Alhamdulillaaaaah…. Teriak girang pas baca
pengumuman kalo lomba novel yang ituh diundur sebulan. Harusnya sih seminggu
lagi deadline, tapi naskah saya belum
siap. Demi naskah ini, saya sudah berkorban gak ikutan lomba blog maupun
giveaway sebelum novelnya selesai. Berhubung diundur, saya mau refreshing dulu, ikutan giveaway Mba Ika Koentjoro dan Lies
Hadie. Temanya tentang Sahabat Blogger.
Hmmm…. Banyak sih blogger-blogger yang sering
berkomunikasi dengan saya, saya anggap semuanya sahabat. Salah satunya adalah
Shabrina Ws, yang bukan sekadar blogger, melainkan juga novelis. Kami punya
banyak persamaan. Boleh dong mengklaim begitu? Selain blogger dan novelis, kami
juga ibu rumah tangga tanpa pembantu, hehehe…. Itu persamaan yang penting banget
untuk menyatukan dua hati.
Shabrina Ws
Sebagai novelis, saya memang lebih dulu
menerbitkan buku. Awal mula perkenalan kami di akhir tahun 2010, ketika saya
baru menerbitkan novel indie. Waktu itu self
publishing memang lagi hangat-hangatnya. Untuk promosi, saya mengadakan
lomba yang hadiahnya adalah konsultasi naskah. Shabrina adalah salah satu
pemenang lomba flash fiction yang
saya adakan itu, dan dia berhak atas hadiah paket buku dan konsultasi naskah. Dia
mengirimkan naskahnya kepada saya untuk dikoreksi. Sejak itulah, kami sering
berkomunikasi.
Lalu, saya mengundangnya masuk ke grup penulis
yang saya bikin: Be a Writer (BaW).
Mba Ika Koentjoro juga baru bergabung nih di BaW. Prestasi Shabrina pun melejit,
hingga memenangkan dua perlombaan novel: juara satu lomba novel Bentang Belia
dan juara tiga lomba novel romance Qanita. Subhanallah, jadi kerenan dia. Sementara
saya malah sedang malas menulis novel dan asyik ngeblog. Shabrina juga sering update di blognya, tapi seputar
penulisan. Gak seperti saya yang udah lebih banyak promosikan produk orang,
hehehe….
Sahabat itu seharusnya bukan hanya ada ketika
kita sedang senang. Sahabat juga ada ketika kita sedang “jatuh” dan butuh
semangat. Saya sudah pernah menceritakan sahabat-sahabat maya saya, dan kini saya
menceritakan soal Shabrina, yang punya nama asli Eni Wulansari. Sungguh, semula
saya menganggapnya biasa saja, tetapi perhatian yang dia berikan sangat luar
biasa. Diawali dengan sebuah kado sederhana tapi tulus, untuk kelahiran putra
ketiga saya. Saya terkejut, karena justru saya merasa tidak terlalu dekat
dengan Shabrina, tetapi dia tak perlu banyak bicara untuk menunjukkan
perhatiannya.
Lalu, ketika saya sedang patah semangat menulis
novel, dia mengirim inbox di
facebook, berupa semangat agar saya segera menyelesaikan novel saya. Saya
selalu beralasan malas menulis novel, karena membutuhkan napas yang panjang,
sementara waktu saya terbatas. Saya harus membagi perhatian untuk pekerjaan
rumah tangga dan mengurus tiga anak yang masih kecil-kecil. Namun, Shabrina
terus memberikan semangat agar tidak pantang menyerah. Toh, keadaan kami sama.
Shabrina pun mengakui bahwa dia bukan penulis yang bisa cepat menyelesaikan
novel. Sehari paling-paling lima kalimat. Tapi tak mengapa, sedikit-sedikit
lama-lama jadi buku.
Akhirnya, dua bulan terakhir, saya berusaha
fokus menulis novel. Novel yang semula berjumlah 23 halaman, bisa saya
selesaikan dalam waktu dua minggu! Surprised,
tentu saja. Padahal, sebelumnya, novel itu terkatung-katung selama tiga bulan. Soal
hasilnya, entahlah, yang penting novel itu sudah saya selesaikan, dan Shabrina
benar: saya bisa. Walaupun saya harus merelakan kehilangan kesempatan mengikuti
beberapa lomba blog, dan kalau ikut pun gak fokus, asal-asalan.
Kami bukan hanya curhat-curhatan mengenai
tulis-menulis, melainkan juga soal pekerjaan rumah tangga yang mirip-mirip:
setrikaan menggunung, anak-anak yang belum mau tidur, dan terakhir tentang
penyakit magh yang muncul gara-gara telat makan. Apa pun itu, saya merasa punya
teman sekalipun hanya berkomunikasi melalui inbox facebook dan blog. Luar
biasa, kekuatan media sosial untuk menyatukan kami.
Inbox FB hari Senin kemarin, salah satu bukti kedekatan saya
dengan Shabrina Ws ;-)
Thank you, Shabrina Ws, atas
hangatnya persahabatan yang kausajikan, bak secangkir kopi Emera di Timor Leste
;-)
:) pancen oye mbak eni tuh ^^
ReplyDeleteDukun Pesugihan Uang Gaib Ampuh Tanpa Tumbal Kyai Raden Ageng Kusuma
DeleteJasa Dukun Ampuh Jarak Jauh Melayani Pesugihan UanG Gaib, Transfer Janin, Santet & Pelet. Untuk Konsultasi Hubungi (082-380-383-091)
Atau klik link berikut:
www.dukungaib.com/2017/12/pesugihan-uang-gaib.html
oh itu tokh yg namanya mb sabrina aduhai ibu2 yang maish muda yah.... hihihi...
ReplyDeletewah persahabatnnya ternyata sama mba leyla... moga langgeng dunia akhirat aamiin :)
utk GAnya moga sukses mb
sukses GA nya ...
ReplyDeletewow, baru tahu persahabatan kalian setelah baca ini. Indahnya persahabatan tulus yah , Mba ELa. yang ga lekang terproses alam...
ReplyDeleteMAnis sekali. Barakallah moga2 langgeng :)
ReplyDeleteMoga menang yaa :)
Makasih Mbak. Aduh jadi terharu. sampai gak ngerti mo nulis apa.
ReplyDeleteHiyaa itu inbox kita banget ibu2 yg balapan aa strikaan :D
Semoga menang ya. Aamiin.
:)
Persahabatan yang manis ya mbak, semoga abadi :)
ReplyDeleteMbak Eni itu baikkkk banget, udah ngerasain baiknya mbak Eni :)
Iyaaa... Mbak Leyla dan Mbak Eni sama-sama baik.
ReplyDeleteKalian luar biasa (nada Sule ^^)
Semoga menang mbak, persahabatan yg indah ^^
senangnya punya sahabat ya mbak...:)
ReplyDeletePersahabatan yang manis.. :)
ReplyDeleteSukses GA-nya ya Mba.. :D
Seru persahabatannya, sama-sama penulis.. Keren ^^
ReplyDeleteSemoga persahabtannya langgeng terus ya...
ReplyDeleteSelamat Mbak Leyla, artikel ini sebagai pemenang di GA kami..
ReplyDeleteDukun Pesugihan Uang Gaib Ampuh Tanpa Tumbal Kyai Raden Ageng Kusuma
ReplyDeleteJasa Dukun Ampuh Jarak Jauh Melayani Pesugihan UanG Gaib, Transfer Janin, Santet & Pelet. Untuk Konsultasi Hubungi (082-380-383-091)
Atau klik link berikut:
www.dukungaib.com/2017/12/pesugihan-uang-gaib.html