Suatu hari, saya menonton sebuah acara kuis di televisi. Salah satu pesertanya adalah ibu rumah tangga. Ketika ibu itu diminta menjawab apa kepanjangan dari SPBU, dia langsung melewatkan pertanyaan tersebut karena tidak tahu. Lalu, pada kesempatan kedua, dia kembali ditanyakan pertanyaan yang sama. Dan lagi-lagi, dia masih tidak tahu. Wajahnya benar-benar menyiratkan kebingungan. Agaknya kata “SPBU” tidak pernah didengarnya seumur hidup.
Hah. Saya jadi seperti penonton sepakbola yang gemas melihat pemain andalan saya tidak juga memasukkan bola ke gawang. Gemas bin geregetan. Duh, Bu, jangan bikin malu profesi ibu rumah tangga, dong. Padahal, saat acara kuis itu ditayangkan, isu BBM naik sedang gencar-gencarnya. Setiap hari berita di televisi selalu menyiarkan reportase BBM yang berlokasi di SPBU. Eh, jangan-jangan, apa kepanjangan dari BBM juga tidak tahu ya? Apa perlu saya jelaskan ya kepanjangan dari BBM dan SPBU? Khawatir ibu-ibu yang baca tulisan ini juga tidak tahu :D
Jangan tersinggung dulu. Saya juga ibu rumah tangga dan saya tahu betul mengapa banyak ibu rumah tangga yang kurin—kurang informasi. Saya tinggal di perumahan yang masih sedikit penduduknya. Di deretan gang saya yang terdiri atas dua belas rumah, baru tiga rumah yang sudah dihuni. Kalau tidak ada internet, satu-satunya informasi yang bisa saya dapatkan adalah dari televisi. Bukannya saya tidak pernah bergaul dengan ibu-ibu tetangga. Saya pernah mencobanya, sungguh. Kalau bertemu di jalan juga sering menyapa. Tapi, kalau sudah ngobrol-ngobrol, informasi apa yang saya dapatkan dari sesama ibu rumah tangga itu selain jalan cerita sinetron yang sedang “hot” di televisi?
Itulah bedanya ibu rumah tangga dengan ibu karier. Bukan mau mengecilkan profesi ibu rumah tangga. Tapi, ditinjau dari segi wawasan, menjadi ibu karier lebih membuka peluang untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Ibu karier tentu saja tidak selalu berada di rumah. Justru setiap hari—kecuali hari libur—mereka ke luar rumah, berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai profesi, saling bertukar informasi, dan mengerjakan pekerjaan yang membuka wawasan. Akses dengan internet juga terbuka lebar, karena adanya fasilitas internet dari kantor. Sedangkan ibu rumah tangga hanya bertemu dengan orang yang itu-itu saja—kurang lebih sama profesinya, atau bahkan di bawahnya, seperti pembantu rumah tangga dan tukang sayur. Maka, informasi yang didapatkan ya itu-itu saja, semacam harga sayur dan jalan cerita sinetron. Bahkan, tema pembicaraan yang paling sedap untuk dibicarakan adalah “keburukan tetangga lainnya.”
Jenuh dan bosan, sering saya rasakan selama menjalani peran sebagai ibu rumah tangga. Rasa kesepian karena tidak ada teman bicara, juga kerap membelit saya. Terlebih adanya perasaan “tidak berkembang” karena kurangnya informasi. Televisi sebagai satu-satunya sumber informasi, lebih banyak berisi informasi yang membodohkan daripada mencerdaskan. Alhamdulillah, suami menghadiahi sebuah modem supaya saya bisa berselancar di dunia maya. Wow, begitu banyak informasi yang saya dapatkan dari internet. Pergaulan pun terbuka lebar melalui jejaring sosial. Bukan hanya bergaul dengan sesama ibu rumah tangga yang juga aktif di di dunia maya, melainkan juga dengan orang-orang dari beragam profesi.
Sayangnya, modem yang dibelikan oleh suami saya itu, adalah modem eksternal yang hanya bisa disambungkan dengan komputer dan laptop. Nah, berhubung saya hanya punya komputer, otomatis lama prosesnya kalau mau membuka internet.
