Ultah ke-29, 1 November 2010 dirayakan di Pizza Hut dengan Voucher makan gratis tapi vouchernya gak difoto |
Dulu, ada teman kampusku yang
heboooh banget dengan perayaan ulang tahun, seakan-akan hari kelahirannya
adalah hari yang keramat dan harus diperingati besar-besaran. Iya sih, ada enaknya
juga pas dia ultah, kami kebagian traktiran. Tapiii… ada tapinya nih. Dia juga
nagih traktiran kalau kami ultah, bo! Jiyaaaah… padahal siapa juga yang dulu
nyuruh dia nraktir-nraktir, kan dia sendiri yang mau nraktir. Eh tapi dia maksa
banget waktu nagih traktiran ke teman yang ultah. Terpaksa deh, selama dua
tahun ngekos bareng, aku harus merayakan ulang tahun dengan mentraktir
teman-teman se-kos, huhuhu…..
Dia juga masih inget lho,
meskipun sudah pindah tempat kos. Bikin aku serasa dikejar-kejar debt collector. Nagih traktirannya itu
kayak kita punya utang aja. Emangnya ulang tahun itu arisan? Pas giliran ultah,
wajib dan harus gantian nraktir! Ya sudahlah, sekarang mah sudah terbebas
darinya hehehe….
Pas nikah, dengan masih suasana
romantis, aku berharap banget suamiku mau merayakan hari ultah kami
masing-masing dan hari pernikahan. Ternyata suamiku gak suka ngerayain
hari-hari begituan. Dia memang bangun tengah malam, lalu membisikkan kata,
“selamat ulang tahun, yaaa…” Tapiii, ya udah gitu aja. Gak ada tuh yang namanya
kado-kadoan. Dan aku, yang ceritanya jadi mementingkan hal kecil ituh,
coba-coba deh bikin kue ultah buat dia. Sayangnya, berhubung gak bisa masak,
kuenya ya tralala tralili, alias bantet dan gak enak. Waktu itu, aku belum
punya penghasilan sendiri karena lagi berhenti nulis dan royalti seret, jadi
belum bisa beliin kue ulang tahun. Anggaran dari suami gak bisa disisihkan
untuk beli kue, apalagi suamiku gak mau ngerayain ultah-ultahan.
Sudah takdir juga, keluarga kecil
kami yang saat itu baru berusia dua tahun, sudah dikaruniai dua anak.
Bayangkan, dengan gaji suami yang ngepas, cicilan rumah, cicilan motor,
renovasi rumah, dan sebagainya, kami harus super hemat. Akhirnya, gak ada deh
anggaran untuk merayakan ulang tahun. Kalaupun ada anggaran, buat yang lebih
penting semacam akikah anak (anak laki dua, harus siapin 4 ekor domba).
Alhamdulillah, meskipun keuangan minim, anak-anakku sudah diakikah semua. Ada
juga ngerayain ulang tahun anak-anak, yang juga berdasarkan permintaan ibu mertua. Biasalah, namanya juga nenek. Pengen banget
cucunya dirayain ultahnya. Ultah anak pertamaku juga sederhana sajah, cuma
bikin nasi kuning dan kue yang lagi-lagi—bantet!
Hmmm… tapi, sepertinya suamiku
itu juga merasa kasihan sama istrinya yang nyaris lupa dengan hari ulang
tahunnya karena gak pernah dirayakan. So, pas ultahku yang ke-29, suamiku
berencana merayakan ulang tahunku. Duh, so sweeeeet….. aku bahagia sekali,
akhirnya setelah 4 tahun menikah, suamiku mau juga merayakan ulang tahunku.
Bukan sebuah pesta, hanya traktir makan di Pizza Hut. Iya sih, kalau bikin
pesta kayaknya lebay. Soalnya di komplekku belum ada ya pesta ulang tahun
emak-emak usia 29 tahun, hehehe… yang ada juga anak-anak yang ultahnya
dipestain. Beda kali ya kalau di kalangan socialita, high class, kaum menengah
ke atas.
Denger mau ditraktir di Pizza Hut
aja udah seneng banget, soalnya keuangan kami masih mepet juga. Sampai sekarang
juga masih, jadi gak bisa makan yang mewah-mewah. Sedehana saja. Kata suami,
sekali-sekali deh, nyenengin istri. Pagi itu, kami pun pergi ke ITC Depok,
sasarannya langsung Pizza Hut. Gak tahu kenapa suamiku kekeuh maunya ke Pizza
Hut. Kayaknya suamiku doyan banget sih sama Pizza. Lho kok “kayaknya,”? Iya,
kalau ada rezeki sedikit, dia maunya dibelikan pizza, meskipun cuma seloyang.
Pernah juga ngasih oleh-oleh ke orang tuaku, satu loyang Pizza Hut. Padahal,
ayahku gak suka pizza, tapi suamiku maksa.
Nah, kalau nraktir di ultahku,
gak cuma seloyang. Katanya, aku boleh pesan apa aja. Jadilah kami berempat ke Pizza Hut di ITC
Depok. Harus antri dulu. Sambil nunggu ada bangku kosong, kami muter-muter ITC
Depok dulu, tapi suamiku gak beliin apa-apa, buat kado, gitu… (ngelunjak ya,
udah mau ditraktir masih minta kado). Soal kado ini, suamiku beralasan gak tau
mau kado apa. Dan waktu itu aku juga masih malu-malu buat minta kado ke suami. Swear, berhubung nikahnya gak pake
pacaran, proses penyesuaian dengan suami berjalan agak lama. Di tahun-tahun pertama pernikahan, aku gak begitu
mudah mengungkapkan pendapat dan isi hatiku. Terserah suamiku saja, deh. Jadi,
suamiku juga susah menebak kemauanku.
