Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
Kecuali orang-orang yang beramal soleh,
Menetapi kesabaran, dan saling menasihati dalam kebaikan
(QS: Al Ashr 1-4)
Waktu, bagiku terasa begitu
sempit setelah ketiga putraku lahir satu demi satu. Saat aku masih single, banyak waktu luang yang bisa
kumanfaatkan untuk diriku sendiri; menulis, membaca buku, shopping, ke salon, atau sekadar ngobrol-ngobrol dengan teman kos,
adik, dan kerabat. Ketika sudah menikah dan punya anak, waktu 24 jam rasanya
tak cukup. Kadang, aku kepingin jadi single
lagi dan memanfaatkan dengan benar waktuku, agar tidak banyak dipakai untuk
tidur. Yup, dulu itu aku hobi tidur. Di kos-an pun terkenal dengan sebutan Sleeping Beauty (halaaah.. ngaku-ngaku beauty). Bahasa Indonesia-nya (yang gak
tepat benar dengan bahasa Inggrisnya, Putri Tidur). Sepulang dari kampus,
makan, solat, langsung molor. Kalau udah molor juga susah dibangunin. Tidur
siang kan mestinya cukup ½ jam sampai 1 jam, ini sih bisa sampai 3 jam.
Betaaaah banget tidur.
Tidur memang penting untuk
mengistirahatkan tubuh yang sudah lelah beraktivitas, agar segar kembali. Tapi,
kebanyakan tidur juga gak baik, jadinya malah pegal-pegal. Waktu masih kerja di
kantor (masih single juga), aku
sempet-sempetnya tidur pada jam istirahat siang. Lah, makan siangnya kapaaan?
Ya, aku makan siang setelah jam masuk, makan sambil kerja. Untung bosnya jarang
ke kantor, alias cuma ngawasin dari rumah, jadi gak ketahuan, xixixixixi….
Setelah menikah, aku berhenti kerja dan memutuskan untuk kerja dari rumah
sebagai penulis, tapi waktuku juga kebanyakan untuk tidur sih. Duh, parah
banget. Apalagi pas hamil anak pertama, itu molooooor dari pagi jam ½ 8 sampai
jam 2 siang baru bangun dan mulai beraktivitas. Antara bawaan bayi dan emang
udah kebiasaan.
Sayang banget ya, padahal waktuku
bisa dibuat untuk nulis lebih banyak lagi. Setelah bayiku lahir, kebiasaan
tidur makin menjadi. Malam begadang karena bayi rewel (biasa kan bayi memang
rewel di malam hari), siangnya saat bayi tidur ya aku ikut tidur. Aku sudah
jarang menulis karena alasan mengasuh bayi. Pas punya anak kedua, kebiasaan
tidurku masih teteeeeuuuup. Berhubung aku sudah punya pembantu, jadi bisa lebih
santai, meski gak santai juga karena mengasuh dua anak yang terpaut umur hanya
setahun. Ya, tapi tetap aku bisa tidur nyenyak sambil menyusui bayiku. Tidur
bertiga dengan bayi, serasa surga dunia. Aktivitas lain di luar itu, no, no, no…..
Baru kurasakan ternyata aku
banyak mengalami ketertinggalan. Karier menulis yang sudah kubangun sejak masih
kuliah, dengan diterbitkannya 13 novel remajaku, mendadak mati suri setelah
menikah. Alasannya, rempong punya anak kecil-kecil. Padahal, aku masih punya waktu (kalau mau
dipaksakan) untuk menulis, dengan mengurangi waktu tidur siang dan malamku. So, mulai tahun 2010, kuputuskan untuk
bangkit. Menyusun resolusi dari tahun ke tahun untuk menjadi pribadi yang lebih
bermanfaat bukan hanya untuk keluarga, tapi juga orang lain.
Beramal soleh, tak sebatas
beribadah langsung kepada Allah semacam solat, puasa, zikir, naik haji, lho. Setiap pekerjaan yang
kita lakukan, apabila diniatkan untuk Allah dan tidak melanggar peraturannya,
adalah amal soleh yang insya Allah mendapatkan pahala. Berhubung mobilitasku
terbatas, karena sulit bepergian dengan dua anak kecil-kecil, maka kuputuskan
untuk bekerja dari rumah. Aku ingin
kembali menulis buku, menerbitkan novel, menulis di blog, apa pun, yang
bermanfaat untuk diriku juga orang lain. Beramal soleh dan saling menasihati
dalam kebaikan.
Setiap kata yang kutulis kuniatkan untuk kebaikan, menjadi
dorongan semangat untuk diri sendiri dan orang lain. Dan untuk setiap resolusi
yang sudah kutetapkan, dibutuhkan kesabaran manakala belum atau tidak tercapai.
