Laptop, menjadi benda yang
kuinginkan tahun ini. Sebagai seorang penulis, tentu saja Laptop adalah benda
yang paling berharga. Ibarat prajurit yang berperang harus membawa pedang,
penulis berjibaku dengan tulisan harus punya laptop. Harus?
Jika mengingat belasan tahun lalu
ketika aku baru merintis jalan sebagai penulis, aku malah hanya punya kertas
dan pulpen. Seorang temanku yang punya mesin tik, menawarkan bantuan untuk
mengetikkan naskah-naskahku tanpa dibayar. Ketika almarhumah Mama menyadari
bahwa putrinya sangat suka menulis, beliau mengorbankan sebagian uang
belanjanya untuk membelikanku laptop bekas. Harganya waktu itu Rp 800.000.
Jumlah yang sangat besar bagi perekonomian keluarga kami. Laptop bekas yang
sangat kucinta, meski sering rusak, dan parahnya lagi: menghilangkan 3 file
naskah novelku gara-gara mati mendadak!
Sejak itu, aku selalu buru-buru
menyimpan ketikanku, meskipun baru satu kalimat, dengan tombol ctrl-s, lalu
kusimpan di disket. Waktu itu belum ada flashdisc. Koleksi disketku berjibun,
sampai kusadar disket-disket itu telah rusak, sehingga naskahnya juga hilang
T_T.
Setelah kuliah, almarhumah Mama
kembali membelikanku komputer bekas, itupun menjelang skripsi. Jadi, selama
belum punya pengganti laptop, aku mengetik di rental komputer di dekat kampus.
Tentu saja agak menyulitkan, karena aku tidak bisa mengetik malam-malam. Tidak
mungkin menginap di rental komputer, tutupnya saja jam 5 sore.
Komputer bekasku itu juga selalu bermasalah.
Pernah aku berjuang membawa-bawa komputer gede naik becak ke tukang servis, dan
hanya dapat jawaban: tidak bisa diperbaiki. Kalau mau diperbaiki, biayanya Rp
500 Ribu. Di masaku dulu (tahun 2001), uang 500 ribu juga sangat besar, karena
biaya kuliahku per semester saja hanya Rp 250 ribu. Ternyata tukang servis
membohongiku. Begitu pindah ke tukang servis lain, komputerku hanya perlu
diinstal ulang karena kena virus, dan biayanya Rp 25 Ribu.
Begitu baiknya almarhumah Mama,
komputerku diberikan kepada sepupuku, supaya dia bisa menyelesaikan skripsinya,
setelah aku lulus kuliah. Sungguh, aku sangat sedih, karena aku membutuhkan
komputer tak hanya untuk tugas kuliah. Aku kan sudah jadi penulis. Novelku baru
saja memenangkan sayembara menulis di sebuah penerbit. Almarhumah Mama
menjanjikan akan membelikan komputer baru.
Ternyata Mama memang menepati
janji, meski lagi-lagi komputer bekas, dia menemaniku dengan setia. Sampai aku
menikah, komputerku dijual oleh suamiku, dan dia membelikan komputer baru. Hanya
setahun aku bisa menikmati komputer baru, petir menyambar dan komputerku rusak
lagi. Sedih bukan kepalang. Untung masih ada garansi Mother Board yang hangus,
suamiku harus ke Roxi Mas untuk mengambil MB yang baru. Syukurlah, ada tukang
servis baik hati yang mau membantu memasangkan MB dengan biaya servis terjangkau
Rp 75 Ribu. Namun, komputerku tak dapat berfungsi maksimal. Suara dengungannya
begitu mengganggu. Keyboardnya sering mati. Ketika aku sedang menulis,
tiba-tiba keyboard mati. Settingan jam dan tanggalnya pun kacau, mungkin
baterainya sudah soak. Dan komputer setiaku ini tak bisa dipakai berlama-lama,
hanya dua jam saja, lalu hang.
