Bongkar-bongkar file di multiplyku, baru sadar kalau aku pernah posting puisi. Tapi, aku benar-benar lupa kapan bikinnya. Apa benar aku yang bikin? Wkwkwkwk.... Ya sudahlah... sebelum MP ditutup, pindahin dulu ke sini, takutnya hilang dan gak ada filenya di komputer.
Tentang Pelangi
I. Kan kuajak kau
Menyaksikan pelangi
Yang turun di senja ini.
II. Tuhan,
Harum-Mu adalah tanah basah yang tercium usai hujan
Nyanyi-Mu adalah desau angin yang membelai dedaunan
Senyum-Mu adalah pelangi yang menggantung di antara awan
Izinkan aku merasai-Mu dalam setiap embus napasku.
III. Senyum itu hadir
Ketika kautunjukkan pelangi
Usai hujan senja ini.
***
Bambuapus, 21 Mei 06, tengah malam.
Untuk Seorang Putri
Putri, cahayamu menyilaukanku
Kau lebih dari matahari
Sebab, jika tak terkira
Mungkin kau akan membakarku
Tapi, jika ingin kuandaikan
Kau adalah mawar mekar di padang
gersang
Kelopakmu membuat savana menjadi oase
Seandainya aku musafir
Tak kubiarkan tangan lain memetikmu
Aku kini seperti Majnun
Yang gila karena Laila
***
22 Mei 2006
Seperti Putri
Seperti putri di menara istana
Menunggu dan terus menunggu
Tanpa jeda waktu
Lalu alam membisikkan pada nurani
Tapakilah tangga-tangga itu
Satu per satu
Dan jika ada halangan merintang
Tetaplah bangkit, Putri
Teruskan langkahmu
Sebab di sana ,
Pangeranmu menunggu
Dengan kuda putihnya….
Rumah Cahaya, 30 Mei 2006
Pesona Cinta
Pesona rembulan membuatku tak bisa beranjak, saat malam semakin kelam
Pesona mentari membuatku tak bisa berlari, saat panasnya semakin terik
Pesona gemintang membuatku tak bisa berkedip, saat sinarnya semakin benderang
Pesonamu membuatku beku bagai batu, saat menatapmu dalam sunyi yang biru
Engkaukah yang duduk di sana dengan senyum sepimu?
Engkaukah yang datang membawa senyap dan meninggalkan jejak kehidupan?
Engkaukah yang mengecup lukaku dan membawa hatiku ke nirwana?
Dan tatkala Rabb-mu berkata: "Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu, pasti terjadi."
Juga ketika Rabb-mu berfirman: "Dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan."
Kemudian saat Rabb-mu berjanji: "dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)."
Maka, biarkanlah lambaian kerudungku menghiburmu di kala resah.
Dan, izinkanlah rangkaian melatiku mengharumkan indra penciumanmu.
***
masih bersambung, tapi baru bagian pertama aja dia udah bingung :(
21 April 2006
--> ini ternyata puisi buat calon suamiku :D
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....