Monday, April 8, 2013

Penerbit Mizan Melangitkan Mimpiku


“Assalamu’alaikum, dengan Leyla Imtichanah?”

“Iya, saya Leyla.”

“Selamat ya, naskah kamu lolos seleksi di DAR! Mizan. Nah, naskah seperti ini yang kami inginkan.”


Aku masih tertegun di balik gagang telepon, saat mendengarkan pemberitahuan bahwa naskahku lolos seleksi di Penerbit Mizan. Suara editor itu, bahkan namanya, masih terngiang-ngiang di telinga. Itu naskah ketiga yang kukirim ke DAR! Mizan, salah satu lini Penerbit Mizan. Sebelumnya, aku sudah mengirim dua novel dan dikembalikan ke alamatku dengan sukses. Di awal karir menulisku, mendapatkan penolakan dua kali, cukup membuat semangat mengendur. Apalagi biaya printout dan kirim naskahnya tidak murah, untuk novel setebal 100 halaman. Aku mendapatkan beberapa masukan mengapa novelku ditolak, yang kujadikan perbaikan ke depannya. Untunglah aku tak patah semangat. Aku baca-baca lagi buku terbitan Mizan, mencaritahu seperti apa naskah yang diinginkan oleh Mizan. Buku-buku Mizan relatif mudah ditemukan di kampusku, apalagi aku pernah menjaga stand buku yang menjual buku-buku Mizan di acara bazaar kampus. Setelah membaca banyak buku terbitan Mizan, aku pun menulis novel yang kira-kira dapat memenuhi selera Mizan.

novel pertamaku yang diterbitkan
oleh Mizan

Voila! Tebakanku benar. Naskahku yang berjudul, “Biarkan Stef Pergi,” berhasil lolos seleksi di Penerbit DAR! Mizan. Tak terhitung senangnya hatiku, rasanya banggaaa sekali sudah bisa melewati pertahanan editor DAR! Mizan yang sangat selektif. Bagiku, Penerbit Mizan itu salah satu penerbit yang sulit ditembus. Bayangkan saja, di tengah maraknya penerbitan novel remaja islami, naskahku harus mengalami penolakan dua kali sebelum diterima. Di kalangan teman-teman penulis pun, Penerbit Mizan memang relatif sulit ditembus, tapi kalau naskah kita sudah diterbitkan di sana, gengsinya itu tinggi sekali. Siapa sih yang gak kenal Penerbit Mizan? Kalau aku sedang kumpul keluarga besar atau kumpul dengan teman-teman yang bukan penulis dan jarang baca buku, mereka juga tahunya cuma Penerbit Mizan, untuk kategori penerbit buku-buku Islam. Dan biasanya komentar mereka saat tahu kalau bukuku diterbitkan oleh Mizan adalah, “Wah, bagus dong… hebat… bisa diterbitkan oleh Mizan.”

buku-bukuku yang diterbitkan oleh Mizan

Alhamdulillah, setelah novel “Biarkan Stef Pergi” yang bercerita tentang gadis broken home dan pecandu narkoba ini diterbitkan oleh DAR! Mizan, novel-novelku berikutnya juga diterbitkan oleh lini Penerbit Mizan yang lain. Di Penerbit Hikmah,  yang kini sudah melebur ke dalam Nourabooks, ada tiga novelku yang diterbitkan: Misteri Sanggar Cinta, Daffa Loves Inka, dan Be My Boyfriend Please.” Penerbit DAR! Mizan kemudian membuat lini penerbit lain yang khusus untuk novel-novel teenlit beraroma cinta,yaitu Penerbit Cinta (sekarang sudah tak ada), dan satu novelku berhasil diterbitkan juga di sana dengan judul “Dreams.” Pada kurun waktu 2003-2005, aku diterima bekerja di Penerbit Lingkar Pena, yang juga anak perusahaan Mizan, dan tiga novelku juga diterbitkan oleh Lingkar Pena: Cinta Buat Chira, Rara The Trouble Maker, dan 17 Tahun. Ditambah lagi dengan buku nonfiksi “Taaruf Keren,” serta buku-buku antologi bersama penulis-penulis keren lainnya yang cukup banyak juga.

