Tulisan ini disertakan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri Minggu Ketiga
Bunda Yati Rachmat: Produktif di Usia Senja Sumber: http://goodcrab-personal.blogspot.com |
Saat senja nanti, apa yang akan
kulakukan? Insya Allah, jika umurku panjang, tentu saja aku akan terus menulis.
Sebab, menulis sudah menjadi napas hidupku sejak kecil. Sewaktu SMA, aku sudah
bercita-cita menjadi ibu rumah tangga yang penulis. Kini aku membayangkan di
usia senjaku kelak, kuhabiskan waktu bersama peralatan menulisku, barangkali
lebih modern daripada sekarang, aaamiin…. Dan tentu saja juga semakin giat
beribadah sebagai bekal pulang ke rumah-Nya.
Aku sudah pernah bertemu dengan
penulis senja yang sangat produktif, Pipiet Senja. Dunia memang sempit. Kini aku
dipertemukan dengan penulis yang lebih senja lagi. Sungguh aku tak menyangka,
usianya sudah 70 tahun, tapi semangatnya seperti baru 40 tahun. Iya, kukira
usianya baru 40 tahun. Beliau adalah Bunda Yati Rachmat.
Jika saja aku tak mencemplungkan
diri ke dunia blogger, mungkin aku tak akan kenal lebih dekat dengannya. Tahun
lalu, aku membuat audisi menulis antologi bersama Pipiet Senja, dan Bunda Yati
ikut sebagai peserta. Aku membaca tulisannya, tapi tak mengira bahwa penulisnya
sudah berusia 70 tahun. Lalu, aku membuat give away untuk peluncuran novel
terbaruku, dan Bunda Yati ikut juga. Setelah kuamati, beliau memang blogger
yang sangat bersemangat. Hampir semua give away blogger diikutinya. Beliau juga
beberapa kali mengikuti lomba blog. Sebagai penulis buku, beliau sudah
menerbitkan buku antologi berjudul, “Memory in Love” dan “Cinta Pertama.”
Subhanallah…
Di zaman sekarang ini, ketika
jenis penyakit semakin bervariasi, sungguh langka mendapati manusia sehat
berusia di atas 50 tahun. Di sekitarku, yang banyak terdengar adalah lansia yang
didera berbagai penyakit: stroke, diabetes, bahkan kanker. Bunda Yati bukan
hanya sehat, tetapi juga produktif. Beliau juga punya ingatan yang kuat. Beberapa
waktu lalu, aku melihat seorang nenek berusia 70 tahun yang sudah sangat lemah
dan kembali menjadi seperti bayi. Jangankan bisa bepergian jauh, untuk berjalan
pun susah dan bahkan sudah sering mengompol. Tetapi Bunda Yati masih bisa
mengikuti acara-acara blogger, terutama yang diadakan oleh Kumpulan Emak-Emak
Blogger. Berbaur bersama blogger-blogger berusia muda dan masih ranum (begitu
istilah Bunda Yati).
Usia Bunda Yati itu setara dengan
usia nenekku, jika masih ada. Sayangnya, nenekku pun sudah lama tiada, sejak
aku duduk di bangku SMP. Meninggal muda karena diabetes. Ibundaku pun begitu
juga. Meninggal di usia 49 tahun karena kanker. Aku tak tahu sampai berapa
usiaku.. Aku berharap, di usia berapa pun, aku dapat memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya. Berbakti untuk suami, anak-anak, dan sesama. Menulis adalah
salah satu caraku untuk berbagi. Menulis juga dapat menguatkan otak dan
meminimalisir kepikunan. Tak heran bila Bunda Yati tetap sehat dan bersemangat,
seperti Bunda Pipiet Senja (kecuali penyakit Thallasemia-nya yang memang sudah
bawaan), jauh dari pikun, karena otaknya selalu diajar untuk berpikir (bekal
menulis).
Bunda Yati Rachmat adalah salah
satu perempuan inspiratifku.
Tulisan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog bersama Anging Mammiri
top memang ya mak Bunda Yati
ReplyDeleteSubhanallah
ReplyDeletekalau yang sudah sepuh saja masih semangat, mosok yang muda kalah, sih #_#
Yuk, ah... Never Give up !_!
iyah, jadi malu kalo ga update2 :D...
ReplyDeleteUsia ayah saya hanya setahun lebih muda dari bunda Yati mbak. Alhamdulillah ayah saya masih fit walau sudah kena asam urat. Tapi ayah masih kuat beraktivitas, mengerjakan banyak hal dan ke masjid setiap shalat fardhu.
ReplyDeleteMudah2an bisa seperti bunda dalam berkarya ...
aaamiin.. aammiin.. semoga kita semua bisa terus produktif sampai usai berapa pun yaa. makasih sudah mampir, kawans :-)
ReplyDeleteYa Alloh, berarti ini dulu yg kenalan dengan daku mbake... belum tahu kalau Bunda Yati sudah sepuh >__<
ReplyDeleteMoga menang mbak... Miss uu
Asslkm mbak Leyla Hana, sudah beberapa kali bunda baca postingan ini, namun bunda gak pernah ninggalin jejak, hehe.... Pagi ini bunda baca lagi dan tergerak untuk minta izin, bolehkah postingan ini bunda copas ke blog bunda? Tentu saja bila mbak Leyla berkenan, kalau pun tidak, gak papa koq, yang penting bunda bisa bertandang ke rumah online mbak Leyla. Selamat beraktifitas ya.
ReplyDelete