sumber foto dari www.wasathon.com |
Sosial media ini memang sangat
unik. Setiap hari kita bisa membaca update status, kicauan, maupun curhatan
panjang kawan-kawan maya di facebook, twitter, dan blog. Macam-macam saja
curhatnya. Yang ibu rumah tangga pengen kerja, ibu bekerja pengen berhenti
kerja, remaja yang baru putus cinta, anak muda yang gelisah karena susah cari
kerja, dan sebagainya. Saya sendiri juga
gak terlepas dari status berisi keluhan, ketika saya merasa beban di dada ini
perlu untuk dibagi ke seluruh dunia.
Kenapa ya kayaknya masalah kita
ini gak ada habisnya? Kalau
dipikir-pikir, justru gak ada masalah itu gak hidup. Hidup kita bakal
datar-datar aja, gak ada gejolaknya. Gak ada perbaikan, stagnaaan saja. Masalah
sudah menjadi bagian dari hidup kita, mau tidak mau. Lepas dari satu masalah,
datang masalah yang lain. Dan manusia memang sudah ditakdirkan sebagai makhluk
yang suka mengeluh. Semua sudah tertulis di dalam Al Quran. Sekarang tinggal
kitanya yang berusaha mengatasi masalah, tanpa galau.
Iyap, galau. Kalimat itu begitu
ngtren belakangan ini. Sebuah kalimat yang menggambarkan perasaan tidak enak
hati. Macam-macam saja kegalauannya. Kita berusaha mencari jalan keluar supaya
gak galau. Bagi saya, kegalauan itu berasal dari hati yang kering. Hati yang
tidak dekat kepada Allah SWT. Saya mengakui, ketika sedang galau, saya memang
sedang menjauh dari Allah. Beribadah, tetap. Tapi hati ini tak memiliki
kedekatan dengan Pencipta.
Salah satu obat galau adalah
salat tahajud. Salat sunah yang paling utama, setelah salat lima waktu. Masya
Allah, begitu banyak keutamaan salat tahajud, yang khasiatnya sudah saya
buktikan. Sewaktu kuliah, saya rutin tahajud. Sekarang memang bolong-bolong,
astaghfirullah. Itulah mengapa sekarang ini banyak galaunya.
Ingin lulus UAN? Salat tahajud.
Ingin skripsi cepat selesai?
Salat tahajud.
Ingin cepat dapat jodoh? Salat
tahajud.
Sehubungan dengan salat tahajud,
saya juga ingin berbagi pengalaman. Semoga ini bukan riya, hanya ingin berbagi
hikmah. Dulu waktu masih kuliah, Alhamdulillah saya rajin salat tahajud karena
tinggal satu kontrakan dengan teman-teman yang solehah. Jadi, kami bangun
bersama-sama, setiap jam setengah tiga pagi, lalu salat tahajud dan mengaji
sampai subuh. Manfaatnya benar-benar terasa. Setiap memiliki keinginan,
meskipun baru terlintas di dalam hati, tak lama dikabulkan. Ketika saya
kesulitan menyelesaikan skripsi, saya rutin memohon setiap selesai salat
tahajud dan hajat, agar skripsi dimudahkan. Alhamdulillah, meskipun susah, saya
bisa menyelesaikannya dua semester. Eh, itu mendingan lho, mengingat saya ini
tidak bisa hitung-hitungan tapi nekat nyemplung di fakultas ekonomi hehehe…..
senior-senior banyak yang menjadi mahasiswa abadi, menyelesaikan skripsi
bertahun-tahun.
Lalu, setelah lulus dan ingin
mendapatkan pekerjaan, saya juga memintanya di dalam solat tahajud dan hajat.
