“Kalau sudah nikah, harus selalu
cantik di depan suami ya. Jangan pake daster batik, apalagi klo bolong…” kata
seorang Ustazah, suatu ketika sebelum aku nikah.
Setelah menikah,
“Kok pake baju ini sih, Mah?”
tanya suamiku, memandang daster dari bahan sifon yang kelihatan seksi dengan
warna pink berkilau, plus renda-renda di pinggir kainnya.
“Bukannya seksi?” aku balik
bertanya. Menurutku, daster gaya orang bule itu memang seksi meskipun gerah
dipakainya. Apalagi dengan renda-renda yang menusuk-nusuk kulitku.
“Bagusan juga pake daster batik
yang kamu punya itu….”
(aku memang punya daster batik,
tapi dipakainya hanya kalau suami sedang ke kantor, alias siang hari. Malam
hari, aku pakai baju tidur yang “gaya” biar kelihatan cantik di depan suami,
hehehe…)
“Itu mah udah bolong. Jelek,
pula….”
“Bukannya lebih seksi kalo
bolong…. Lebih bagus lagi kalo….” (ups, sensor… takut ada perawan yang baca :P)
Akhirnya, kupakailah daster batik
bin bolong itu, yang memang adem dipakai, apalagi dengan bolongnya itu. Omongan
suamiku bukan hanya di bibir. Dia memang lebih senang lihat aku pakai daster
batik. Tapi, berhubung bolongnya sudah semakin parah, daster batik itu pun jadi
lap pel. Eh, jangan khawatir… suamiku sudah membelikanku yang baru.
Dua pieces daster batik hadiah dari suamiku |
Memang, baju batik itu enaaak
dipakainya. Ternyata, motif batik itu bukan hanya dimiliki warga Solo, Yogya,
dan Pekalongan. Aku sendiri punya gamis dari batik Kalimantan, yang disebut
juga Sasirangan. Hadiah dari ayahku sepulang dinas dari Kalimantan. Pengennya
sih ngoleksi sarimbit, biar bisa dipakai seragam dengan suami, tapi baru punya
satu sarimbit Pekalongan. Daaaan… beberapa seserahan nikahanku adalah selendang
batik dari Garut.
Sekeluarga pakai batik di nikahan teman |
Sejujurnya, dulu, kalau melihat
baju batik, aku kurang tertarik. Malah bisa dibilang “sangat tidak tertarik.”
Ini soal selera saja sih, berhubung dulu itu seleraku norak sekali. Ya itu, aku
lebih suka baju tidur motif Barat atau Cina (setelah kulihat-lihat, banyak baju
tidur yang made in China :D). Padahal, bahannya rata-rata panas dan gak enak
dibuat tidur. Atau aku belinya yang murahan ya, jadinya panas? *doeeng….
Aku pakai gamis batik Sasirangan khas Kalimantan |
Teman-teman satu kos-an melihatku
sebagai orang yang “beda” sendiri. Berhubung aku kuliah di Semarang, baju tidur
teman-teman satu kos ya daster batik, kecuali aku. Aku pakai baju tidur Made in
China dengan motif anak-anak, alias babydoll, hahahaha….. Temanku pernah nanya,
“Kamu gak suka daster batik, to?” Dan kujawab, “gimana ya? Motifnya kampungan
banget…” (*pentung… :P)
Selendang Batik Garut, seserahan nikahan masih ada sampai sekarang :-) |
Tapiii…. Setelah ada euphoria
batik, bahkan ada hari pakai baju batik (kalau gak salah hari Kamis atau
Jumat), tiba-tiba saja banyak orang bangga pakai batik. Bagusnya lagi, banyak
orang yang jualan batik. Selain dijual di toko fisik, batik juga dijual di toko
online. Dari situlah aku tahu, bahwa batik itu cantiiiik… ya, aku
termehek-mehek sama motif-motif batik yang bervariasi dan stylist. Salah satu
toko online yang menyediakan baju-baju batik beserta aksesorisnya adalah
Kamaratih Fashion Online. Selain menyediakan blus batik, gamis batik, sarimbit,
dan celana batik, Kamaratih Fashion Online juga menyediakan tshirt khas
Yogyakarta dan aksesoris etnik. Di antara semua produknya, aku naksir sama blus
tunik bertabur payet di dada ini. Selain bahannya yang adem, potongannya juga
memberikan kesan ramping. Pas deh buat bodiku yang memelar seusai melahirkan
anak ketiga J
Blus ini juga sesuai untuk ibu menyusui sepertiku, yang butuh baju bukaan depan
supaya gampang menyusui. Baju yang elegan dan anggun, tapi tidak norak ini harganya
ramah di kantong.
Blus Tunik, salah satu produk Kamaratih yang kutaksir :-) |
Produk-produk Kamaratih Fashion
Online memang dijual dengan harga terjangkau, bahkan di akhir tahun ini ada
sale 50%, wow! Semua stoknya hanya ada satu, jadi mesti buru-buru dipesan begitu dilaunching. Memang, ide dasar Sister Carra waktu memulai usaha ini adalah membuat toko online yang berkonsep butik, yang khusus menjual batik dan pernak-perniknya. Sudah tahu kan ya kalau baju-baju butik itu memang edisi terbatas. Produk Kamaratih bisa dipesan melalui webnya, Kamaratih Fashion Online, atau
fanspagenya Kamaratih Fashion Online. Supaya lebih cepat dilayani, langsung sms
saja ke 087839047439. Semoga dengan bantuan promosi dariku ini, produk-produk Kamaratih Fashion Online makin laris yaw... *cling! Semoga makin sukses di ulang tahunnya yang keempat dan menjadi bagian dari enterpreneur yang mempopulerkan batik. Aamiiin....
Pakai baju batik, bukan hanya
enak di badan dan di kantong, tapi juga stylist dan menunjukkan bahwa kita
bangga dengan produk Indonesia. Yuk, ah, kita pakai batik. Ingat, batik gak hanya untuk ke
kondangan lho….
NB: Tulisan ini disertakan dalam Give Away 4 Tahun Kamaratih Fashion Online. Happy Birthday, Kamaratih Fashion Online... :).
http://www.kamaratihbatik.com/ |
---------------
Alhamdulillah, masuk dalam jajaran pemenang dari GA ini dan mendapatkan hadiah buku Haji Bacpacker 2.
iya betul batik memang bikin cantik
ReplyDeletewahhh cantik sekali ya hehehe
ReplyDeletehehehe..., meski bolong, kalo yang batik itu tetap cantik ya, Mbak....
ReplyDeletesaya aslinya orang Jombang, tapi hampir semua baju kerja saya bermotif batik....
semoga berjaya GA-nya, Mbak...
hahahaha... "doeng" dan "pentung" itu smacam bumbu yg bikin nyengir hahahahahaha...
ReplyDeleteHidup daster batik!!!
makasih ya mak udah ikutan...
gutlak!! ^_^