Monday, December 24, 2012

Manfaat Televisi Semakin Lengkap dengan LG UHD 3D TV 84 Inchi


“Ini apa namanya, Kak?” tanyaku, pada gambar pelangi yang digambar sendiri oleh anakku di bukunya.
Rainbow! Rainbow!”

Aku terkejut. Tak menduga bila Ismail menyebut “pelangi” dalam bahasa Inggris. Seingatku, aku belum pernah mengajarkan kata itu kepadanya. Bukan hanya itu. Dia juga pernah mengucapkan kata “tolong” dalam bahasa Inggris. “Mama… helphelp….”

Hmmm…. Aku sibuk berpikir dari mana anak sulungku belajar kosa kata itu. Ayahnya juga belum mengajarkan. Saat itu, dia juga belum sekolah, jadi belum bergaul dengan teman-temannya. Akhirnya, aku menemukan jawabannya di film “Dora, The Eksplorer!”


Kedua anakku memang sangat suka film seri Dora, The Eksplorer. Kalau sudah ada Dora, mereka akan menonton dengan konsentrasi tinggi. Film Dora dapat menghipnotis keduanya sampai lupa meminum susu yang sudah di tangan. Untung filmnya tidak lama. Kalau di televisi swasta, ada jeda iklan. Dari Film Dora juga, anak-anakku belajar banyak kosa kata bahasa Inggris, permainan, menyanyi, dan lain-lain.

Ismail, dulu agak terlambat bicara. Usia 2 tahun, belum banyak kata yang dia ucapkan sampai kami sempat ingin membawanya ke terapis. Waktu itu, aku dan suamiku belum punya televisi. Suamiku sempat berprinsip tidak akan memasukkan televisi ke dalam rumah kami, karena lebih banyak keburukannya. Acara-acara televisi tidak baik untuk anak-anak dan cenderung merusak. Untuk mengusir bosan, aku membeli televisi yang dipasang di komputer. Otomatis, tidak bisa sering-sering menonton juga karena listriknya lebih besar. Teve baru ditonton kalau Ismail sudah tidur.

Aku sedih sekali karena anakku belum banyak bicara di usia 2 tahun, sampai menjadi bahan perbincangan di keluarga besar kami. Memang, sebagai Ibu, aku juga kurang banyak bicara. Di rumah, aku hanya berdua dengan Ismail, tidak ada teman bicara. Teman bicaraku ya bayi Ismail. Permasalahannya, aku tidak begitu suka bicara. Aku lebih suka menulis. Istilahnya, pendiam gitu. Jadi, aku kurang menstimulasi Ismail untuk berbicara. Suamiku juga pendiam dan jarang bicara dengan Ismail. Wajarlah kalau Ismail ikut menjadi pendiam.

Sampai kemudian ayahku (kakek Ismail) membelikan televisi untuk kami. Itu karena teve komputer milikku rusak tersambar petir. Rumah rasanya sepi sekali tanpa ada suara teve. Sejak itu, televisi sering dinyalakan karena tinggal klik. Beda kalau teve komputer, harus menyalakan komputer dulu yang super duper lemot (komputer jadul). Acara televisinya dipilih-pilih, karena Ismail juga sering ikut menonton. Kami lebih banyak menonton film kartun. Ternyata, Ismail tertarik menonton film-film kartun itu. Selama menonton, dia fokus memperhatikan.

Sejak sering menonton film kartun, kosa kata Ismail bertambah banyak. Malah bisa dikatakan sekarang ini dia cerewet sekali. Ya, seperti Dora The Eksplorer itu. Dia menirukan Dora yang sedang memecahkan teka-teki. Kadang-kadang dia juga mengucapkan kata dalam bahasa Inggris, seperti yang diucapkan Dora. Sekarang jadi rasanya aneh. Orang tuanya pendiam, tapi anaknya cerewet sekali. Ismail cepat menangkap kata-kata dari film kartun yang ditontonnya. Alhamdulillah, tidak ada kata-kata buruk yang diserapnya.