Memang tidak langsung mendapatkan pekerjaan, ada prosesnya, tapi Alhamdulillah
setelah lulus tak menunggu lama langsung bekerja. Begitu juga saat meminta
jodoh. Saya tidak memakai proses pacaran, jadi saya meminta langsung kepada
Allah Swt agar dipertemukan dengan jodoh saya di umur 25 tahun. Itu umur yang
ideal, menurut saya, untuk menikah. Sekali lagi, Allah mengabulkan permohonan
saya. Saya benar-benar menikah di usia 25 tahun tanpa proses pacaran. Intinya,
jodoh itu bisa datang tanpa harus pacaran. Lalu, saya sempat sulit punya anak. Tidak
lama sih, hanya empat bulan kosong. Tapi melihat saudara-saudara yang langsung
hamil sebulan setelah menikah, saya jadi takut. Saya minta kepada Allah Swt
dengan tahajud dan hajat agar dikaruniai keturunan. Alhamdulillah, itu juga
dikabulkan. Saat hamil dan melahirkan, saya juga memohon agar bayinya sehat dan
kuat, persalinannya normal, dan bahkan meminta agar bayinya berjenis kelamin
laki-laki. Suami saya ingin anak pertama
berjenis kelamin laki-laki, dari keluarga besar saya juga maunya laki-laki karena
saya empat bersaudara perempuan semua. Tapi, kalau saya sih sama saja yang
penting sehat. Berhubung banyak yang mau bayi laki-laki, saya khususkan memohon
kepada Allah Swt agar diberikan anak laki-laki. Itu kalau Allah meridhoi.
Subhanallah… Allah memberikan bayi laki-laki, padahal waktu di-USG pertama
kali, diprediksikan perempuan. Allahu’alam.
Banyak doa yang insya Allah
dikabulkan bila dipanjatkan di sepertiga malam, karena pada saat itu, Allah SWt
sedang turun ke langit yang paling dekat dengan bumi dan mendengarkan semua
permohonan hamba-Nya. Bila belum dikabulkan, bukan berarti Allah tidak baik.
Mungkin ditunda pemberiannya di akhirat atau diganti dengan yang lebih baik. Sekarang
ini, saya akui memang sudah jarang salat tahajud. Alasan tinggal alasan. Badan
capai karena mengurus rumah seharian, sampai tidur susah bangunnya. Sebenarnya
mudah saja, kalau niat sudah kuat, salat tahajud pasti bisa. Dulu juga bisa
salat tahajud dengan terkantuk-kantuk. Makanya, saya tersadarkan kembali
setelah membaca tulisan Bunda Enny Mamito tentang salat tahajud ini.
Bunda Enny Mamito menuliskan
lebih banyak tentang keutamaan salat tahajud di blognya, berjudul Keajaiban Salat Tahajud. Saya
mengenal Bunda Enny sejak beliau mengadakan giveaway pertamanya. Tadinya saya
mau ikut, tapi karena tiba-tiba bedrest (sedang hamil 8 bulan), saya harus
dirawat di rumah sakit dan istirahat mengetik sampai melahirkan. Kemudian, saya
bertemu lagi dengan Bunda Enny dalam ajang Srikandi Blogger 2013. Surprised karena beliau juga masuk 50
besar. Baru deh kami benar-benar kenal. Kalau dulu hanya saya saja yang
mengenalnya. Kali ini saya tidak mau lagi ketinggalan even giveawaynya yang
kedua, apalagi diminta khusus oleh Bunda Enny dengan komen di blog saya, hehe….
jadi saya baca-baca blognya dan bertemu dengan artikel tentang salat tahajud. Saya
perhatikan, banyak artikel yang copy
paste dari sumber lain. Menurut saya, alangkah lebih baiknya jika diberikan
tambahan yang berasal dari pengalaman Bunda Enny sendiri. Misalnya, artikel
tentang salat tahajud ini. Di awal
informasi, bisa ditambahkan pengalaman Bunda Enny. Itu bisa jadi sarana latihan
menulis buku How To.
Setidaknya, itu
sedikit saran dan masukan saya untuk blog Bunda Enny Mamito, semoga berkenan
menerima masukannya. Semoga sukses buat Bunda Enny Mamito, semakin produktif
menulis di blog, happy birthday untuk blognya.
pas baca artikel langsung jleb dihati...
ReplyDelete"...kegalauan itu berasal dari hati yang kering. Hati yang tidak dekat kepada Allah SWT."
Makasih ya mbak ^^
Permisi Numpang Promo
ReplyDeleteRefiza Souvenir menyediakan berbagai macam souvenir tasbih dan souvenir Buku Yasin cek katalog kita di www.refiza.com
terimakasih ceritanya mba, sangat menginspirasi. barakallah ^^
ReplyDelete