Apa jadinya kalau kita gak pakai
sepatu? Masih mending kalau kaki cuma jadi kotor. Gimana kalau kaki jadi luka,
pecah-pecah, atau disusupi kuman berbahaya gara-gara gak pakai sepatu? Yup,
sepatu atau sandal adalah salah satu aksesoris yang penting buat kita, terutama
kalau mau bepergian. Urusan sama sepatu ini kadang bikin aku ribet. Boro-boro
mau melindungi kaki supaya gak luka, yang ada malah kakiku jadi luka!
Cantengan. Itu masalah kaki yang
sudah menghantuiku sejak masih SMA. Cantengan biasanya terjadi di ujung jempol
kaki, akibat pemotongan kuku yang gak rata. Pada saat kuku mulai tumbuh, ujung
yang gak rata itu menembus kulit, dan terjadi infeksi bila disertai kuman dan
kondisi kaki yang lembab. Kalau sudah bengkak dan bernanah, kaki jadi bau dan
tentu saja sakit. Hadeuuuh… tolong ya jangan coba-coba injak kakiku yang sedang
cantengan kalau gak mau membangunkan singa dari tidurnya.
Aku gak tahu kenapa kakiku mudah
cantengan—selain karena pemotongan kuku yang gak sempurna. Mungkin saja ada
penyakit bawaan, berhubung ayahku juga langganan cantengan. Kalau dilihat,
bentuk kakiku bisa juga menjadi penyebab. Kakiku bentuknya lebar seperti kipas.
Itu juga yang bikin aku jadi bahan ejekan teman satu kos, waktu aku masih
kuliah dulu. Dia sering banget tuh ngejek bentuk kakiku yang lebar seperti
kipas.
Otomatis, biarpun dulu aku
langsing (BB 47 Kg, TB 158 Cm), aku harus pakai sepatu ukuran 39 atau 40! Wow!
So pasti lah temen-temenku habis-habisan meledek. Ya kaki kipas lah… ya kaki
gede lah…. Belum lagi derita cantengan tiada tara. Susah cari sepatu yang pas
buatku, mengingat dua hal tersebut: kaki kipas dan gede, serta derita
cantengan.
Ternyata sepatu itu bisa jadi boomerang
juga buatku. Yang tadinya berfungsi untuk melindungi kaki, eh malah melukai
kaki kalau memakai sepatu yang gak pas. Ngomong-ngomong, sejak kapan sih sepatu
sudah ada di dunia ini? Dari lukisan Mesir Kuno di Thebes, diketahui bahwa
orang Mesir sudah mengenakan sepatu atau sandal sekitar abad ke-15 SM. Lukisan
tersebut menggambarkan seorang pengrajin yang sibuk bekerja membuat sandal,
sedangkan pengrajin lainnya sedang menjahit sepatu. Jauuuh sebelumnya, yaitu
tahun 8000 SM, ditemukan sepatu dari kulit binatang dalam jumlah besar di
Pedalaman Missouri, Amerika Serikat. Rupanya sejak dulu Nenek Moyang kita sudah
menyadari pentingnya memakai sepatu, terutama saat berburu di hutan, berperang,
dan aktivitas indoor lainnya, demi
melindungi kaki dari benda-benda tajam.
Namun, orang-orang Romawi dan
Yunani Kuno-lah yang pertama kali menjadikan sepatu sebagai fashionese daily, bagian dari gaya
busana yang elegan. Ada beberapa jenis sepatu atau sandal, diantaranya: Baxa
atau baxaea (sepatu dari anyaman daun palem yang dipakai oleh kalangan bawah
dan pendeta), Solea (sandal yang dipakai di dalam rumah), Calceus (sandal yang
dipakai di luar rumah), Soccus (sepatu yang menutupi bagian atas kaki), Cothurnus
(sepatu booth yang menunjukkan semua jemari kaki, dipakai oleh kalangan atas
seperti bangsawan), dan Caligae (sepatu dari tali yang talinya sampai
mengelilingi betis). Khusus untuk sepatu bangsawan, kaisar, raja, dibuat dengan
kain emas berhias permata, wow! Jadi, sejak zaman dahulu, sepatu bisa
menunjukkan status sosial si pemakai.