Manfaat Televisi Untuk Hidup yang Lebih Baik
Televisi, berasal dari kata tele dan visie, tele berarti jauh dan visie berarti penglihatan. Televisi berarti melihat dari jauh. Dari pengertian tersebut, kita memang dapat melihat dunia yang jauh melalui kotak bernama televisi. Penemuan televisi adalah salah satu penemuan yang dapat mengubah peradaban dunia. Itu mengindikasikan adanya manfaat televisi yang dapat mengubah hidup manusia.

Penemuan televisi adalah rangkaian panjang dari penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ilmuwan. Bermula dari penemuan Selenium Camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik, oleh George Carey tahun 1876. Kemudian, Paul Nipkov, ilmuwan Jerman, tahun 1884, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam bernama teleskop elektrik.

Tabung sinar katoda (CRT), yang dapat membuat layar terpendar bila terkena sinar dan menjadi cikal  bakal televisi tabung, pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun pada tahun 1897. Istilah televisi diperkenalkan oleh Constantin Perskyl dari Rusia, dalam acara International Congress of Electricity pada tahun 1900. Dan masih panjang lagi sejarah penemuan televisi, hingga sekarang ditemukan TV LCD dan Plasma, setelah CRT. Ilmuwan yang diberi gelar sebagai penemu televisi pertama adalah Vladimir Kozma Zworykin (1889-1982), yang mendaftarkan paten atas penemuannya, Kinescope, televisi tabung pertama di dunia.

Tahun 2008 dan seterusnya, adalah perkembangan televisi digital, di negara Amerika dan Eropa. Indonesia juga akan menerapkan sistem penyiaran televisi digital (Digital Television/ DTV), yaitu jenis TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. Keunggulan televisi digital diantaranya:

High Definition, 5-6 kali lebih halus daripada televisi analog
Finest Sound, mampu mereproduksi suara seperti sumber aslinya
Multifunction, dapat merekam dan mengedit siaran
Multichannel, satu saluran dapat diisi lebih dari lima program berbeda

Manfaat televisi bagi hidup kita, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga penyedia informasi dan pembelajaran. Televisi adalah hiburan yang murah meriah, terutama bagi rakyat kecil yang tidak punya dana banyak untuk mendapatkan hiburan. Acara-acara televisi yang ditujukan untuk menghibur, diantaranya Film, Musik, Drama, Sinetron, dan lain-lain.

Sebagai media penyedia informasi, televisi dapat dengan cepat menyebarkan informasi atau berita dari seluruh penjuru dunia. Kita dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa penting yang ada di belahan dunia mana pun, dengan mata kepala sendiri, tanpa harus pergi ke tempat terjadinya peristiwa. Ada saluran televisi yang khusus menyajikan berita-berita dari seluruh penjuru dunia, ada pula saluran televisi yang hanya menyajikan berita pada jam-jam tertentu.  

Sebagai media pembelajaran, beberapa acara televisi menyajikan siaran edukatif, misalnya saja film kartun dan film anak dengan muatan edukasi (Dora The Eksplorer, Barney, Upin-Ipin, dll) , film, drama, dan sinetron dengan muatan religi dan edukasi (Keluarga Cemara, Laskar Pelangi, Ayat-Ayat Cinta, Tukang Bubur Naik Haji, dll), dan TV Edu seperti yang ada di TVRI. Waktu kecil, aku juga terbantu dengan acara anak-anak “Sesame Street” yang mengajarkan kosa kata dalam Bahasa Inggris. Gara-gara sering menontonnya, aku jadi menyukai pelajaran Bahasa Inggris dan mendapatkan nilai yang bagus di SMP dan SMA.

