18 November 2006
Undangan pernikahanku dulu desain sederhana, tapi biayanya mahal |
Resepsi pernikahanku akhirnya
terlaksana. Kulihat satu per satu undangan berdatangan dan menyalamiku (bersama
suamiku, tentu) yang duduk di kursi pelaminan. Perasaanku campur aduk, antara
bahagia, sedih, kecewa, gugup, dan banyak lagi. Tak mudah untuk melangsungkan
pernikahan yang sudah direncanakan sejak 8 bulan sebelumnya. Apalagi keluarga
kami baru ditinggal pergi oleh ibunda tercinta akibat penyakit kanker. Almarhumah
ibuku sempat menyusun agenda acara akad dan resepsi, meski tak sempat
menyaksikannya.
Aku adalah anak pertama di dalam
keluargaku dan yang pertama menikah. Otomatis, keluargaku belum berpengalaman
mengadakan resepsi pernikahan. Acara pernikahanku sebagian besar diserahkan
kepada Bulikku, adik dari ibuku. Tadinya aku mau menanganinya sendiri, tapi
ibuku ingin menghormati adiknya. Tentu saja tak semua ditangani oleh bulikku. Aku
juga ikut pusing memikirkan acara pernikahanku, meskipun pihak calon suami
sudah menyarankan agar pernikahan dilakukan secara sederhana saja. Ibuku ingin
pernikahanku berlangsung istimewa, karena baru yang pertama di keluarga kami.
Memang pusing memikirkan
pernak-pernik pernikahan, salah satunya undangan pernikahan. Tadinya aku mau
memesan undangan pernikahan melalui temanku yang berbisnis kartu undangan. Yah,
berhubung ibuku menyuruh untuk minta bantuan Bulikku, jadinya malah pesan ke
teman bulikku. Waw, ternyata undangan cetak itu lumayan mahal juga yah. Aku
pesan undangan yang harga per lembarnya Rp 5.000 dikalikan 500 undangan, hitung
sendiri deh anggarannya.
Urusan undangan ini termasuk
urusan yang bikin aku kecewa dan kesal bukan main. Pertama, itu undangan
ternyata banyak typo-nya. Padahal sebelum dicetak, aku dan keluargaku sudah
membenarkan kesalahan-kesalahan penulisan, semisal nama, alamat, waktu, tempat,
dan lain-lain. Eh, begitu dicetak, masiiiih saja ada yang salah. Mana typonya
banyak. Sebagai orang yang perfeksionis, hal semacam itu bikin aku gelisah. Waktu
kutanyakan ke Bulikku, beliau bilang dia sudah membenarkan kesalahan-kesalahan
ketik, tapi sepertinya si tukang cetak itu yang gak teliti. Ah, sudah deh. Apa mau dikata? Undangan sudah dicetak, masa mau
dibalikin?
Kedua, masalah pengantaran
undangan. Ternyata repot juga mesti mengantarkan undangan dari rumah ke rumah,
mana ada yang rumahnya sudah pindah. Ealaaah… ke mana saja ya daku? Namanya
juga tinggal di komplek dan sibuk sama
pekerjaan, jadi sosialisasi ke tetangganya kurang (alasan!). Intinya,
jadi banyak undangan yang mubazir juga karena orangnya sudah pindah atau bahkan
sudah meninggal! Untuk mengantarnya pun, butuh kendaraan, berhubung komplek
perumahan tempat tinggal saya cukup luas.
Ketiga, nah untuk undangan yang
jauh-jauh ini yang boros di ongkos transport. Ada yang harus dikirimkan via
pos, otomatis keluar ongkos lagi deh buat perangko. Itupun hanya teman tertentu
saja yang dikirimi undangan, yang kira-kira bisa datang, berhubung berat di
ongkos. Kirimnya pun mesti jauh-jauh hari. Ndalalah, undangannya juga jadinya
mepet banget, akibatnya undangan yang jauh banget gak bisa terkirim. Lagi-lagi
mubazir.
Salah satu cara untuk
menyiasatinya, aku men-scan undangan tersebut dan kuupload di blog multiplyku
(waktu itu masih pakai multiply). Kesannya ribet ya, mesti discan dulu, trus
diupload. Ya, begitulah, namanya juga usaha. Minimal teman-temanku yang
jauh-jauh bisa tahu kalau aku akan
menyelenggarakan pernikahan. Syukur-syukur mereka mau datang.
