Wednesday, December 12, 2012

Heart of The Matter: Mengapa Seorang Lelaki Berselingkuh?

Heart of The Matter
Emily Giffin
Esensi

Tuntas sudah membaca novel romans yang saya dapatkan dari hadiah kuis ini. Semula saya enggan membacanya, karena agak malas membaca novel terjemahan. Ternyata novel ini enak dibaca, dengan bahasa yang mengalir dan lembut khas penulis wanita. Idenya tentang perselingkuhan, tema yang biasa, tapi sanggup membuat saya ikut sedih, gemas, marah, dan terbayang-bayang selalu.


Novel bertema perselingkuhan yang juga pernah sukses menguras emosi saya adalah Putri Sinye, yang saya baca sejak duduk di bangku SMA. Mulanya saya menonton dramanya di Indosiar (kalau tidak salah-sudah lupa). Lalu, saya membaca novelnya, yang juga menimbulkan kegemasan yang sama, terhadap dua tokoh utamanya. Rupanya, Heart of The Matter dan Putri Sinye ini agak memiliki kemiripan pada tokoh-tokohnya.

HTM berkisah tentang rumah tangga bahagia seorang ibu rumah tangga, Tessa dan suaminya yang seorang dokter bedah, Russo. Dr. Russo adalah tipikal seorang suami yang baik dan setia, sampai-sampai tak ada sedikit pun lintasan pikiran di kepala Tessa, bahwa suaminya akan berselingkuh. Justru Tessa itu yang pernah berselingkuh dari mantan pacarnya. Dia memutuskan pertunangannya dengan si mantan pacar, untuk kemudian menikah dengan Russo. Selain baik dan setia, tentu saja si dokter bedah ini juga tampan dan menarik. Mereka sudah dikaruniai sepasang anak, berusia 4 dan 2 tahun.

Di tempat lain, ada Valerie, seorang single parent, yang putra semata wayangnya, Charlie, terkena kecelakaan kebakaran. Charlie dirawat oleh Dr. Russo.  Perawatan berbulan-bulan itu menimbulkan kedekatan antara Valerie dan Dr. Russo. Tidak dijelaskan mengapa kemudian Russo jatuh cinta kepada Valerie, apakah karena kecantikannya atau karena kasihan. Di akhir kisah, kita baru bisa mengetahuinya. Dr. Russo, yang tidak pernah berselingkuh itu, meskipun banyak peluang di sekitarnya, mengingat dia digandrungi perawat-perawat dan pasien-pasien wanita, akhirnya terjerumus ke dalam hubungan terlarang bersama Valerie.

Tessa tak percaya ketika seorang temannya memberitahukan perihal perselingkuhan suaminya, tetapi instingnya sebagai istri membenarkan. Ya, suaminya memang berselingkuh, karena ada banyak perubahan sikap yang ditangkapnya. Tapi, ia tak mau mempercayainya. Ia takut kehilangan suaminya yang sangat dicintainya, sehingga berusaha menampik berita perselingkuhan itu. Pada akhirnya, ia harus berdamai dengan kenyataan bahwa ia harus berbagi hati suaminya dengan wanita lain.

Duuuh… gemeeees banget membaca novel ini. Kita dibikin bingung untuk memihak. Dr. Russo benar-benar dicitrakan sebagai lelaki dan suami yang baik. Dia ikut membantu istrinya mengurus anak-anak, dia juga bersikap kebapakan terhadap Charlie. Charlie adalah anak di luar nikah Valerie dan pacarnya yang menghilang setelah tahu dia hamil. Tokoh Valerie pun dibuat sangat baik, bukan seorang wanita genit dan jalang. Penderitaan hidup Valerie, dikisahkan sedemikian rupa untuk membuat pembaca memihak kepadanya. Tapiiii… bagaimanapun, saya tetap berpihak kepada Tessa, titik :D

Otomatis, kisah ini kembali mengingatkan saya kepada Putri Sinye, seorang putri dari sebuah kerajaan di Tiongkok, yang harus menyelamatkan diri setelah kerajaannya diserang. Seluruh keluarganya tewas dibantai. Putri Sinye diselamatkan oleh Jenderal Han, Jenderal berumur 40 tahun, terpaut usia 22 tahun dengan Putri Sinye. Jenderal Han dikisahkan sebagai seorang lelaki yang baik dan bijaksana, sudah memiliki sepasang anak yang seumuran dengan Putri Sinye. Di zaman itu, ketika para pembesar memiliki banyak istri, Jenderal Han hanya memiliki seorang istri, karena dia suami yang setia.