Dampak Buruk TV? Bukan Salah TV!
Beberapa waktu lalu, publik Indonesia dikejutkan dengan tayangan reality show yang menayangkan jebakan untuk orang yang sedang buang hajat di toilet umum. Tayangan itu sangat tidak beretika dan bermoral, karena membuka privasi orang yang sedang buang hajat. Meskipun sudah disensor, tetap saja kita dapat membayangkan bagaimana si korban dipermalukan karena auratnya terbuka. Stasiun televisi yang bersangkutan berdalih bahwa para korban adalah talent yang dibayar. Walaupun begitu, acara tersebut memberikan pendidikan yang buruk bagi penonton, terutama anak-anak. Dengan kata lain, para penonton diajari untuk mengintip orang yang sedang buang hajat.

Tayangan-tayangan televisi lainnya juga tak sedikit yang menyiarkan tentang kekerasan, pornografi, sinetron-sinetron yang tidak mendidik, komedi yang berlebihan, dan tayangan yang buruk lainnya. Sehingga beberapa kalangan menganjurkan untuk mematikan televisi, bahkan lebih baik lagi jika tidak punya teve. Terlalu banyak menonton televisi juga dianggap akan menghilangkan daya konsentrasi dan meningkatkan obesitas. Orang yang terlalu fokus menonton teve, cenderung abai terhadap kondisi di sekitarnya. Obesitas terjadi bila penonton banyak menghabiskan waktu di depan teve, sambil mengudap cemilan, dan tidak banyak bergerak.

Apa pun itu, termasuk televisi, memiliki dampak baik dan buruk tergantung pemakainya. Oleh karena itu, bukan televisi yang disalahkan atas dampak buruk yang terjadi, melainkan pemakainya. Jika kita tidak bijak dalam memanfaatkan televisi, maka kita akan menuai dampak buruknya. Sebagai orang tua, kita harus memilihkan tayangan-tayangan televisi yang baik dan mendidik untuk putra-putri kita. Orang dewasa telah dapat menyaring dampak buruk televisi, sedangkan anak-anak belum, karena mereka adalah peniru yang ulung. Selain stasiun televisi yang menayangkan acara-acara tak mendidik, banyak juga stasiun televisi yang menayangkan acara-acara mendidik, misalnya TVRI, Spacetoon (TV anak), BChannel (khusus DKI Jakarta dan sekitarnya), MetroTV, TVOne, dan beberapa acara di MNCTV. Kita juga dapat berlangganan TV Kabel dan memilih saluran yang baik dan mendidik, misalnya BabyTV.

Apabila kita melihat tayangan televisi yang buruk, kita juga dapat melaporkannya ke KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). KPI akan menindak stasiun televisi yang bersangkutan, baik dengan memberikan sanksi, denda, maupun pidana tergantung beratnya kesalahan. Intinya, jadilah penonton yang bijak dan dapat memilih tayangan  televisi yang baik. Dampingi anak-anak saat sedang menonton televisi, pilihkan tontonan yang baik, dan batasi waktu menonton agar anak tidak kecanduan menonton teve sehingga melupakan tugas sekolah dan menjadi obesitas.

Teknologi 3D TV Terbaik
Televisi 3D adalah perangkat televisi yang mempekerjakan teknik presentasi 3D, seperti pengamatan                  stereoskopis, tangkapan multi-view, dan layar 3D (perangkat penglihatan khusus untuk memproyeksikan program televisi menjadi bentuk tiga dimensi yang terlihat seperti nyata). Dengan kata lain, bila kita menonton film 3D di televisi 3D, kita seakan-akan masuk ke dalam film tersebut. Wow!

Bermula dari William Friese-Greene, pelopor film Inggris, yang mengajukan hal paten untuk proses film 3D pada akhir tahun 1890-an. Secara stereoskopis, film ini menunjukkan dua gambar yang digabungkan oleh otak untuk menghasilkan persepsi kedalaman 3D. Stereoskop ini ditingkatkan oleh Louis Jules Duboscq, pada tahun 1851, lalu tahun 1855, diciptakan kamera animasi stereo atau kinematoscope. Tahun 1922, film 3D umum yang pertama diproduksi dan televisi 3D berbasis stereoskopis dipertunjukkan pertama kalinya pada tanggal 10 Agustus 1928 oleh John Logie Baird.