Tidak membuatku cemberut, mutung, tak
bersemangat, dan lain sebagainya, karena rencana Allah lebih indah daripada
yang kita sangka.
Di tahun 2012 lalu, aku berharap
bisa menerbitkan banyak novel. Kenyataannya, hanya satu novelku yang
diterbitkan. Itupun novel yang sudah diproses di penerbitnya sejak tahun 2011.
Penulisan novelnya sendiri sudah selesai sejak tujuh tahun lalu, saat pertama
kukirim ke penerbit, enam bulan kemudian mendapatkan surat penolakan. Draftnya
kusimpan sambil menunggu mendapat penerbit yang tepat. Sulit sekali mencari
penerbit yang tepat, karena saat itu dunia penerbitan sedang suram.
Penerbit-penerbit sedang tidak menerbitkan novel populer, karena pamornya
sedang turun. Baru di tahun ini, penerbit-penerbit mulai mencari naskah novel
populer. Yah, begitulah suka dukanya
menerbitkan novel.
Cinderella Syndrome, novel yang kutulis saat masih lajang, berkisah
tentang tiga orang gadis yang terkena sindrom Cinderella, mencari cinta yang
seperti Pangeran. Aku bersyukur,
setidaknya di tahun 2012, masih ada novelku yang terbit di tengah munculnya
banyak penulis baru. Aku ingin mengikuti lomba-lomba menulis novel yang banyak
diselenggarkan di akhir tahun 2012, tapi lagi-lagi harus menyerah pada
keterbatasan. Hamil dan melahirkan putra ketiga di tahun 2012, membuatku harus
merelakan resolusi-resolusiku berguguran. Selain novel, memang ada tiga buku
antologi yang juga terbit di tahun 2012, “A Sweet Candy for Teens,” “Anak
Nakal, Banyak Akal, dan “Gado-Gado Poligami.” Tapi, namanya juga buku antologi,
ya ditulisnya bareng-bareng. Paling-paling aku menulis satu cerita atau hanya
kata pengantarnya juga.
My only one novel in 2012 Come buy and read! :-) |
Namun, aku tak mau menyerah. Di
tahun 2013 ini, kukuatkan langkah untuk meneguhkan pijakanku di dunia tulis
menulis. Di tengah kesibukan mengurus tiga anak dengan usia 5 tahun, 4 tahun,
dan 4 bulan, aku berusaha mencari sedikit waktu
untuk menulis. Padahal, tadinya kupikir aku bakal tidak bisa menulis
sama sekali. Apalagi kini tak ada pembantu yang membantuku. Sulitnya mencari
pembantu rumah tangga, membuatku harus memutar otak bagaimana supaya bisa tetap
menulis tanpa melalaikan kewajiban sebagai ibu dan istri. Alhamdulillah, dengan
ditulisnya catatan ini membuktikan bahwa aku masih bisa menulis. Aku memang
sudah ketinggalan beberapa even lomba menulis novel, tapi masih ada even
lainnya dan semoga aku bisa ikut serta, aamiin!
Sebagai wanita, aku berprinsip
bahwa kita mesti tetap meraih mimpi selama tidak mengabaikan tugas hakiki,
sebagai istri dan ibu. Mimpi yang telah kupelihara sejak kecil, menjadi penulis
buku best seller. Sebenarnya mimpiku
banyak, salah satunya jadi artis terkenal, tapi untuk yang satu itu aku sudah
gak kepingin lagi sih, secara aku ini gak jago acting. Itu cuma mimpi picisan
gara-gara sering nonton film dan sinetron, xixixixi…. Mimpiku sederhana saja,
ingin tetap menulis sambil mengawasi perkembangan anak-anakku. Di awal tahun
2013 ini, kabar baik sudah kuterima dari sebuah penerbit Malaysia yang sedang
berekpansi di Indonesia. Mereka akan menerbitkan novelku yang kuselesaikan di
tahun 2011.
Wonderfull 2012, Amazing 2013….
Karena setiap detik begitu
berharga, jadi jangan disia-siakan….
*sambil menguap ngantuk….
Alhamdulillah, tulisan ini menjadi salah satu pemenang dan mendapatkan hadiah masker :-)
Waahhh keren deh pencapaian2nya...
ReplyDeleteLengkap ya.. sebagai ibu, sebagai penulis...
Semoga 2013 akan menjadi lebih gemilang...
WOW.. postingannya seru mba, gaya menulisnya jg..
ReplyDeletejd baca nya gk ngebosenin..
hehhe.. (semoga ini bukan pendapat sok tau)
makasih banget ya mba sudah ikutan GA yang aku buat..
nanti aku share pengumumannya dan jangan kapok ikutan GA yang aku buat ya..
biasanya aku bs 2 atau 3 bulan sekali bikin GA..
;D
salam hangat dan sukses terus ya mba buat karir menulisnya..
senang berkenalann dengan mba