Phiuuuh… setelah segala usaha
itu, ternyataaa tidak banyak undangan yang datang. Agaknya sih karena di
tanggal cantik itu juga banyak yang melangsungkan pernikahan. Waktu itu memang
hanya terpaut dua minggu dari lebaran idul fitri, jadi masih di bulan syuro. Katanya
kan bagus ya nikah di bulan syuro. Rasanya menjadi percuma deh sudah
mengantarkan undangan dengan jalan kaki, kirim pakai pos, dan jangan lupa:
biaya cetaknya itu! Eh, gak datang, tanpa pemberitahuan pula. Hmmpfhhh….
Soal undangan cetak ini, aku juga
sempat pengen pasang fotoku dan calon suami di kartu undangan, seperti yang
sedang ngtren, tapi calon suamiku gak mau. Katanya, dia gak mau nanti fotonya
diinjak-injak atau dibuang ke tong sampah, setelah undangannya dibaca. Iya,
kan? Iya, gak? Coba deh kalau kamu dapat kartu undangan yang ada foto calon
mempelainya, apakah kartu itu bakal kamu simpan terus? Bagus sih kalau kamu
simpan, namanya menghormati yang mengundang. Tapi kan kebanyakan itu kartu
undangan bakal masuk tong sampah kalau sudah tangal pernikahannya sudah lewat,
ahahahaha… ngebayangin foto kita masuk tong sampah rasanya nyesek banget.
Lagi sedih-sedihnya ngeliatin
undangan yang datang gak sesuai harapan, eh ada yang menyalamiku dan menegur, “Leyla,
barokallahu, yaa….! Ini Mba Ifa!”
Aku menegaskan pandangan. Mataku memang
kurang jelas melihat, karena pas nikah gak pakai kacamata dan gak sempat pakai
softlens (punya aja enggak!). Mbak Ifa? Eh, mba Ifa….
“Ifa Avianty! Aku baca undanganmu
di Multiply, datang ah sekalian pengen ketemu Leyla, kan belum pernah ketemu.”
Mba Ifa tersenyum ramah, sambil menyalamiku. Dia datang bersama anak dan
suaminya.
Pernikahanku, 18 November 2006 |
Oh ya! Aku baru sadar. Mba Ifa
Avianty, temanku di jejaring sosial Multiply. Dia baca undangan onlineku dan
dia datang! Surprised! Sekarang dia sudah jadi penulis novel yang cukup
terkenal, coba saja cari novelnya di toko buku. Aku terharu sekali. Justru dia
yang cuma lihat undanganku di internet, mau susah payah datang dibandingkan
dengan yang terima undangan cetak. Hiks! Aku tak bisa melupakan kejadian itu
karena sangat berkesan.
Dipikir-pikir, mendingan pakai
undangan online daripada undangan cetak. Beberapa keuntungan undangan online:
- Biaya bisa lebih ditekan, kita hanya bayar jasa pembuat undangan online semcam www.datangya.com. Fitur-fitur yang disediakan oleh www.datangya.com sangat lengkap, dimulai dengan fitur slider photo max 5 yang menampilkan foto-foto prewedding (berhubung saya gak pake foto prewedding, jadi foto sendiri-sendiri aja ya J), fitur resepsi yang berisi halaman informasi pernikahan kita, fitur peta dan denah menuju lokasi akad dan resepsi, fitur love story berisi kisah cinta kita (gak dipakai juga gak apa-apa, tapi lumayan bisa mengabadikan proses pertemuan kita dengan calon suami), fitur keluarga besar yang menampilkan nama keluarga besar yang diundang, fitur buku tamu, fitur invite by email, fitur invite by facebook, dan masih banyak lagi. Pokoknya komplit, deh. Yang lebih sip lagi, kalau pernikahannya batal, uang jasa pembuatan undangan online ini bakal dikembalikan ke kita. Tapi, siapa sih yang mau rencana pernikahannya batal?
- Gak perlu keluar biaya buat ngeposin undangan. Hari gini, siapa sih yang belum konek sama internet? Kakek-kakek pun sudah piawai mengaktifkan twitter dan facebook. Jadi, buat apa repot-repot kirim undangan kertas dan keluar uang buat ngeposin? Cukup kirim via imel, facebook, twitter, dan jejaring sosial lainnya. Bila memang ada yang belum terjangkau internet, boleh deh dikirimin undangan cetak, khusus ke rekan-rekan yang belum melek internet :D
- Hemat kertas, mendukung kelestarian lingkungan. Kita tahu kan kalau kertas itu dibuat dari bubur kertas yang dibuat dari serpihan-serpihan kayu? Nah, dengan meminimalisir penggunaan kertas, berarti kita mengurangi penebangan pohon, yang kebanyakan dibuat untuk bahan baku kertas.