Jenderal Han dan istrinya memperlakukan Putri Sinye seperti anaknya sendiri. Tak disangka, interaksi yang sering antara Jenderal Han dan Putri Sinye, menerbitkan benih-benih cinta di antara keduanya. Di sinilah konflik mulai muncul dan bertambah tajam ketika Jenderal Han memutuskan untuk menjadikan Putri Sinye sebagai istri keduanya! Semua gempar. Istri Jenderal Han tak percaya, kebaikannya terhadap Putri Sinye dibalas dengan pengkhianatan. Begitu juga putra pertama Jenderal Han yang menaruh hati kepada Putri Sinye. Aneh. Putri Sinye lebih memilih bapaknya yang sudah tua (tapi masih gagah dan ganteng), dibandingkan anaknya.

Sebenarnya,apa yang membuat Dr. Russo berselingkuh dari Tessa? Dan Jenderal Han berselingkuh dari istrinya? Padahal, mereka digambarkan sebagai lelaki yang baik dan setia (sebelum berselingkuh). Mereka bukan lelaki playboy. Gemas, ketika Dr. Russo menyatakan cintanya kepada Valerie, dan perasaannya kepada Tessa hanyalah sayang. Begitu juga Jenderal Han terhadap Putri Sinye. Bahkan, Jenderal Han sangat membela Putri Sinye, dan kita digiring untuk membenci istri pertama Jenderal Han, yang sikapnya menjadi brutal setelah suaminya menikah lagi. Yap, istri pertama Jenderal Han menjadi sangat membenci Putri Sinye dan melakukan berbagai hal untuk mengusir Putri Sinye dari rumahnya.

Valerie dan Putri Sinye dikisahkan sebagai wanita tertindas yang “patut ditolong,” sehingga kita digiring untuk memberikan pembenaran perselingkuhan Dr. Russo dan Jenderal Han. Mirip dengan pembenaran poligami yang dewasa ini banyak dipraktekkan; untuk menolong janda-janda (cantik) dan gadis-gadis yatim piatu (cantik). Putri Sinye digambarkan sebagai wanita muda, cantik, lembut, dan baik hati. Hadeuu… siapa laki-laki yang tak mau menolongnya, yak?

Untunglah, ending HTM tak sama dengan Putri Sinye. Saya gemas sampai akhir, ketika membaca Novel Putri Sinye, di mana Putri Sinye dan Jenderal Han memutuskan untuk membawa kisah cinta mereka hingga ke akhirat. Kalau tidak salah ingat, keduanya bunuh diri, gitu. Sedangkan, di ending HTM lebih rasional. Dr. Russo menyadari bahwa perasaannya terhadap Valerie bukanlah cinta, sebab “cinta itu adalah tinggal bersama-sama.” Dia memilih untuk tetap tinggal bersama dengan Tessa, dan memutuskan hubungannya dengan Valerie. Dia mengatakan bahwa perasaannya kepada Valerie bukanlah cinta, tetapi hanya mendekati cinta.  