Di jam makan siang, kami balik
lagi ke Pizza Hut dan sudah ada meja yang kosong. Asiik.. dapat tempatnya di
dalam pula, yang cozy dan private. Sidiq dikasih tempat duduk untuk bayi. Aku
dan suami melihat-lihat buku menu. Aku masih ragu untuk memesan, khawatir
kemahalan ntar berat di kantong suami. Jadi, lagi-lagi kubilang “terserah” saat
suamiku tanya, mau makan apa? Suamiku suka kesal kalau aku jawab, “terserah,” tapi
aku tetap bilang “terserah.” Lagian aku gak tau juga, yang enak yang mana.
Suamiku yang paham. Akhirnya dia pesan seloyang besar Pizza kombinasi, satu
teko lemon ice tea, dan satu porsi Bruchetta. Wow! Lumayan dagh. Kenyaaaang…
gak tau berapa tuh budgetnya, aku gak mau pikirin. Tapi sebenarnya aku pikirin
juga, berapa ya bonnya nanti? :D
Heemmm… nyam, nyam… Pizza yang
dihidangkan dengan di atas hot plate, lebih enak daripada yang dibawa pulang
dalam keadaan sudah adem. Makan satu potong aja udah kenyang banget, apalagi
lemon ice teanya bisa bergelas-gelas. Ismail makannya cuma sedikit. Sisa Pizza
masih banyak. Belum Bruchettanya. Eh, suamiku ngambil Salad pula. Aku ambil sup
jagung. Jiyaaah.. katanya udah kenyang, hihihihi….. Suamiku juga mengambilkan
es krim untuk anak-anak. Serasa di surga, bisa makan banyak dan enak.
Selesai makan….
Suamiku mengeluarkan sesuatu dari
dompetnya. Pasti uang, dong. Iya, kaan… belum bayar, soalnya. Mataku
membelalak! Lah, kok kertas?? Ya iya lah, uang kan dari kertas. Tapi, kertas
itu bertuliskan: Voucher Pizza Hut Rp 200.000.
“Bayarnya pakai ini. Kalau
kurang, baru ditambahin,” Kata suamiku, sambil cengengesan.
“Dari mana tuh vouchernya?”
tanyaku.
“Bonus dari kartu kredit,”
katanya, sambil beranjak pergi ke kasir.
Aku manggut-manggut. Jadi…
ternyata suamiku dapat voucher makan gratis di Pizza Hut. Kartu kredit yang
dipakainya memang memberikan bonus poin yang bisa ditukarkan dengan voucher
makan di merchant-merchant tertentu, salah satunya Pizza Hut. Semakin banyak
pinjem uang (atau gesek kartu kredit), semakin banyak bonus poinnya. Saat itu
suamiku memang sedang banyak-banyaknya pinjem uang, karena banyak cicilan. Dan
dia pilih menukarkan poinnya dengan voucher makan gratis di Pizza Hut.
Sepanjang perjalanan pulang, aku
tersenyum-senyum sendiri. Oalaaah… ternyata ulang tahunku dirayakan dengan
voucher makan gratis! Tapi aku tetap bersyukur, walaupun gratis tetap senang
karena bisa makan enak dan banyak. Pada ulang tahunku yang ke-31 kemarin,
suamiku memberikan kado dua daster batik. Bukan inisiatifnya sendiri, melainkan
by request, karena baju tidurku gak
ada yang muat setelah melahirkan, xixixixi (nunggu inisiatif, gak bakal dapat.
Itu aja telat mintanya). Apa pun, I luv
u, my hubby. Biarpun sederhana, kau tetap mengusahakan untuk mengingat hari
kelahiranku. Meskipun hanya sekadar ucapan selamat ultah pada dini hari.
Dua pieces daster batik, hadiah ultah ke-31, 1 November 2012 ini juga harus diminta dulu :D |
ceritax lucu, bikin aku ktwa sendiri mbak...
ReplyDeletehaaaaha
semoga menang ya mbak GA nya :)
Iya, saya jg masih ketawa sendiri #narsis
Deletemakasih dah mampir ya, aamiin :D
hehehe...lucu banget.tapi gpp mbak.suami mbak ela punya visi ke depan. berhemat untuk masa depan.^_^
ReplyDeleteHaha iya, mba.. hemat dan pelit bedanya tipis ya :D
Deletehihihi sengaja ditukerin voucher makan gratis ya mba poinnya..demi nyenengin istri
ReplyDeleteso suiiit
wah lucu deh ceritanya mba..
ReplyDeletebiar kata makan gratis pake vocher tapi tetap menyenangkan :)
Terima kasih ya sudah berpartisipasi dalam giveaway saya..
nyummmy kalo dapet gratisan makan pas ultah, bun. vouchernya asyik nih :D moga dapet voucher lagi ya, hehe
ReplyDeleteseru mbak ya ultahnya bisa makan gratis. hehhehe
ReplyDeleteceritanya seru mba...senyam-senyum bacany:)
ReplyDeletekadang suami ituh suka romantis atau memberi perhatian dengan cara yang memang tidak sesuai dengan keinginan kita, tapi tetep i know well he care u much mba:)
wah.. sambil promo produk pitza hut tanpa dibayar tuh mbak :D
ReplyDeletepotonya kliatan ndut pipi ^^
hehehe.. ceritanya lucu.. ceplas ceplos.. asyik emang makan gratis
ReplyDelete