Dua teknik untuk menghasilkan dan menampilkan gambar bergerak 3D, yaitu dengan memakai kacamata untuk menyaring transferan yang terpisah pada setiap mata atau dengan memiliki lightsource yang membagi gambar langsung terarah ke mata penonton (tidak memerlukan kacamata).

Di antara semua teknologi televisi dari masa ke masa, teknologi 3D adalah yang terbaik. Penonton dapat (seakan-akan) masuk ke dalam tayangan, tak ada batasan antara tayangan dan penonton. Selain gambar yang seperti aslinya, suaranya pun sama persis dengan aslinya. Benar-benar sensasi menonton televisi yang luar biasa.

Generasi terbaru dari 3D TV adalah televisi yang mampu menampilkan gambar 3D yang lebih terang, lebih jernih, dan bebas blur. Kacamata FPR-nya mampu menghilangkan kelelahan dan pusing karena menonton televisi dan tidak memerlukan daya untuk mengisi baterai.

PT. LG Elektronik Indonesia menghadirkan televisi 3D dengan teknologi terdepan, berupa 3D Cinema TV dan 3DSmart TV. LG 3D Cinema TV, memberikan jawaban atas ketidaknyamanan dalam menonton tv 3D. Penonton terbebas dari kelelahan mata, beratnya kacamata, dan keterbatasan sudut penglihatan. TV 3D biasa berkedip 60x tiap detiknya. LG telah bersertifikasi bebas kedip. LG 3D juga menggunakan kacamata FPR dengan berat hanya 16 gram, dibandingkan kacamata 3D biasa yang beratnya mencapai 40 gram. Harganya pun terjangkau, sehingga bisa membeli untuk seluruh keluarga. Gambar juga 2x lebih terang dan sudut pandangnya lebih luas. Penonton dapat menonton dalam posisi bersandar dan berbaring.

Selain Cinema 3D TV, LG juga mengeluarkan Smart 3D TV, yang dilengkapi dengan remote control yang bisa dioperasikan hanya dengan satu klik. Juga ada fitur smart share yang memudahkan pemindahan konten dari komputer atau laptop ke televisi. Kita dapat menonton televisi sekaligus membaca berita di sosial media. Benar-benar teknologi 3D TV dari LG yang terbaik!

Menonton di Bioskop untuk Mengeratkan Hubungan Keluarga
Beberapa keluarga di perkotaan memasukkan agenda menonton film di bioskop sebagai sarana rekreasi dan mengeratkan hubungan keluarga. Alasannya, bukan hanya untuk menonton film yang terbaru (khususnya film anak-anak), tapi juga karena bioskop menyajikan sensasi menonton film yang beda. Layar bioskop yang super besar, dengan suara yang juga besar, memangkas jarak antara penonton dengan pemain film. Sayangnya, bagiku yang masih memiliki bayi dan balita, menonton di bioskop sulit dilakukan. Pasalnya, anak-anakku tidak bisa diam, masih suka berlari-lari dan bercanda, apalagi anak yang bayi bisa rewel. Sudah pasti itu akan mengganggu penonton bioskop lain.

Kemunculan LG UHD 3D TV 84LM9600 oleh PT. LG Electronics Indonesia menjadi jawaban atas keinginan menonton di bioskop yang belum kesampaian. Inilah televisi 3D pertama di dunia dengan layar terbesar, 84 Inchi, setara dengan empat unit TV 42 Inchi yang disusun dalam matriks 2x2. LG UHD 3D TV 84LM9600 memiliki resolusi gambar Ultra High Definition, yang setara dengan 4x resolusi Full High Definition yang akan semakin memangkas jarak antara pemirsa dengan tontonan 3D yang dinikmatinya.

