Ayah ngelonin anak-anak |
Kemarin, 22 Desember 2012, adalah hari ibu (udah tau, kaleee). Postinganku kali ini gak mau ikut-ikutan mengenang ibu, tapi justru ayah. Lho? Walaupuuun... dunia sudah membuktikan bahwa cinta ibu kepada anaknya, lebih luas daripada cinta ayah kepada anaknya.
Iyalaaaah.... para ayah jangan protes dulu. Para ibu sudah secara otomatis melayani anaknya, sejak dalam kandungan sampai dewasa. Bahkan, banyak pula ibu yang terus melayani anaknya (dengan membantu mengasuh cucu). Sedangkan para ayah, sebagian besar terbatas pada urusan memberi nafkah. Tidak sedikit ayah yang tidak dekat dengan anaknya, tidak mau menggendong, memandikan, menyuapi makan, mengajak jalan-jalan, membantu mengerjakan PR, dan lain-lain. Selain karena tidak punya jiwa keibuan, mereka juga beranggapan bahwa hal-hal semacam itu kan memang tugas ibu.
Iyalaaaah.... para ayah jangan protes dulu. Para ibu sudah secara otomatis melayani anaknya, sejak dalam kandungan sampai dewasa. Bahkan, banyak pula ibu yang terus melayani anaknya (dengan membantu mengasuh cucu). Sedangkan para ayah, sebagian besar terbatas pada urusan memberi nafkah. Tidak sedikit ayah yang tidak dekat dengan anaknya, tidak mau menggendong, memandikan, menyuapi makan, mengajak jalan-jalan, membantu mengerjakan PR, dan lain-lain. Selain karena tidak punya jiwa keibuan, mereka juga beranggapan bahwa hal-hal semacam itu kan memang tugas ibu.
Para ibu tahan bersama dengan anaknya (terutama bayi dan balita) selama 24 jam setiap hari, tapi tidak demikian dengan para ayah. Dua jam saja bersama anak-anak (yang masih kecil), mereka sudah kelimpungan dan marah-marah.
Ayah, dengan alasan tak bisa menggendong bayi (takut keseleo, dsb), memilih membiarkan bayinya menangis-nangis jejeritan. Kalau tidak diingatkan, mungkin para ayah lupa memberi makan anak-anaknya, saat ibunya berhalangan :D Ayah-ayah sekarang, kayaknya lebih asyik mencetin BB daripada ngajak main anak. Dan para ayah berdalih, "udahlah, sesekali gak usah mandi, gpp," ketika dimintai bantuan memandikan anak-anak. Huehehehe.....
Ayah, dengan alasan tak bisa menggendong bayi (takut keseleo, dsb), memilih membiarkan bayinya menangis-nangis jejeritan. Kalau tidak diingatkan, mungkin para ayah lupa memberi makan anak-anaknya, saat ibunya berhalangan :D Ayah-ayah sekarang, kayaknya lebih asyik mencetin BB daripada ngajak main anak. Dan para ayah berdalih, "udahlah, sesekali gak usah mandi, gpp," ketika dimintai bantuan memandikan anak-anak. Huehehehe.....
Ayah, bagaimana kau berharap kami akan memandikan jenazahmu, bila sekarang kau enggan memandikan kami?
Ayah, bagaimana kau berharap kami akan menggendongmu saat tubuhmu telah rapuh, bila sekarang kau enggan menggendongku?
Ayah, bagaimana kau berharap kami menemanimu di masa tua, bila sekarang kau enggan bermain dengan kami?
Ayah, bagaimana kau berharap kami mencium dan memelukmu saat kau tua, bila sekarang kau jarang mencium dan memeluk kami?
Ayah, bagaimana kau berharap kami menyuapimu makan saat kau lemah tak berdaya, bila sekarang kau tak mau menyuapi kami makan?
Ayah, bagaimana kau berharap kami mau menjadi teman bicaramu, bila sekarang kau mengabaikan celotehan kami?
"Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi." (HR. Muslim).
Ayah dan Sidiq |
Ayah bacain cerita |
Ayah ngajak main hujan-hujanan |
Ayah ngajak ngomong Salim |
aahhh...so sweet... ayah siaga ya mbak..
ReplyDeleteMenyenangkan melihat ayah2 akrab dengan anak2nya ya mbak Leyla :)
ReplyDeleteHati ini terenyuh tapi terenyuh bahagia, bukannya sedih
sebagai ayah saya sangat dekat dengan anak anakku ya nemeni belajar juga maen bola bersama semoga ja sya jdi ayah yang baik y?
ReplyDelete