Saat ada rezeki dari menulis
(yang datangnya tak menentu karena aku penulis lepas), aku segera membeli
notebook. Naas, notebook itupun mati total dan aku harus mengeluarkan uang Rp
1,6 juta untuk membeli Mother Board baru. Ah, uang segitu bukannya tak ada.
Iya, aku punya, jika royalty sedang lancar, tapi masih banyak kebutuhan mendesak, seperti membantu
pengobatan ayahku yang terkena diabetes dan komplikasi penyakit lain, melunasi
hutang belasan juta kepada seorang kerabat yang dulu uangnya digunakan untuk mengobati
penyakit kanker almarhumah Mama (walaupun sudah maksimal, Mama tetap dipanggil
Allah), dan membantu kebutuhan rumah tangga.
Maka, kini, aku berharap bisa
mendapatkan laptop dari kuis-kuis dan lomba menulis. Semoga saja keinginanku
itu tercapai di tahun ini. Aamiin….
Komputer tuaku dan dua buku yang kutulis dengannya |
Moga laptopnya sgera hadir di pangkuan Mb Ela..
ReplyDeleteMgkn klw mesin cucinya sukses terjual, bs beli laptop yg cuanggih.. :)
amiiin mbak leyla..
ReplyDeletesungguh mengaminkan doamu
entah dari rejeki mana saja, tak hanya kuis dan lomba menulis... toh pintunya banyaaak.. kenapa harus mempersempit doan ttg jalan rezekinya?
saran saya doanya harus diubah : semoga mendapatkan laptop dari rezeki mana saja yang dikehendaki Gusti Allah.. bisa jadi rezeki dititipkan sama mamasnya gitu loh ^^
perjuangan mbak leyla.. hebat mbak.. perlu dicontoh usaha dan kegigihan mbak :)
ReplyDeleteAmin, semoga bisa terkabul doanya..
ReplyDeleteSalut dg perjuangannya mbak, moga doa-doa nya segera dikabulkan allah, aamiin :) eh tahun 2001 aku masih rempong punya anak batita, mb Ela sudah menjadi penulis :D
ReplyDeletentar lagi pasti dapet laptop baru, yakiiiin :)
ReplyDeleteamiiin mbak, moga novelnya laris manis dan royaltinya bisa ngasih laptop paling mutakhir minimal 4 biji :)
ReplyDeleteKalau saya malah paling gak bisa nulis dan kerja pakai laptop. Maunya pakai PC, kalau perlu yang layarnya lebar. Kalaupun terpaksa pakai laptop, pasti kudu pakai mouse, gak sabar soalnya, hehe...
ReplyDeletebisa.. penerawanganku mengatakan bentar lagi Leyla bakal bisa beli laptop karena kian lama kian sering menang lomba
ReplyDeletesemoga dimudahkan jalan rizkinya...amin O:)
ReplyDeleteinsyaallah.....laptopnya segera ada dipangkuan ya mba ley...terus berkarya dan menginspirasi ya mba:)
ReplyDeleteInsya Allah akan segera mendapatkan laptop :)
ReplyDeleteSemoga cepat dapat laptop mbak...
ReplyDeleteAku juga kepengen sekali punya laptop... :D
WOW, mbak-nya sungguh hebat,,, berkarya dalam tulisan itu seru lho...
ReplyDeletebtw, Salam kenal ya... :D
semoga do'a nya di kabulkan yaa :)
ReplyDeletesejak laptop di rumah dibawa kakak kuliah, aku jadi fakum menulis. semua garapan novel terbengkalai...
ReplyDeletekalaupun seandainya saya cuma punya komputer butut di rumah, saya bakalan bersyukur banget... ya, kumpulin uang dari sekarang biar bisa beli kamputer. syukur-syukur kalo bisa beli laptop. seenggaknya nasib mba leyla masih lebih beruntung dari saya, hehehe
aku juga pengen punya laptop lagi. hiks :')
ReplyDeletesemoga segera tercapai dalam 1 bulan ini ya, bun :D