“Mah, ada makanan apa?” tanya
suamiku, suatu hari.
“Gak ada, gak masak. Bingung mau
masak apa. Beli aja, deh,” jawabku, asal.
Terlihat wajah suamiku
bertekuk-tekuk, cemberut. Kalau sudah begitu, terpaksa deh aku ke dapur. Apa
saja bahan yang ada, kumasak jadi makanan meski hari itu aku malas masak. Sebenarnya
bukan hanya hari itu aku malas masak. Setiap hari rasanya aku malas masak.
Memasak bukan salah satu kegemaranku. Tidak ada “sesuatu” yang bisa membuatku
betah berlama-lama di dapur.
“Kok asin, Mah?” tanya suamiku,
ketika kami baru menikah dan aku baru menjalani rutinitas memasak. Waktu belum
nikah, aku hampir tidak pernah masak. Selalu beli di luar.
“Oh, keasinan ya? Namanya juga
baru belajar….” Aku menjawab sambil cemberut. Padahal, memang benar masakanku
asin dan tidak karuan rasanya. Tapi kok ya sakit hati juga dikritik, hehe…..
Di lain waktu,
“Kok gak ada rasanya, Mah?” tanya
suamiku, setelah menggigit sepotong ayam goreng masakanku. Keningku berkerut,
memikirkan apakah tadi aku sudah memasukkan garam ke bumbu ayamnya? Hufff…
rupanya belum kumasukkan garam. Olalaaa…..
“Mau belanja apa, Bu?” kali ini
pertanyaan yang datang dari tukang sayur langgananku. Aku hanya menaikkan dahi,
masih bingung mau belanja apa. Setiap hari kok masak itu-itu saja. Ikan goreng,
ayam goreng, sayur tumis, sayur bening, berputar-putar itu-itu saja. Tak heran
kalau suamiku juga jadi malas makan, wong tukang masaknya saja malas masak. Bahkan
pernah suamiku sakit perut gara-gara makan masakan Manado super pedas yang
dimakannya di restoran dekat kantor. Mungkin suamiku ingin menikmati masakan
lain, selain goreng-gorengan dan tumis-tumisan buatan istrinya. Kasihan,
suamiku, hiks…. (baru sekarang terpikir penderitaan suamiku gara-gara istrinya
malas masak).
Habis, bagaimana ya? Masuk ke
dapur, rasanya ingin cepat-cepat pergi. Melihat kompor gas yang sudah
hitam-hitam, karena sudah sulit dibersihkan. Kompor gas itu warisan ibu
mertuaku. Selama enam tahun, kompor itu setia menemaniku memasak. Sudah banyak
kenangan “manis” bersamanya. Bahkan, hampir saja aku celaka gara-gara gas bocor
dan aku masih tenang-tenang saja. Saat itu aku sedang memanggang kue, lalu
tercium bau gas. Sekitar setengah jam, aku masih tidak sadar bahwa gasku bocor,
sampai baunya semakin menyengat. Aku masih sempat menelepon suamiku dan
bertanya mengapa tercium bau gas. Suamiku berteriak, menyuruhku segera
mematikan kompor karena itu tanda gas bocor. Oh, ya Allah! Aku segera berlari ke
dapur dan mematikan kompor cepat-cepat. Alhamdulillah… belum sempat meledak.
Tak tahulah bagaimana jadinya kalau meledak, tak sanggup membayangkannya….. Kueku
tentu saja gatot, gagal total, karena belum matang. Phiuuuuh…..
Khayalanku melayang. Terpikir seandainya
punya dapur yang cantik, serba putih, dan elegan bak istana, pasti aku akan
betah berlama-lama di dapur. Sesungguhnya, aku suka masak sejak sering
memperhatikan foto-foto makanan yang diupload di facebook teman-temanku
(maklum, banyak berteman dengan sesama ibu rumah tangga). Suamiku juga pernah
mengusulkan untuk membuka usaha toko kue dan roti, berhubung di komplek
perumahan tempat tinggalku ini jarang ada penjual makanan rumahan. Adanya
roti-roti kemasan seharga seribuan, yang kita tidak tahu kebersihannya.
Seperti inilah dapur impianku,
desain serba putih beserta seluruh perabotannya....
Atau ini
|
Ini juga boleh :)
Gambar-gambar di atas diambil dari Pinterest.com/ModenaAid.
http://www.modena.co.id/ |
Untuk memasak, aku ingin memakai
kompor tanam Modena White Series seri dua tungku ukuran 70 cm Christa BH 1725 W.
Kompor tanam ini memiliki tiga ring burner yang bisa disesuaikan dengan jenis
panas yang diperlukan untuk memasak. Eit, satu yang penting, kompor tanam
Modena mempunyai gas safety device, alat yang dapat menghentikan aliran gas
jika kompor mati. Jadi, tidak usah takut lagi terjadi kebocoran gas.
Kompor Tanam Christa 1725 W |
Untuk membuat kue-kue yang enak,
aku membutuhkan Modena Profilo 2433, oven listrik dengan kapasitas 40 liter.
Oven ini cocok untuk aku yang baru belajar memasak, dengan jumlah masakan
terbatas untuk keluarga kecil. Nah,
untuk resep-resep kuenya, aku bisa menyontek dari Fanspage ModenaCooking Club. Di sana
selalu diupdate resep-resep terbaru yang mudah dipraktekkan. Kita juga bisa melihat
video-video Modena di Youtube.com/ModenaIndonesia dan Flickr.com/ModenaIndonesia.
Modena Profilo 2433
Untuk sekarang, dua itu dulu
peralatan masak dari Modena yang ingin kumiliki. Yang penting aku bisa
menikmati tugas memasak, siapa tahu kelak jadi passion dan bisa dijadikan ladang penghasilan. Sudah lama suamiku
mengusulkan untuk membuka toko kue, semoga nanti bisa terwujud dengan Modena White
Series yang menemaniku, aamiin… J
|
Modena White Series Gambar dari sini |
http://www.modena.co.id/ |
---------------------------
Alhamdulillah, jadi pemenang hiburan di kontes blog ini ^^
wow.. kalau dapurnya kek gitu, betah banget ya mbak masaknya :D
ReplyDeleteGood Luck :)
Iya, sampe gak mau ninggalin dapur, hehe
Deletepengen punya dapur kayak gitu, pasti mahal bangets ya
ReplyDeleteHo oh.... mudah-mudahan tercapai keinginan kita punya dapur kayak gitu :D
Deletemba leyla, dr gambar dapur impianmu, keliatan bgt ya mba leyla tuh type princess2 gitu. kayak cinderela, soalnya kesan dapurnya yg rada2 bergaya eropa xixixi
Delete