Wednesday, April 24, 2013

Yati Rachmat: Tetap Menulis di Usia Senja


Tulisan ini disertakan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri Minggu Ketiga 

Bunda Yati Rachmat: Produktif di Usia Senja
Sumber: http://goodcrab-personal.blogspot.com
Saat senja nanti, apa yang akan kulakukan? Insya Allah, jika umurku panjang, tentu saja aku akan terus menulis. Sebab, menulis sudah menjadi napas hidupku sejak kecil. Sewaktu SMA, aku sudah bercita-cita menjadi ibu rumah tangga yang penulis. Kini aku membayangkan di usia senjaku kelak, kuhabiskan waktu bersama peralatan menulisku, barangkali lebih modern daripada sekarang, aaamiin…. Dan tentu saja juga semakin giat beribadah sebagai bekal pulang ke rumah-Nya.


Aku sudah pernah bertemu dengan penulis senja yang sangat produktif, Pipiet Senja. Dunia memang sempit. Kini aku dipertemukan dengan penulis yang lebih senja lagi. Sungguh aku tak menyangka, usianya sudah 70 tahun, tapi semangatnya seperti baru 40 tahun. Iya, kukira usianya baru 40 tahun. Beliau adalah Bunda Yati Rachmat.

Jika saja aku tak mencemplungkan diri ke dunia blogger, mungkin aku tak akan kenal lebih dekat dengannya. Tahun lalu, aku membuat audisi menulis antologi bersama Pipiet Senja, dan Bunda Yati ikut sebagai peserta. Aku membaca tulisannya, tapi tak mengira bahwa penulisnya sudah berusia 70 tahun. Lalu, aku membuat give away untuk peluncuran novel terbaruku, dan Bunda Yati ikut juga. Setelah kuamati, beliau memang blogger yang sangat bersemangat. Hampir semua give away blogger diikutinya. Beliau juga beberapa kali mengikuti lomba blog. Sebagai penulis buku, beliau sudah menerbitkan buku antologi berjudul, “Memory in Love” dan “Cinta Pertama.” Subhanallah…

Di zaman sekarang ini, ketika jenis penyakit semakin bervariasi, sungguh langka mendapati manusia sehat berusia di atas 50 tahun. Di sekitarku, yang banyak terdengar adalah lansia yang didera berbagai penyakit: stroke, diabetes, bahkan kanker. Bunda Yati bukan hanya sehat, tetapi juga produktif. Beliau juga punya ingatan yang kuat. Beberapa waktu lalu, aku melihat seorang nenek berusia 70 tahun yang sudah sangat lemah dan kembali menjadi seperti bayi. Jangankan bisa bepergian jauh, untuk berjalan pun susah dan bahkan sudah sering mengompol. Tetapi Bunda Yati masih bisa mengikuti acara-acara blogger, terutama yang diadakan oleh Kumpulan Emak-Emak Blogger. Berbaur bersama blogger-blogger berusia muda dan masih ranum (begitu istilah Bunda Yati).

Usia Bunda Yati itu setara dengan usia nenekku, jika masih ada. Sayangnya, nenekku pun sudah lama tiada, sejak aku duduk di bangku SMP. Meninggal muda karena diabetes. Ibundaku pun begitu juga. Meninggal di usia 49 tahun karena kanker. Aku tak tahu sampai berapa usiaku.. Aku berharap, di usia berapa pun, aku dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Berbakti untuk suami, anak-anak, dan sesama. Menulis adalah salah satu caraku untuk berbagi. Menulis juga dapat menguatkan otak dan meminimalisir kepikunan. Tak heran bila Bunda Yati tetap sehat dan bersemangat, seperti Bunda Pipiet Senja (kecuali penyakit Thallasemia-nya yang memang sudah bawaan), jauh dari pikun, karena otaknya selalu diajar untuk berpikir (bekal menulis).

Bunda Yati Rachmat adalah salah satu perempuan inspiratifku. 

Tulisan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog bersama Anging Mammiri

7 comments:

  1. Subhanallah
    kalau yang sudah sepuh saja masih semangat, mosok yang muda kalah, sih #_#
    Yuk, ah... Never Give up !_!

    ReplyDelete
  2. iyah, jadi malu kalo ga update2 :D...

    ReplyDelete
  3. Usia ayah saya hanya setahun lebih muda dari bunda Yati mbak. Alhamdulillah ayah saya masih fit walau sudah kena asam urat. Tapi ayah masih kuat beraktivitas, mengerjakan banyak hal dan ke masjid setiap shalat fardhu.

    Mudah2an bisa seperti bunda dalam berkarya ...

    ReplyDelete
  4. aaamiin.. aammiin.. semoga kita semua bisa terus produktif sampai usai berapa pun yaa. makasih sudah mampir, kawans :-)

    ReplyDelete
  5. Ya Alloh, berarti ini dulu yg kenalan dengan daku mbake... belum tahu kalau Bunda Yati sudah sepuh >__<
    Moga menang mbak... Miss uu

    ReplyDelete
  6. Asslkm mbak Leyla Hana, sudah beberapa kali bunda baca postingan ini, namun bunda gak pernah ninggalin jejak, hehe.... Pagi ini bunda baca lagi dan tergerak untuk minta izin, bolehkah postingan ini bunda copas ke blog bunda? Tentu saja bila mbak Leyla berkenan, kalau pun tidak, gak papa koq, yang penting bunda bisa bertandang ke rumah online mbak Leyla. Selamat beraktifitas ya.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....