sebagian dari koleksi bukuku yang diterbitkan oleh Mizan

Intinya mah, di antara semua bukuku yang sudah diterbitkan oleh banyak penerbit, sebagian besar bukuku itu diterbitkan oleh penerbit-penerbit yang masuk ke dalam lini Penerbit Mizan. Bukan itu saja, buku-buku penulis lain yang memenuhi lemari bukuku pun sebagian besar adalah terbitan Penerbit Mizan! Pokoknya, kalau sudah terbitan Penerbit Mizan, dijamin bagus isinya. Aku punya buku-buku terbitan DAR! Mizan, Cinta, Bentang, Qanita, Mizania, Mizan, Iiman, dan Nourabooks. Berhubung aku pernah kerja di Lingkar Pena (sekarang melebur ke dalam Nourabooks), aku juga tahu cara kerja tim editor, proofreader, dan semua yang terlibat di sana untuk menghasilkan buku-buku yang minim cacat. Rasanya hampir tak pernah menemukan ada cacat fisik pada buku terbitan Mizan dan anak-anaknya. Lain halnya saat membaca buku terbitan penerbit lain, ada saja cacatnya. Misalnya, halaman yang hilang, halaman berantakan, editan ngawur (seperti tidak diedit), typo (salah ketik), dan sebagainya.

Sidiq asyik membaca buku Cerita Balita
dari DAR! Mizan

Sebagai penulis, Mizan memperlakukan penulisnya dengan baik. Laporan royalti tepat waktu, bukti terbit tidak telat, dan aku pernah diundang dalam perayaan 20 tahun Mizan di Bandung (markas Penerbit Mizan). Sayang, aku tidak punya dokumentasinya, karena dulu ponselku belum ada kameranya, jadi gak bisa foto-foto. Yang pasti, aku bertemu dengan banyak penulis dan editor Mizan, mendapatkan banyak ilmu tentang menulis, dan tentu saja makan gratis. Kantor Penerbit Mizan itu cozy banget, karyawannya disiplin (terlihat dengan betapa seriusnya mereka bekerja menyeleksi naskah ataupun memelototi kesalahan ketik—bagi proofreader).

Ismail gak bisa diganggu nih, lagi baca buku Cerita Balita

Like mother like sons. Sekarang, anak-anakku juga lebih banyak membaca buku-buku terbitan Mizan, lho! Buku Cerita Balita, Thank You Allah, berisi pengajaran moral dan akhlak yang baik untuk anak-anak. Juga ada buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya), yang memang ditulis oleh anak-anak untuk anak-anak. Anak-anakku suka banget kalau dibacakan buku-buku cerita dari DAR! Mizan.

Foto kenangan sewaktu aku masih bekerja di
Lingkar Pena Publishing House
(sekarang melebur ke dalam Nourabooks)

Penerbit Mizan telah melangitkan mimpiku menjadi penulis, dan kini buku-buku terbitan mereka mengakrabi hari-hari anaanakku. Aku mempercayakan pendidikan akhlak anak-anakku kepada buku-buku terbitan DAR! Mizan untuk buku anak-anak dan remaja, karena nilai-nilai di dalamnya sesuai dengan nilai-nilai islami. Semoga sukses selalu untuk Mizan, di ulang tahunnya yang ke 30 tahun. Membersamai generasi muda membentuk akhlak mulia dan mewujudkan mimpi para penulis dalam karir kepenulisannya.

13 comments:

  1. Waah penulis yang sudah punya nama kayak mbak Leyla, mengalir sekali kalau menuliskan tentang Mizan :)
    Saya juga mau ikut lomba ini .. sedang siap2 upload.
    Oya, nanti saya mau upload sampul buku Biarkan Stef Pergi di grup, kemarin nemu :)

    Moga menang ya :)

    ReplyDelete
  2. dan mizan pula yg mengenalkanku pada nama Leyla Imtichanah saat masih berseragam putih abu2 dulu #uhuk

    ReplyDelete
  3. waah banyak nian.. jadi tahu ttg lini2 mizan. sy kira itu pnrbt sndiri2 hihi trnyata anak2nya ya :)

    ReplyDelete
  4. cieeeeee....hebat deh :) selamat ya.

    ditunggu kunjungan baliknya

    ReplyDelete
  5. mantap tante..
    mau dong ditularin bakat menulis-nya :3
    keren tan (y)

    visit to my blog yaaa tan :)

    salam kenal,
    salam sukses..

    ReplyDelete
  6. Keren mbak..
    Penerbit Mizan emang TOP deh. Mbak Leyla juga ;)

    ReplyDelete
  7. Lhaaa kereeennn beginiii... mudah2an menang yaa dikk! senang membacanya, jadi tau banyak tentang Mizan deehh..

    ReplyDelete
  8. Wahhh kerennnn banget ini mah :D

    ReplyDelete
  9. pengen belajar banyak dari si ka layla ini

    ReplyDelete
  10. Wah mantap kak..
    Bisa bagi tips dong.. :D

    ReplyDelete
  11. mantap sekali bu, sangat menginspirasi.

    ReplyDelete
  12. Subhanallah..menginspirasi mbk..

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....