- Praktis banget bikin undangan online via www.datangya.com, gak perlu susah-susah scan undangan dulu seperti yang kulakukan. Semuanya sudah diatur oleh www.datangya.com. Kita bisa mempersiapkan keperluan pernikahan yang lebih penting. Desain undangannya pun bagus-bagus dan bisa kita pilih sesuka hati. Di zaman digital seperti sekarang, udah gak zamannya lagi bikin undangan cetak yang cuma menghamburkan biaya dan menabur kecewa bila yang kita undang gak bisa datang.
Nah, buat kamu yang belum nikah
dan mau menikah (apalagi dengan dana terbatas), harus pintar-pintar memilih
prioritas pengeluaran mana yang diutamakan. Katering, pasti yang utama. Masa
tamu undangan gak dikasih makan? Pakaian pengantin, pelaminan, biaya penghulu,
hmmm… kalau mikir dana pernikahan, bikin pusing ya? Urusan undangan pernikahan
jangan sampai nambah pusing. Pakai invitation online saja, seperti www.datangya.com. Semoga pernikahamu berkah,
sakinah, mawaddah, warrahmah J
-------------------------------------------------
Alhamdulillah, masuk ke dalam jajaran 30 Blogger Terbaik untuk lomba ini dan mendapatkan kaus datangya.com
Alhamdulillah, masuk ke dalam jajaran 30 Blogger Terbaik untuk lomba ini dan mendapatkan kaus datangya.com
Yup betul sekali mbak..setuju hehehee
ReplyDeleteBagus sekali tulisanya, Mantap lah goodluck yach
Boleh juga mampir ke tempat saya di http://farichatuljannah.blogspot.com/2013/02/datangyacom-ahlinya-undangan-pernikahan.html
terimakasih
waahhh makasi ya mba infonya...
ReplyDeletesemoga sukses ya mba lombanya..
ReplyDeleteide membuat undangan online emang keren ya :)
ReplyDeleteUndangan online, boleh juga tuh....
ReplyDeleteSemoga berjaya ya, Mbak :)
pengalaman yang gk terlupakan ya mbak...
ReplyDeleteaku jg kenal mbak Ifa Avianty,tentunya lewat tulisannya... :-)
alam kenal ya mbak
monggo mampir di blog Q1t4 ya, di link http://blogq1t4.blogspot.com/2013/02/pernikahan-merupakan-sebuah-moment-yang.html
good luck..
sekarang jaman onlen, sampe undanganpun jadi online ya.. hehe.. hemat!
ReplyDeletesalam
Wah canggih aja nih :D
ReplyDeleteHe he he ...
ReplyDeleteSatu terobosan yang sangat luar biasa.
Permasalahan pada undangan online cuma satu, untuk orang tua yang belum menggunakan sosial media. Maka tetap juga harus diberikan undangan fisiknya.
Salam Kenal,
@rie fabian -
coba aku tahu ada undangan online ini mba. Udah kubuat pas nikahanku ;)
ReplyDeletesukses mbak :)
ReplyDeleteSelamat ya mbak... :)
ReplyDeletekalau semua online nanti tukang buat undangan gulung tikar..hehe :P
moga menang mbak,,,
ReplyDeleteyaupz, andai saja pas nikahku dulu ada undangan online, yg dateng bakalan membludak :)
ReplyDeleteRepot juga ya masalah undangan fisik ya mbak :) tapi untung pernikahannya berjalan lancar.. Turut berdukacita juga untuk ibundanya ya..
ReplyDeleteSalam kenal :)
noniq
wah seru ya pas dulu waktu aku nikahan aku undang secara online teman2 di blog. boleh mampir ya ke tempatku juga :
ReplyDeletehttp://lisojungchan.blogspot.com/
Terima kasih para tamu :)
seru memang, untuk memulai persiapan menjelang pernikahan sampai terlaksananya acara..deg2gan campur aduk...tapi kalo udah mantab sma pasangan..Insya Alloh lancarrr...aamiin
ReplyDeletesalam dari wedding planner
like your design :D pengen cepet nikah jadinya kalau semua udah komplit butuh perawatan biar makin sempurna hasilnya
ReplyDeleteTerimakasih infonya, kita membuka jasa yang sama :)
ReplyDeletekunjungi blog saya di :
Cetak Undangan
Undangan Murah
Undangan Pernikahan Unik Dan Murah
Top banget nih infonya.. bisa di tiru
ReplyDeleteinfonya bisa jadi inspirasi usaha, terimakasih min.
ReplyDeletemantap min, jadi punya ide usaha baru min.
ReplyDelete