Jadi, saya membutuhkan ponsel pintar yang bisa mengakomodasikan kebutuhan memperbarui informasi itu. Sudah lama saya pakai Nokia, ponsel yang awet dan tahan banting. Anak-anak saya yang baru berusia 4 dan 3 tahun, sudah sering menjatuhkan ponsel itu, tapi tidak rusak-rusak juga, hehehe…. Tapi sayang, ponsel yang itu hanya bisa untuk kirim sms dan telepon. Maklum deh, emak-emak hemat, hehehe…. Baru-baru ini saya dengar ada Nokia Asha 202, dengan fitur lengkap. Yang bukan hanya bisa untuk sms dan telepon, tapi juga browsing internet. Apalagi ada Paket bundling Indosat Mobile dan Nokia berisi Kartu Indosat Mobile dan handset Nokia kini hadir untuk para Wanita Indonesia dengan benefit GRATIS paket Hebat Keluarga Selama 30 Hari dan Layanan Info Wanita.
Ponsel Nokia-ku yang lama
Waaah… berita hebat nih. Indosat Mobile dibundling dengan Nokia, pasti keren banget. Tarif paket hebat keluarga-nya pun murah meriah, pas dengan kantong ibu rumah tangga yang terbatas seperti saya. Yah, namanya juga hanya mengandalkan penghasilan suami. Hanya dengan isi ulang Rp 10 Ribu, sesuai dengan anggaran ponsel saya :D, sudah bisa nelepon gratis sepuasnya ke empat nomor Indosat. Kebetulan, beberapa anggota keluarga saya juga menggunakan nomor Indosat. Dua adik perempuan yang sering saya jadikan tempat curhat, ibu mertua, dan adik ipar. Jadi, saya bisa masukkan mereka ke daftar empat nomor yang bisa ditelepon dengan gratis itu. Asyik, kan bisa ngobrol sepuasnya dengan mereka tanpa takut pulsa bengkak.
Nokia Asha 202, cantik kaan....
Eh, ternyata saya juga bisa mendapatkan layanan info wanita gratis, melalui sms, yang berisi semua informasi berkaitan dengan wanita. Bisa jadi makin pintar, nih. Mata pun langsung bling-bling, melihat penampilan Nokia Asha 202 yang ciamik banget, pas dengan gaya wanita. Sudah saatnya ibu rumah tangga menjadi lebih hebat dengan ponsel pintar yang bisa memperluas wawasan dan informasi. Yuk, ah, kita jadi ibu rumah tangga hebat!
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes “Ponsel Pintar untuk Perempuan Indonesia” yang diselenggarakan oleh EmakBlogger.
---------------------------------------------
Alhamdulillah, jadi juara kedua di sini dan mendapatkan hape Nokia Asha 202 seperti di atas ^^
hai mb leyla.. hayo apa kepanjangan spbu.. hihihi
ReplyDeletetulisannya keren. semoga menang yaaa.. :D
Duuuh.. apa ya kepanjangannyaaa?? Lupaaa... aamiin.. makasih mba Ofi, moga kita menang :D
DeleteSPBU kepanjangannya adalah sssss...pppppp....bbbbb....uuuuuu.....(plethaaaakkkk!!)
ReplyDeletekeren mbak ela.dengan ponsel pintar yg murmer tapi gak murahan, kita makin pinter, terbuka wawasannya, gaul, update, gak boring lagi dehhh
Jurinya galak amat main pletak aja...
DeleteYoi, mbak... moga masuk kantong kita deh tuh hape ;P
hihi... kebayang guemeesss-nya mbak Leyla saat si peserta kuis gak bisa jawab kepanjangan SPBU... aku jg pastinya gemes banget, pengen langsung loncat masuk tuh TV hehehe...
ReplyDeleteIya, Mba Marina. Makasih ya dah mampiiir
Deleteibu karier ... hmmmm ... rupanya itu toh antonim dari irt xixixi
ReplyDeleteBiar gampang nyebutnya, mba Icha... :D
Deletemakmin berkunjung nih, makasih atas partisipasinya ya, sudah tercatat sebagai peserta Kontes bareng KEB
ReplyDeleteEehe.. makasih makmin... eh, mak miraa... alhamduilillah
DeleteAda juga ibu karier yang bahan pembicaraannya kalo bukan sinetron ya mode, atau tidak dua2nya tapi tidak juga perkembangan dunia :D
ReplyDeleteKeren nih tulisannya mbak :)
Oooh... ada yah, mba Niar? hihihi....
Deletesemoga behasil ya mb.
ReplyDeletehehehe bales silaturahmi ke sini. :)
aamiin... makasih mba woro.. doa yg sama untukmu..
DeleteTok...tok...tok.... Ikut ngintip tulisannya ya Mbak.....
ReplyDeleteWaduh, asik pisan euy isinya, sukses ya Mbak
Makasiiih... mbaaa.... aaamiin
DeleteHai.. makasih sudah ikut berpartisipasi dalam kontes menulis KEB yaa.. :)
ReplyDeletesama-sama, mba Sarii
Delete