“Assalamu’alaikum, dengan Leyla
Imtichanah?”
“Iya, saya Leyla.”
“Selamat ya, naskah kamu lolos
seleksi di DAR! Mizan. Nah, naskah seperti ini yang kami inginkan.”
Aku masih tertegun di balik
gagang telepon, saat mendengarkan pemberitahuan bahwa naskahku lolos seleksi di
Penerbit Mizan. Suara editor itu, bahkan namanya, masih terngiang-ngiang di
telinga. Itu naskah ketiga yang kukirim ke DAR! Mizan, salah satu lini Penerbit
Mizan. Sebelumnya, aku sudah mengirim dua novel dan dikembalikan ke alamatku
dengan sukses. Di awal karir menulisku, mendapatkan penolakan dua kali, cukup
membuat semangat mengendur. Apalagi biaya printout dan kirim naskahnya tidak
murah, untuk novel setebal 100 halaman. Aku mendapatkan beberapa masukan
mengapa novelku ditolak, yang kujadikan perbaikan ke depannya. Untunglah aku
tak patah semangat. Aku baca-baca lagi buku terbitan Mizan, mencaritahu seperti
apa naskah yang diinginkan oleh Mizan. Buku-buku Mizan relatif mudah ditemukan
di kampusku, apalagi aku pernah menjaga stand buku yang menjual buku-buku Mizan di acara bazaar kampus. Setelah membaca banyak buku terbitan Mizan, aku pun
menulis novel yang kira-kira dapat memenuhi selera Mizan.
novel pertamaku yang diterbitkan oleh Mizan |
Voila! Tebakanku benar. Naskahku yang
berjudul, “Biarkan Stef Pergi,” berhasil lolos seleksi di Penerbit DAR! Mizan. Tak
terhitung senangnya hatiku, rasanya banggaaa sekali sudah bisa melewati
pertahanan editor DAR! Mizan yang sangat selektif. Bagiku, Penerbit Mizan itu
salah satu penerbit yang sulit ditembus. Bayangkan saja, di tengah maraknya
penerbitan novel remaja islami, naskahku harus mengalami penolakan dua kali
sebelum diterima. Di kalangan teman-teman penulis pun, Penerbit Mizan memang
relatif sulit ditembus, tapi kalau naskah kita sudah diterbitkan di sana,
gengsinya itu tinggi sekali. Siapa sih yang gak kenal Penerbit Mizan? Kalau aku
sedang kumpul keluarga besar atau kumpul dengan teman-teman yang bukan penulis
dan jarang baca buku, mereka juga tahunya cuma Penerbit Mizan, untuk kategori
penerbit buku-buku Islam. Dan biasanya komentar mereka saat tahu kalau bukuku
diterbitkan oleh Mizan adalah, “Wah, bagus dong… hebat… bisa diterbitkan oleh Mizan.”
buku-bukuku yang diterbitkan oleh Mizan |
Alhamdulillah, setelah novel “Biarkan
Stef Pergi” yang bercerita tentang gadis broken home dan pecandu narkoba ini
diterbitkan oleh DAR! Mizan, novel-novelku berikutnya juga diterbitkan oleh
lini Penerbit Mizan yang lain. Di Penerbit Hikmah, yang kini sudah melebur ke dalam Nourabooks,
ada tiga novelku yang diterbitkan: Misteri Sanggar Cinta, Daffa Loves Inka, dan
Be My Boyfriend Please.” Penerbit DAR! Mizan kemudian membuat lini penerbit lain
yang khusus untuk novel-novel teenlit beraroma cinta,yaitu Penerbit Cinta
(sekarang sudah tak ada), dan satu novelku berhasil diterbitkan juga di sana
dengan judul “Dreams.” Pada kurun waktu 2003-2005, aku diterima bekerja di
Penerbit Lingkar Pena, yang juga anak perusahaan Mizan, dan tiga novelku juga
diterbitkan oleh Lingkar Pena: Cinta Buat Chira, Rara The Trouble Maker, dan 17
Tahun. Ditambah lagi dengan buku nonfiksi “Taaruf Keren,” serta buku-buku
antologi bersama penulis-penulis keren lainnya yang cukup banyak juga.