Pada perkembangannya,
perusahaan-perusahaan pembuat sepatu pun bermunculan. Tahun 1800, pertama kali
dibuat sepatu yang menggunakan sol karet, disebut juga Plimsols. Lalu, tahun
1916, muncul pabrik pembuatan sepatu Keds, yaitu sepatu dengan sol karet dan
berbadan kanvas. Pembuatan sepatu terus mengalami kemajuan, sehingga ditemukan
beraneka ragam jenis dan desain sepatu, yang disesuaikan dengan pemakainya. Kita
bisa memilih sepatu yang cocok dengan kepribadian dan tentu saja, kaki kita. Memilih
sepatu pun gak sembarangan, bisa-bisa kaki malah jadi luka kalau salah pakai
sepatu. Ya, seperti kakiku deh…..
Jenis-Jenis Sepatu yang ada
sekarang ini, diantaranya:
High Heels, adalah sepatu berhak
tinggi. Sepatu jenis ini digunakan untuk menambah kepercayaan diri, terutama
pada wanita yang merasa bertubuh pendek. Seringkali yang tubuhnya tinggi pun
masih ingin pakai High Heels, karena kesannya elegan dan mewah. High Heels memang
cocoknya dipakai ke pesta, ketemu klien, dan acara-acara penting lainnya. Kalau
di rumah pakai High Heels, kelihatan gimanaaa gitu… rempong ya, booo…. High Heels
memang bikin kita kelihatan lebih tinggi dan ramping, ya iyalaah, haknya saja
antara 3-15 cm. Jadi, tubuh kita bertambah tinggi antara 3-15 cm, tergantung
High Heels yang kita pakai.
Sayangnya, memakai High Heels ini
gak dianjurkan berlama-lama, paling lama dua jam. Apalagi kalau kamu masih naik
bus kota atau kereta api saat bepergian, hadeuuuuh…. Kasian deh kakimu
tersiksa! Iya, kalau di bus atau kereta itu kamu langsung dapat duduk. Tahu
sendiri kan sarana transportasi di negara kita gimana. Kalau jam-jam sekolah
dan kerja, mana bisa dapat duduk dengan cepat. Lebih seringnya harus berdiri. So, pakai high heels dalam kondisi
seperti itu, menyiksaaaa…..
Sepanjang pengalamanku memakai High Heels, memang gak bisa berjalan lama-lama, bisa capai. Kaki pegal-pegal. Dilihat
dari struktur sepatunya, memang High Heels ini gak menunjang untuk jalan
lama-lama. Bentuknya yang tinggi di bagian tumit, membuat ujung kaki menahan
beban lebih berat saat berjalan. Apalagi kalau ujung High Heelsnya itu runcing,
alamat jari-jari kaki semakin tersiksa. Kalau kamu pakai high heels, sebaiknya
sih bawa sepatu cadangan juga yang haknya rendah. Tinggi High Heels yang aman
dan enak dipakai yaitu 3 cm.
Nah, kalau High Heels ini haknya
berbentuk runcing, jadi harus berlatih dulu sebelum menggunakannya ke
mana-mana. Ya iya memang harus bisa menjaga keseimbangan saat menggunakannya,
apalagi kalau nekat pakai yang haknya di atas 5 cm. High heels yang ujungnya lebar,
disebut Wedges.
Salah satu model High Heels di www.bebobshoes.com Cantik, yah... |
Wedges ini juga sepatu atau
sandal berhak tinggi, tapi rata dari depan ke belakang. Pakai Wedges bikin kamu tetap bisa bergaya
dengan tinggi badan yang terdongkrak, tapi lebih nyaman dibandingkan pakai HighHeels. But, tetap saja sih Wedges ini
bikin capek juga kalau dipakai lama-lama.
