Fokus Itu Penting!

Akhirnyaaaaaaaa.......

Bisa juga saya melewati minggu-minggu ini untuk fokus menulis novel. Setahun belakangan, saya lebih banyak ngeblog. Ya, itu bagus juga sih, tapi mengurangi produktivitas menulis novel. Seharusnya, blogging dan menulis buku saling melengkapi, tapi akan lebih baik juga kalau ada waktu-waktu prioritas, apalagi di tengah banyak deadline novel seperti ini. Lomba blog begitu memikat, tapi saya sadar bahwa tulisan untuk lomba blog itu tak bisa dibukukan. So, saya berusaha menepis tawaran hadiah yang sangat menggiurkan dari lomba blog, dan mencoba fokus menulis buku lagi. Memang sih, ada kalanya saya masih ikutan, tapi itu setelah target menulis satu naskah telah selesai. Buat penyegaran, istilahnya.



Alhamdulillah, satu naskah novel yang tadinya hampir menyerah untuk dilanjutkan (mengingat pikiran saya masih dibayangi oleh lomba blog), bisa terselesaikan. Bisa dibilang itu berkat dorongan Shabrina WS juga, yang rajin kirim inbox untuk menanyakan sudah sampai di mana penulisan novelnya? Shabrina  adalah salah satu sahabat penulis saya di Be a Writer. Meski hanya menyemangati via inbox, berarti sekali dorongannya itu. Insya Allah, target novel selanjutnya menunggu. Kapan waktunya nulis? Malam hari, kalau anak-anak sudah tidur. Siang hari sama sekali tidak bisa fokus, paling-paling bisa nulis kayak begini, curcol ringan.

Baiklah, ini saya upload satu foto pembaca Cynderella Syndrome. Zahra nih, anaknya Mba Binta Al Mamba. Yang membaca novelnya, sudah tentu mba Binta Al Mamba. Zahra hanya menggantikan posisi emaknya berfoto dengan novel CS. Foto kayak begini bisa dibilang sebagai salah satu motivasi juga untuk terus menulis novel. Semoga nanti malam saya sempat mengerjakan revisi novel yang tadi pagi diacc oleh penerbit. Rencananya akan diterbitkan Ramadan ini, berbarengan terbitnya dengan novel Surga yang Terlarang.