Dan kita, khususnya para istri, sebaiknya ikut merenungkan penyebab perselingkuhan yang dilakukan oleh Dr. Russo. Dikatakan, bahwa Dr. Russo masih dan selalu mencintai Tessa, tetapi tahun-tahun yang berlalu, serta kesibukan sebagai ibu, telah mengubah Tessa (catat: Tessa yang berubah). Dr. Russo merindukan Tessa yang dulu, yang sanggup membuatnya berjam-jam menelepon, melarikan diri dari tugasnya di rumah sakit demi bisa bertemu, dan melakukan hal-hal gila untuk Tessa. Wanita dengan hasrat dan gairah membara, yang perlahan menghilang setelah punya anak. Tessa seperti tak memiliki hasrat lagi untuk bercinta dengan suaminya, akibat kesibukan sebagai ibu, sedangkan suaminya masih memiliki hasrat yang sama seperti di awal menikah. Dr. Russo pun merasa “ditolak” oleh istrinya. Kehadiran Valerie, hanyalah pelarian, bukan sebuah cinta sejati. Bahwa Valerie, menimbulkan hasrat yang sama seperti yang dialami Russo dulu, ketika pertama kali bertemu Tessa. Statusnya yang sudah menikah, semakin memberikan tantangan untuk mendapatkan Valerie. Walaupun jika kembali kepada kenyataan: Dr. Russo bingung memilih antara Valerie dan Tessa.

Hmmmmm… yah, anyway, busway, buat saya, HTM lebih menarik daripada Putri Sinye, karena lebih rasional dan tidak mengawang-awang. Endingnya pun ciamik. Sekalipun Dr. Russo sedang dimabuk cinta kepada Valerie, tetapi masih mengedepankan logika, bahwa dia punya sepasang anak. Di sini kita juga dibikin gemas, karena Dr. Russo lebih memperhatikan Charlie (yang bukan anaknya) daripada anak kandungnya sendiri. Gemasnya Tessa, karena ketika Charlie memanggil Dr. Russo ke sekolahnya, Dr. Russo dengan sukacita datang dan meninggalkan tugasnya di RS, sedangkan kalau anaknya sendiri, perlu berhari-hari untuk membujuk ayahnya datang ke sekolah. Ya, ampun! But, syukurlah, di akhir kisah, Dr. Russo berpikir dengan logika, bahwa pernikahannya dengan Tessa harus dipertahankan bukan hanya demi anak-anak kandungnya, tetapi juga karena masih ada kesempatan kedua untuk menghangatkan kembali percintaannya dengan  Tessa yang menghambar. Sesungguhnya yang dia butuhkan hanyalah kehangatan dari Tessa, dan bukan Valerie. 

Intinya, penting bagi rumah tangga siapa pun, untuk terus hangat demi menghindarkan perselingkuhan. Lelaki yang berselingkuh belum tentu lelaki playboy. Bisa jadi dia lelaki baik dan setia yang merasa pernikahannya telah hambar. Orang ketiga, sebenarnya bukan siapa-siapa, hanya sebuah pelarian.  Ketika Tessa melihat Valerie, musnah sudah kebenciannya karena Valerie bukan wanita yang cantik dan melebihi dirinya. Sikap Valerie di akhir kisah juga perlu diacungi jempol. Kesadaran bahwa Russo adalah suami orang dan sudah punya anak, berhasil mengenyahkan perasaan cintanya yang membara. Dan meskipun dia tetap sendiri, dia bahagia telah berhasil menjadi wanita yang tidak jadi merebut suami orang.  

Jenderal Han dan Putri Sinye:
Pasangan Menyebalkan :D

6 comments:

  1. wah, perlu dibaca buat jadi pelajaran bunda :)

    ReplyDelete
  2. hehe.. kisah rasional yg direview dgn rasional juga oleh pihak istri :D..

    tp makasih itu peringatan di akhir tulisan.. bener banget :)

    ReplyDelete
  3. weh weh weeeh... jantung saya selalu berdegup kencang setiap membaca kisah perselingkuhan. xixixixi.

    ReplyDelete
  4. duuu jendral Han itu mirip kisah cintanya di film Jumong.

    ReplyDelete
  5. Waah, perlu banget nih dibaca.

    Aku dulu juga sebel nonton putri sinye dan jendral han. bingung. Awalnya kasihan sama putri sinye tapi setelah ada cinta dengan jendral han jadi males lihatnya

    ReplyDelete
  6. Klo aku eneg sama putri sinye coz seperti mengambil kesempatan saat panglima han sedang down krn kalah perang n putri sinye menyusul utk kasih support dan terjadilah hub terlarang, krn sdh berzina akhirnya putri sinye dicopot gelar kebangsawanannya

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....