Buku: Mengapa Harus Valentine? Kamu bisa tau lebih jelas tentang Val's Day di buku ini |
Menjelang 14 Februari, makin
terasa kemeriahan hari Valentine yang dikenal sebagai hari kasih sayang.
Dominasi warna pink dapat kita temui di berbagai tempat, entah itu di dunia
nyata maupun maya. Even-even bertemakan Valentine, menjamur bak cendawan di
musim hujan. Bagi yang merayakan, sibuk menyiapkan pernak-pernik valentine, baik
itu berupa cokelat berbentuk hati, kado dengan bungkus pink, kaus couple, bunga
mawar sebagai tanda cinta, dan sebagainya.
Seingat saya, perayaan hari
Valentine ini sudah ada sejak saya duduk di bangku SMP, kira-kira 17 tahun lalu
(eit dah, ketauan tuirnya, xixixixi). Kala itu, saya juga sempat terhipnotis
suka cita Valentine, apalagi lihat pernak-pernik berwarna pink dan merah hati,
yang notabene warna-warna kesukaan saya. Saya sempat mengoleksi kartu-kartu
ucapan Met Valentine, yang beberapa di antaranya saya kirim ke gebetan, sayang
gak ada balasan (cucian, deeeh….). Setelah itu, berhubung saya gak pacaran,
saya gak terlalu heboh dengan perayaan Valentine.
Kini, 17 tahun berlalu, perayaan
Valentine semakin heboh, gak kalah dengan lebaran. Teve-teve, majalah-majalah,
media online, toko-toko, berbondong-bondong memberitakan perayaan Valentine,
seakan sudah membudaya di Indonesia. Beuuuuh…. Biarpun heboh segala rupa,
dengan bangga saya katakan bahwa saya benci Valentine’s Day.
Ada lima alasan mengapa saya
benci Valentine’s Day:
- Karena saya muslim, dan hanya ada dua hari raya di dalam agama Islam, yang boleh dirayakan dengan sukacita: Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Di luar itu, bid’ah, atau sesat. Fanatikkah saya? No, no… saya hanya gak ingin terjerumus dalam sebuah perayaan yang mubazir dan gak saya ketahui asal muasalnya. Bagaimana kalau ternyata asal muasal Valentine’s Day itu bertentangan dengan ajaran agama Islam? Banyak artikel yang menjelaskan sejarah Valentine’s Day dengan beragam versi, yang bisa kita baca via googling (ask Mr. Google). Monggo dibaca. Entah mana yang benar, yang penting bagi saya adalah tidak ikut-ikutan merayakan sesuatu yang masih simpang siur sejarahnya. Lagipula sudah jelas bahwa hari raya kaum muslimin hanya Idul Fitri dan Idul Adha.
- Karena saya gak punya pasangan untuk merayakan Valentine’s Day. Suami saya bukan orang yang suka merayakan hari-hari begituan, wong hari ulang tahun saya atau hari pernikahan kami saja dia cuex bebek. Trus, saya mau merayakan Valentine’s Day sama siapaaa??? Saya pernah dikasih cokelat sama suami, dua hari setelah Valentine’s Day, tapi bukan dalam rangka merayakan Val’s Day, melainkan karena itu cokelat dibandrol 4 biji Rp 10 ribu, padahal harga asilnya 1 biji Rp 10 Rb. Lumayan kan, diskon gede-gedean setelah Val’s Day? Xixixixi…..
- Karena saya bukan orang yang romantis, meskipun suka baca novel romans, menonton film romans, dan coba-coba nulis novel romans, ahahahaha…..
- Karena Val’s Day akan terlewati sama saja seperti hari-hari biasa, berhubung Val’s Day gak dapat jatah tanggal merah di kalender Indonesia. So, suami saya akan tetap bekerja seperti biasanya, saya juga akan tetap mengantar anak-anak ke sekolah (karena sekolah gak libur), dan ibu-ibu tetangga masih biasa-biasa saja, gak ada yang heboh nyiapin Val’s Day kayak kalau lebaran, gitu.
Nah, itulah
lima hal yang membuat saya benci Val’s Day. Bagi saya, cinta dan kasih sayang ke
pasangan (alias suami), gak hanya tanggal 14 Februari. Sunahnya sih malam Senin
dan malam Jumat, xixixixixi…..
Selamat
Membenci Valentine’s Day!
good luck, Bund
ReplyDeleteTengkyu, Yun.. :-)
Deleteemang ada apaan di malam senin sama malam jumat mba ;)
ReplyDeleteAda cicak sama tokek :P
DeleteDisaat orang-orang diluar sana menebar senyum di hari valentine. beberapa orang indonesia malah mengeluarkan pernyataan sinikal dan ber-unsur kebencian. Dan juga menghujat dengan bangganya.
ReplyDeleteYa bagi orang-orang (sok) suci perbedaan selera itu masalah baginya. Maunya dirinya dihargai dan dipuja, tapi menghargai orang lain pantang baginya.
Please visit,
www.jururekamphoto.com
Berbagi moment unik dan bukan penyebar kebencian.
Suka-suka gue dong, lebih baik sok suci daripada sok kotor :P
DeleteSelamat menyebarkan kebencian, Bu'
DeleteSelamat MENGHIDUPKAN kehidupan.
Salam cenat-cenut
Setujuuuuuuuuuuuuuuuh.
ReplyDeletetengkyu dah mampir, mba Mugniar :-)
DeleteSuami mbak ela sama kali kayak suamiku, paling cueeeeek sama yang namanya hari-hari kami berdua. Hari jadi atau wedding anniversary :D
ReplyDeletekeren mba Leyla... hihi lima alasan yang masuk akal dan bikin ketiwi2
ReplyDelete