Salah satu model Wedges di www.bebobshoes.com Cantiiiik sekaliiii |
Nah, kalau mau lebih nyaman, bisa
jalan jauh tanpa mati gaya, pakai Flat Shoes, atau sepatu berhak rendah. Sepatu
jenis ini gak bikin kakimu capek. Kalau mau ke acara formal, aku pakai Flat Shoes.
Gak enak dong kalau pakai sandal, hehe…. Soalnya, aku gak kuat pakai High Heels
atau Wedges. Memang sih, aku jadi gak keliatan tinggi, alias tinggiku masih
tetep seperti aslinya. Tapi, bagiku, yang penting adalah nyaman di kaki. Gak
pegal-pegal dan kena cantengan. Oya, Flat Shoes yang kupilih adalah yang
ujungnya lebar, sesuai dengan bentuk kakiku yang lebar.
Salah satu model Flat Shoes di www.bebobshoes.com Stylist banget yaaa |
Terakhir, adalah Sandal. Udah tau
kan Sandal itu gimana bentuknya? Iyap, Sandal itu alas kaki yang terbuka. Orang-orang
sih tahunya Sandal itu dipakai di rumah saja, karena bentuknya yang sederhana.
Tapi, sekarang ini sudah banyak variasi Sandal yang modis dan bisa juga dipakai
bepergian karena gak kalah gaya.
Salah satu model Sandal di www.bebobshoes.com Biarpun Sandal, bisa dipake bepergian juga karena stylist :-) |
Nah, kamu bisa pilih deh varian
sepatu dan sandal yang modis, gaya, sekaligus nyaman dipakai, di Be.bob Shoes. Iya, Be.bob Shoes ini produknya keren-keren banget, menunjang fashionable daily shoes. Kamu bisa update model-model terbarunya di twitter @delicishoes dan fanspage bebob shoes. Pilih deh sepatu yang sesuai dengan gayamu dan nyaman di kaki. Mau pakai High Heels dan Wedges, tapi gak mau kaki pegal-pegal dan sakit? Tenaaaang... aku punya tipsnya, sebagian sudah kusebutkan di atas.
- Kenakan High Heels dan Wedges untuk acara-acara resmi dan formal, dan dibatasi pemakaiannya maksimal 2 jam. So how? Ya, selain bawa High Heels, kamu bawa juga sepatu cadangan atau sandal yang nyaman sebagai gantinya. Pilihan Flat Shoes dan Sandal di Bebob Shoes juga bagus-bagus dan fashionable, jadi gak bakal mati gaya. Pas lagi jalan lama, pakai yang Flat Shoes dulu atau Sandal, nanti kalau udah mau mulai acaranya, baru ganti High Heels.
- Pilih sepatu sesuai dengan bentuk kaki ya, misalnya seperti bentuk kaki saya yang lebar di bagian depan. So, saya cocoknya pakai sepatu yang ujungnya lebar atau terbuka. Kalau sempit atau lancip, dijamin bakal cantengan. Nah, kalau kakimu mungil, silakan saja pakai sepatu yang ujungnya lancip. Kalau betismu besar, sebaiknya sih gak pakai High Heels yaa, soalnya bakal menyiksa banget nanti, ujung kakimu keberatan bawa beban.
- Setelah memakai High Heels atau Wedges, pijat-pijat kaki, rendam dengan air hangat, oleskan minyak aromaterapi, biar kakimu bisa bernapas lega.
Sekarang, gak ada lagi halangan untuk memakai sepatu model apa pun, asal tahu bagaimana membuat mereka nyaman melekat di kakimu. Tinggal order ke Be.bob Shoes, dengan cara yang mudah. Dan kamu pun bisa mengenakan sepatu yang elegan untuk mendukung penampilanmu sehari-hari.
