Saya ingin... sehari saja menulis tanpa gangguan.
Tapi... benarkah ada (hari itu)?
Tidak pernah ada sejak saya memiliki anak-anak yang tak pernah lepas dari saya, sedetik pun.
Anak-anak yang selalu berlarian wara-wiri di belakang saya, mengganggu konsentrasi dalam menulis.
Seperti hari ini, yang baru saja terjadi.
Melihat jam di dinding baru jam sepuluh. Usai mengantar sekolah anak-anak, rasanya ini waktu yang tepat untuk mengetik.
Buka komputer, internet lemot. Duuh.. benar-benar menguji kesabaran.
Seperti biasa, anak-anak berlarian di belakang saya. Keduanya sedang sakit, tapi tetap aktif. Masalahnya, karena sedang sakit, saking asyik bercandanya, mereka batuk-batuk lalu... muntah. Muntah DI MANA-MANA. Lantai, kasur.
Saya hanya bisa mengembuskan napas.
Saturday, September 15, 2012
Damai Bersama Al Quran
DAMAI BERSAMA AL QURAN
Interaksi pertama saya bersama Al Quran dimulai ketika
saya sudah menyelesaikan iqro enam. Saya lupa kapan tepatnya, kira-kira
saat saya masih SD. Setiap selesai salat Magrib, saya dibiasakan untuk mengaji
bersama-sama keluarga. Bukan tadarusan, tapi mengaji sendiri-sendiri, hanya
waktunya bersamaan. Ketika SMA, saya sempat jauh dari Al Quran karena pulang
sekolah selalu kemalaman. Saya sekolah siang. Saat itu tubuh rasanya sudah
letih sekali sehingga tidak sempat membaca Al Quran. Akhirnya saya hanya bisa
mengaji seminggu sekali.
Thursday, September 13, 2012
Cerpen: Forever Jomblo
FOREVER JOMBLO
(Leyla
Imtichanah)
“Gue jadi ingat omongan guru Matematik gue pas kelas dua
SMA dulu. Katanya, kalau udah kelas dua SMA belum punya pacar juga, alamat
kagak laku selamanya!” kata Tami, sambil mengaduk-aduk es teh manisnya.
“Wis! Sadis amat! Ya nggak gitu, dong! Selama ini gue
belum pernah pacaran bukan karena nggak laku, tapi emang nggak mau!” Dini
protes.
“Iya, gue juga.” Ati ikut bicara.
Puisi-Puisi Cinta (yang katanya bikinan) Ku
Bongkar-bongkar file di multiplyku, baru sadar kalau aku pernah posting puisi. Tapi, aku benar-benar lupa kapan bikinnya. Apa benar aku yang bikin? Wkwkwkwk.... Ya sudahlah... sebelum MP ditutup, pindahin dulu ke sini, takutnya hilang dan gak ada filenya di komputer.
Daftar Peserta Giveaway Novel Cinderella Syndrome
Wednesday, September 12, 2012
Seandainya Binatang-Binatang Itu Dapat Berbicara Bahasa Manusia
Kamu sudah pernah menonton film kartun Happy Feet? Film yang
cukup terkenal itu mengisahkan tentang Mumble, seekor penguin yang bisa menari,
tapi tidak bisa menyanyi. Alhasil, ia menjadi pecundang. Meskipun tariannya
bagus, rasanya percuma kalau tidak didukung dengan suara yang oke. Demi
menghapus kesedihannya, Mumble pun memilih meningggalkan rumahnya dengan tujuan
mulia; mencari ikan yang akhir-akhir ini sulit didapatkan.
Kenangan Lebaran 2012
Kalau saja tidak ada even
giveaway dari Bunda Sumiyati, mungkin aku akan melewatkan begitu saja momen
spesial lebaran kemarin. Bukan semata karena hadiahnya, meskipun tentu aku
senang bila dapat hadiahnya. Melainkan karena tema giveawaynya yang luput dari
pikiranku, padahal cukup berkesan untuk dituliskan; kenangan saat lebaran
(2012) kemarin. Menuliskan kenangan ini, selain untuk mengisi waktu menjelang
detik-detik melahirkan, juga agar blogku tetap terisi tulisan, mengingat
sebentar lagi melahirkan. Minggu-minggu pertama usai melahirkan, kemungkinan
blogku sepi tulisan :D
Monday, September 10, 2012
Ketika Cinta Itu Datang, The Reviving Moment
Seorang gadis pemimpi yang
mendambakan cinta….
Ya, itulah aku, sejak memasuki
masa pubertas.
Berkali-kali jatuh cinta pada “cowok”
dan berkali-kali pula gigit bibir. Kisah
gagalku itu telah berkali-kali kutuliskan di dalam novel, untung tidak semuanya
diterbitkan. Kalau iya, terbaca deh tipe cewek macam apa aku ini. Demen naksir,
sering ditolak :D
Saturday, September 8, 2012
Sedekah Lebih Mudah Melalui Penggalangan Dana Online dengan Marimembantu.Org
Membaca sebuah berita di salah
satu situs berita online, membuat saya mengurut dada. Seorang ibu hamil,
meninggal karena pendarahan di emperan sebuah rumah sakit besar di Jakarta. Rumah
sakit tak mau segera menanganinya, karena tidak ada penjamin. Pria tak dikenal
yang mengantarnya—sebelum melarikan diri—bercerita bahwa ia sudah mengantar ibu
itu ke dukun beranak dan bidan, tetapi semua menolak membantu persalinannya
karena terjadi pendarahan hebat.
Wednesday, September 5, 2012
Saatnya Untuk Ng-ASI Lagi
Kupandangi wajahnya yang lelap
tidur. Rambutnya ikal, tak mirip rambut ayah dan mamanya yang lurus. Ia memang
lebih mirip kakeknya dari pihak ibu, alias mirip ayahku. Lahir 4,5 tahun lalu,
pada tanggal 11 Desember 2007. Masih kuingat betapa sakitnya melahirkan putra
pertamaku itu, yang diberi nama oleh ayahnya; Ahmad Ismail Haniya. Malam itu,
aku hanya merasa kontraksi sedikit-sedikit. Neneknya sudah khawatir bukan main
dan segera mengantarku ke bidan. Kata bidan, baru pembukaan satu. Untuk
mempercepat kontraksi, aku diinfus mulas. Andai saja dulu aku tahu sakitnya
diinfus daripada mulas alami, tak akan kusetujui saran bidan. Aku benar-benar
buta soal hamil dan melahirkan. Hanya berbekal informasi dari bidan dan
pengalaman ibu mertua, karena ibu kandungku sudah meninggal.