline yang mengikat, saya gak mau ngoyo. Maksudnya, kalau deadline itu dikasih oleh pihak yang sudah mengikat saya dengan kontrak, mau gak mau harus saya kerjakan. Tapi kalo cuma deadline-deadlinenan semacam ikutan lomba yang belum tentu menang, kadang saya mengalah saja klo moodnya gak bagus.
Monday, July 1, 2013
Dari Dulu Sampai Sekarang, Tetap Miyako Rice Cookernya
Pertama kali saya punya rice cooker itu sewaktu masih kerja di sebuah penerbitan. Saya menginap di kantor dan pulang ke rumah setiap akhir pekan. Tadinya saya beli makan di warung dekat kantor, tapi setelah ada teman yang ikut menginap di kantor, kami memutuskan untuk memasak sendiri. Selain lebih hemat, tentu juga lebih sehat. Nah, supaya masak nasinya lebih cepat, pas gajian saya sisihkan uang untuk membeli rice cooker. Saya beli produk yang sudah terkenal sejak dulu. Eh, baru sebulan, rice cooker itu sudah menunjukkan tanda-tanda tidak benar. Nasi jadi kuning dan kering, padahal belum seharian. Mana enak dimakan? Hfff... saya jadi kapok beli rice cooker. Ibu saya juga gonta-ganti merk terus dan kendalanya selalu sama. Akhirnya malah ibu saya memilih masak nasi di kukusan, manasinnya di magic warmer. Tapi buat saya yang "anak zaman sekarang" dan gak mau ribet, pengennya sih pakai rice cooker saja.
Subscribe to:
Posts (Atom)