Sudah lama aku pengen beli sepatu di Bebob, sejak melihat koleksi sepatu bebob di web, twitter, dan fanspagenya. Biasa deh, cewek kan hobi banget sama aksesoris, termasuk sepatu. Apalagi model sepatu Be.bob cakep-cakep. Pas ada diskon 30% tanggal 10-12 Maret lalu, aku langsung mengunjungi webnya dan pilih-pilih sepatu. Berhubung kakiku ini sebagaimana yang disebutkan di atas, jadi aku harus pilih yang flat shoes dan ujungnya bulat (gak lancip). Mula-mula, aku masuk ke web Be.bob dan register menjadi member. Gampang kok registernya. Cuma isi data diri kita aja, setelah itu konfirm via imel.
Bikin akun di www.bebobshoes.com |
Aku pilih flat shoes Adelle warna krim, dari bahan jeans. Aku suka modelnya yang simple. Aku gak suka sepatu yang banyak pernak-perniknya. Langsung deh kumasukkan ke keranjang, trus tunggu konfirmasi dari Be.bob. Konfirmasinya masuk ke imelku, dan diteruskan lewat sms, supaya lebih mudah. Meskipun aku pesan tanggal 12 Maret, Be.bob ngasih waktu dua hari untuk transfer pembayaran, dan harga sepatunya masih diskon 30%. Asyik, kan? Tapi hari itu juga langsung kutransfer, udah pengen sepatunya cepat sampe ke rumahku sih.
Checkout, setelah selesai semua proses di www.bebobshoes.com |
Supaya cepat, transaksinya dilanjutkan via sms. Ini dia kontak YM, BBM, dan sms-nya kalau kita mau pesan sepatu secara cepat:
Sambil nunggu sepatunya sampai, aku ngbrolin soal Bebob sama suamiku. Be.bob ini kan lokasinya di Bandung, siapa tahu aja suamiku kenal, berhubung suamiku dulu kuliah di Bandung.
Sambil nunggu sepatunya sampai, aku ngbrolin soal Bebob sama suamiku. Be.bob ini kan lokasinya di Bandung, siapa tahu aja suamiku kenal, berhubung suamiku dulu kuliah di Bandung.
"Yah, tahu merek sepatu Be.bob, gak?" tanyaku.
"Tau, laah... itu kan merek sepatu yang udah terkenal di Bandung," jawab suamiku.
"Oh ya?! Udah terkenal, to...." aku manggut-manggut.
"Iya, udah ada sejak aku kecil," kata suamiku.
"Ooh.. berarti merek bagus dong. Udah lama, gitu.... Aku barusan pesen satu," kataku.
"Tapi kan sepatunya berat, kayak sepatu boots."
"Enggak lah! Itu kan cuma khusus jualan sepatu cewek!"
"Ya iya, sepatu cewek, tapi berat." Suamiku keukeuh.
Ah, masa sih? Wah, kalau berat, susah juga nanti. Apa boleh buat. Sepatunya sudah dibayar, tinggal nunggu datang. Daaan... cepat juga datangnya. Dua hari sudah sampai. Berarti setelah kubayar, langsung dikirim. Wah, seneng banget pas nerima sepatu Be.bob-ku dari kurir yang senyum-senyum. Langsung kubuka dan kufoto. Ini dia sepatu Be.bob-ku.....
Sepatu Bebobku |
wah artiklnya bagus... :D minder nih...
ReplyDeleteWew.... Udah beli ternyata sepatunya
ReplyDeletebe bob memang enteng dan cukup mahal harganya. Langganan ibuku banget (aku cukup minjam aja seringnya :D). btw mba, koq TB, BB dan ukuran sepatu kita sama??
ReplyDeleteCantengen ? ha ha ha ha..jadi ingat masa lalu. Suka cantengen.
ReplyDeleteKakinya bagus lho
Salam hangat dari Surabaya
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete