Alhamdulillah, satu lagi buku saya telah terbit. Judulnya, TAARUF: Proses Perjodohan Sesuai Syari Islam, Penerbit Quanta-Elex Media. Setelah lima tahun menunggu, buku ini telah bertemu dengan penerbit yang tepat. Tahun 2005, bagian pertama buku ini telah diterbitkan oleh Penerbit Lingkar Pena dengan judul TAARUF KEREN, PACARAN SORRY MEN. Penjualannya relatif bagus, hanya saja saat saya tawarkan bagian yang kedua, penerbit tidak berminat menerbitkannya.
Lima tahun menunggu, saya bertemu dengan penerbit lain. Setelah ditolak oleh Lingkar Pena, memang tidak pernah saya tawarkan ke mana-mana, karena merasa belum ada penerbit lain yang tepat. Lima tahun lalu, istilah taaruf mungkin hanya terkenal di komunitas pengajian tertentu. Tetapi sekarang istilah itu bahkan sudah berseliweran di infotainment, sejak dipopulerkan oleh ustadz-ustadz. Misalnya saja Ustadz Solmed yang sebelum menikah, mengaku sedang taaruf dengan April :D Beberapa waktu lalu, Julia Perez juga mengaku sedang menjalani proses taaruf dengan seorang ustadz, setelah putus dari pacarnya.
Apa artinya taaruf? Pengertian taaruf, tentu saja dibahas di dalam buku ini sebagai pembuka. Dikupas juga perbedaan taaruf dengan pacaran, sehingga kita tidak seenaknya saja mengganti istilah pacaran dengan taaruf, padahal aktivitasnya sama, karena tidak mau dianggap berdosa. Apakah pacaran berdosa? Tidak ada ayat Al Quran atau hadis yang melarangnya, karena istilah pacaran tidak dikenal di masa Rasulullah. Yang ada hanya larangan mendekati zina. Jika aktivitas pacaran tidak mendekati zina, insya Allah tidak mengapa. Tetapi, di zaman sekarang ini, apakah ada pacaran yang tidak mendekati zina? Ini bukan soal “zina” nya, tapi “mendekati zina” nya.
Sebagai penulis bukunya, tentu saja saya juga sudah mempraktekkannya. Saya tidak pacaran bukan karena tidak laku, hehe… tetapi saya melihat ada kesulitan memegang komitmen dalam sebuah hubungan bernama pacaran. Pertama, saat menjalani hubungan pacaran, kita belum tahu apakah nanti akan menikah dengan pacar kita atau tidak. Kedua, setelah bertahun-tahun pacaran, lalu putus, bagaimana rasanya? Saya tidak mau membuang-buang waktu untuk pacaran, bila ternyata putus.
Sedangkan, bila taaruf, masing-masing pasangan sudah berniat untuk menikah. Bekal untuk menikah sudah cukup, sehingga taaruf tidak perlu dilakukan berlama-lama. Untuk itulah saya memilih taaruf dengan calon suami yang juga punya pikiran sama. Alhamdulillah tidak perlu waktu berlama-lama untuk menikah, karena kami memang telah menyiapkannya sebelum taaruf.
Buku ini juga mengupas lengkap tentang cara melakukan taaruf, perantaranya, hal yang perlu dan jangan dilakukan saat taaruf, bahkan cara mengatasi perasaan kita saat gagal taaruf. Di bagian kedua, buku ini mengupas lebih dalam lagi mengenai taaruf dengan calon mertua. Ternyata, proses taaruf tidak berhenti begitu saja setelah masing-masing pasangan setuju untuk menikah. Ada beberapa kasus di mana pernikahan batal dilakukan karena calon mertua tidak setuju dengan calon yang dipilih anaknya. Nah, buku ini memberikan saran bagaimana menaklukkan hati calon mertua.
Ada juga cara melamar, yang khusus ditujukan untuk calon suami. Juga ketentuan menolak lamaran, bagi perempuan. Sebab, ada kasus di mana pada saat taaruf, si perempuan sudah setuju. Tetapi begitu dilamar, hatinya berubah. Bahasan lainnya adalah taaruf setelah pernikahan. Bahwasanya taaruf tidak berhenti setelah menikah. Justru kita harus semakin intens bertaaruf dengan suami/ istri demi menyelami dirinya lebih dalam lagi.
Ada kisah-kisah nyata pengalaman taaruf dari para narasumber, dari yang gagal taaruf, yang sukses taaruf, sampai yang meskipun pernah gagal tapi dapat ganti. Ditulis dengan gaya bahasa saya yang ringan dan lincah :D, buku ini insya Allah dapat dibaca tanpa harus mengerutkan kening. Alias mudah meresap di dalam otak. Semoga ke depannya, taaruf bisa menjadi pengganti pacaran, agar tidak lagi ada kasus-kasus remaja dan orang dewasa yang melakukan perzinahan karena terpeleset saat berpacaran.
Sudah tersedia di toko buku Gramedia mana saja di Indonesia, dengan harga Rp 42.800.
Masih adakah bukunya mbak. Buat hadiah untuk teman. Bila ada saya pesan mbak.
ReplyDelete