sebagian dari koleksi bukuku yang diterbitkan oleh Mizan |
Intinya mah, di antara semua
bukuku yang sudah diterbitkan oleh banyak penerbit, sebagian besar bukuku itu
diterbitkan oleh penerbit-penerbit yang masuk ke dalam lini Penerbit Mizan. Bukan
itu saja, buku-buku penulis lain yang memenuhi lemari bukuku pun sebagian besar
adalah terbitan Penerbit Mizan! Pokoknya, kalau sudah terbitan Penerbit Mizan,
dijamin bagus isinya. Aku punya buku-buku terbitan DAR! Mizan, Cinta, Bentang,
Qanita, Mizania, Mizan, Iiman, dan Nourabooks. Berhubung aku pernah kerja di
Lingkar Pena (sekarang melebur ke dalam Nourabooks), aku juga tahu cara kerja
tim editor, proofreader, dan semua yang terlibat di sana untuk menghasilkan
buku-buku yang minim cacat. Rasanya hampir tak pernah menemukan ada cacat fisik
pada buku terbitan Mizan dan anak-anaknya. Lain halnya saat membaca buku
terbitan penerbit lain, ada saja cacatnya. Misalnya, halaman yang hilang, halaman
berantakan, editan ngawur (seperti tidak diedit), typo (salah ketik), dan
sebagainya.
Sidiq asyik membaca buku Cerita Balita dari DAR! Mizan |
Sebagai penulis, Mizan
memperlakukan penulisnya dengan baik. Laporan royalti tepat waktu, bukti terbit
tidak telat, dan aku pernah diundang dalam perayaan 20 tahun Mizan di Bandung
(markas Penerbit Mizan). Sayang, aku tidak punya dokumentasinya, karena dulu
ponselku belum ada kameranya, jadi gak bisa foto-foto. Yang pasti, aku bertemu
dengan banyak penulis dan editor Mizan, mendapatkan banyak ilmu tentang
menulis, dan tentu saja makan gratis. Kantor Penerbit Mizan itu cozy banget, karyawannya disiplin
(terlihat dengan betapa seriusnya mereka bekerja menyeleksi naskah ataupun
memelototi kesalahan ketik—bagi proofreader).
Ismail gak bisa diganggu nih, lagi baca buku Cerita Balita |
Like mother like sons. Sekarang, anak-anakku juga lebih banyak membaca
buku-buku terbitan Mizan, lho! Buku Cerita Balita, Thank You Allah, berisi
pengajaran moral dan akhlak yang baik untuk anak-anak. Juga ada buku KKPK
(Kecil-Kecil Punya Karya), yang memang ditulis oleh anak-anak untuk anak-anak. Anak-anakku
suka banget kalau dibacakan buku-buku cerita dari DAR! Mizan.
Foto kenangan sewaktu aku masih bekerja di Lingkar Pena Publishing House (sekarang melebur ke dalam Nourabooks) |
Penerbit Mizan telah melangitkan
mimpiku menjadi penulis, dan kini buku-buku terbitan mereka mengakrabi
hari-hari anaanakku. Aku mempercayakan pendidikan akhlak anak-anakku kepada
buku-buku terbitan DAR! Mizan untuk buku anak-anak dan remaja, karena
nilai-nilai di dalamnya sesuai dengan nilai-nilai islami. Semoga sukses selalu
untuk Mizan, di ulang tahunnya yang ke 30 tahun. Membersamai generasi muda membentuk akhlak
mulia dan mewujudkan mimpi para penulis dalam karir kepenulisannya.
Waah penulis yang sudah punya nama kayak mbak Leyla, mengalir sekali kalau menuliskan tentang Mizan :)
ReplyDeleteSaya juga mau ikut lomba ini .. sedang siap2 upload.
Oya, nanti saya mau upload sampul buku Biarkan Stef Pergi di grup, kemarin nemu :)
Moga menang ya :)
dan mizan pula yg mengenalkanku pada nama Leyla Imtichanah saat masih berseragam putih abu2 dulu #uhuk
ReplyDeletewaah banyak nian.. jadi tahu ttg lini2 mizan. sy kira itu pnrbt sndiri2 hihi trnyata anak2nya ya :)
ReplyDeletecieeeeee....hebat deh :) selamat ya.
ReplyDeleteditunggu kunjungan baliknya
mantap tante..
ReplyDeletemau dong ditularin bakat menulis-nya :3
keren tan (y)
visit to my blog yaaa tan :)
salam kenal,
salam sukses..
mantap mbak... *berdecak kagum*
ReplyDeleteKeren mbak..
ReplyDeletePenerbit Mizan emang TOP deh. Mbak Leyla juga ;)
Lhaaa kereeennn beginiii... mudah2an menang yaa dikk! senang membacanya, jadi tau banyak tentang Mizan deehh..
ReplyDeleteWahhh kerennnn banget ini mah :D
ReplyDeletepengen belajar banyak dari si ka layla ini
ReplyDeleteWah mantap kak..
ReplyDeleteBisa bagi tips dong.. :D
mantap sekali bu, sangat menginspirasi.
ReplyDeleteSubhanallah..menginspirasi mbk..
ReplyDelete