Dari Dulu Sampai Sekarang, Tetap Miyako Rice Cookernya

Pertama kali saya punya rice cooker itu sewaktu masih kerja di sebuah penerbitan. Saya menginap di kantor dan pulang ke rumah setiap akhir pekan. Tadinya saya beli makan di warung dekat kantor, tapi setelah ada teman yang ikut menginap di kantor, kami memutuskan untuk memasak sendiri. Selain lebih hemat, tentu juga lebih sehat. Nah, supaya masak nasinya lebih cepat, pas gajian saya sisihkan uang untuk membeli rice cooker. Saya beli produk yang sudah terkenal sejak dulu. Eh, baru sebulan, rice cooker itu sudah menunjukkan tanda-tanda tidak benar. Nasi jadi kuning dan kering, padahal belum seharian. Mana enak dimakan? Hfff... saya jadi kapok beli rice cooker. Ibu saya juga gonta-ganti merk terus dan kendalanya selalu sama. Akhirnya malah ibu saya memilih masak nasi di kukusan, manasinnya di magic warmer. Tapi buat saya yang "anak zaman sekarang" dan gak mau ribet, pengennya sih pakai rice cooker saja. 

Saat menikah, salah satu kado pernikahan yang saya dapatkan adalah rice cooker. Wah, seneeeeng bangeeet. Maklum, pengantin baru dan sudah menempati rumah baru. Belum punya apa-apa. Barang-barang yang ada adalah pemberian orang tua dan kado pernikahan, termasuk rice cooker itu. Saya mendapatkan rice cooker Miyako. Saya sudah khawatir nasinya bakal kuning dan kering seperti waktu pakai rice cooker yang dulu itu, ternyata tidak, Sodara-sodara. Nasi yang dimasak memakai rice cooker Miyako itu tetap enak meskipun sudah seharian. Tidak kuning dan kering. Ada tonjolan di tutupnya yang membuat nasi tetap enak.

Setelah empat tahun menikah, rice cooker Miyako saya masih bisa berfungsi dengan baik, meskipun tutupnya sudah menganga, karena terlepas pengaitnya, dan tonjolan di atasnya sudah hilang dibawa tikus. Maklum, tikus-tikus di rumah saya banyaaaak sekali. Ada saja ulahnya, termasuk membawa kabur tonjolan rice cooker Miyako tercinta saya. Sewaktu saya melahirkan anak ketiga, 9 bulan lalu, banyak keluarga yang berdatangan. Ibu mertua malu melihat penampilan rice cooker Miyako saya yang sudah menganga itu sampai harus diganjal dengan benda yang berat. Rice cooker saya "terpaksa" disembunyikan di bawah kompor, dan Ibu memasak dengan kukusan, hiks. Kalau ingat itu sih jadi pengen tertawa juga. Saya pun berpikir untuk membeli rice cooker baru. Bukan karena rice cooker yang lama sudah gak bisa dipakai, tapi supaya Ibu gak malu lagi kalau mau masak pakai rice cooker, wkwkwkwk.....

Jadi, setelah sudah bisa jalan-jalan ke mall, saya mencari rice cooker baru. Merknya harus MIYAKO. Itu benar-benar saya tekankan kepada suami. Pokoknya harus Miyako. Meskipun dananya terbatas, saya memaksakan membeli rice cooker Miyako. Karena itulah, saya membeli yang ukurannya lebih kecil. Toh, kami masih keluarga kecil, jadi tidak perlu memasak nasi banyak-banyak. Kalau harus memasak banyak, kami masih bisa memakai rice cooker yang lama. Daaan... jadilah kami memiliki rice cooker baru yang merknya tetap Miyako. 

Saya tetap memilih rice cooker Miyako, karena: 

1. Harga terjangkau, pas untuk kantong saya, dengan kualitas yang memuaskan.
2. Nasi tetap awet dan enak, meskipun sudah dua hari. Berhubung keluarga kecil dan kadang-kadang suami gak makan di rumah, saya sering masak nasi dua hari sekali. Alhamdulillah, nasinya tetap enak. 
3. Proses memasak yang cepat, jadi gak perlu nunggu lama. 
4. Bagian dalamnya mudah dibersihkan. Hanya direndam sebentar, lalu dibersihkan menggunakan spon yang lembut, supaya tidak mengelupas lapisan anti lengketnya Ya, karena Miyako menggunakan lapisan antilengket, jadi nasinya tidak lengket. 
5. Awet dan tahan lama, jadi gak perlu sering-sering ganti rice cooker seperti ibu saya. 

Rice cooker Miyako saya: Sekali Miyako, Tetap Miyako :D

Terima kasih Miyako, sudah membantuku menyediakan nasi yang enak untuk keluarga saya selama ini.

Tulisan ini disertakan ke dalam Lomba Blog Cerita Bersama Miyako

Untuk mengetahui info-info menarik tentang Miyako, ikuti fanspage Miyako https://www.facebook.com/Miyako.Indonesia Twitter https://twitter.com/Miyako_Indo Website www.miyako.co.id