TV 3D Terbesar di Dunia

Ultra High Definition merupakan resolusi gambar tertinggi yang ada di dunia saat ini, menjawab kelemahan pada Full High Definition bila diterapkan pada layar yang besar. FHD akan mengalami distorsi gambar dalam bentuk beberapa garis, apabila diterapkan pada layar di atas 70 Inchi. UHD menjamin pengguna mendapatkan ketajaman dan detil dari setiap tayangan LG UHD 3D TV 84LM9600. Dengan mesin canggih LG Triple XD Engine yang dibenamkan di dalamnya, dan tambahan fitur resolution upscaler plus, memberi kepadatan warna layar mencapai 8 juta pixel pada setiap frame dan memungkinkan gambar dari sumber eksternal seperti hard drive dan konten website tertayang dengan detil yang lebih rinci.
LG84LM9600 juga berfungsi sebagai SmartTV
menyediakan 1400 aplikasi tanpa batas
dapat bermain game dan nonton film sepuasnya

Bukan hanya gambarnya saja yang sangat jelas dan menyerupai aslinya, suaranya pun dibuat sangat dekat dengan penonton sehingga kita seperti sedang masuk ke dalam film. LG UHD 3D TV 84LM9600 menancapkan sistem audio dengan kanal 2.2 (2.2 channel speaker system) berdaya bunyi 50 watt; dua speaker berdaya bunyi masing-masing 10 watt dan dua subwoofer berdaya bunyi  masing-masing 15 watt.

Fitur 3D Sound Zooming, menciptakan nuansa bunyi 3D yang menghasilkan keluaran bunyi yang sesuai dengan jauh-dekat dan pergerakan obyek dalam tayangan. Hebatnya lagi, LG UHD 3D TV 84LM9600 menggunakan teknologi FTR (Film Pattern Retarder), dalam kacamata 3D, yang memperbarui kelemahan teknologi Shutter Glasses. Teknologi Shutter Glasses, yang menggunakan kacamata liquid christal, membuat mata menangkap sinyal layar tv secara bergantian dengan ritme tertentu, dapat menyebabkan keletihan mata dan tenaga baterai yang digunakannya dapat memancarkan gelombang elektromagnetik yang berdampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang. Teknologi FPR menghilangkan keluhan itu, dengan menggunakan lensa terpolarisasi sehingga kedua mata dapat bersamaan menangkap tayangan TV. Penonton dapat merasakan sensasi nikmatnya menonton tayangan 3D tanpa mengalami keletihan mata dan efek gelombang elektromagnetik dalam jangka panjang.

Pameran 3D LG84LM9600 di Jakarta
28 Nov-2 Des 2012

Kacamata 3D FPR ini jauh lebih ringan dan nyaman digunakan daripada kacamata 3D Shutter Glasses. Kita jadi lebih menikmati tontonan televisi 3D, bukan saja dapat masuk ke dalam cerita filmnya, tapi juga tak merasakan beban lagi pada kacamata 3D yang kita pakai. Gambar juga lebih cerah dan tidak berbayang, kenikmatan menonton televisi semakin tinggi.

Menonton televisi menggunakan LG UHD 3DTV  84LM9600 serasa menonton film di bioskop, tanpa merasa lelah. Rasakan sensasinya menikmati tayangan 3D menggunakan TV terbesar di dunia. LG84LM9600, TV 3D yang terbaik! Manfaat teve semakin lengkap dengan LG UHD 3D TV 84LM9600. 

Sumber Penulisan: 

http://duniatv.blogspot.com/2008/02/sejarah-televisi.html
http://dry7.blogspot.com/2012/01/manfaat-dan-dampak-menonton-televisi.html
http://www.lg.com/id/tv-3d
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_3D
http://tekno.kompas.com/read/2011/04/13/00204763/Televisi.3D.Sekarang.Lebih.Nyaman.di.Mata

Informasi mengenai produk TV 3D dari LG, bisa didapatkan di sini:
www.lg.com
www.lgindonesiablog.com
www.lgsmart3d.com

LG HE Indonesia Blog Contest

---------------------------------------

Alhamdulillah, tulisan ini memenangkan lomba blog LGHE dan mendapatkan voucher senilai Rp 500.000, yang langsung dibelikan Oven. 

1 comment:

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....