Thursday, February 9, 2012

Buku Baru: A Sweet Candy for Teens

Alhamdulillah, telah terbit:
Judul : A Sweet Candy for Teens
Penulis: Leyla Hana, Sapto Rini, Dkk
Penerbit: Elex Media
Harga : Rp 38.800
Sudah dapat ditemukan di seluruh toko buku di Indonesia




Menjadi remaja adalah menjadi pribadi yang penuh pergulatan hidup. Berada di dua sisi kanak-kanak dan dewasa. Memiliki pendirian sendiri, tetapi orang-orang tak seratus persen memberikan kepercayaan. Gamang, labil, dan cenderung salah arah, sering kali menghinggapi mereka. Para penulis di buku ini, telah melalui masa remaja yang rentan. Kisah cinta pertama, tekad menggapai cita-cita, dan keputusan untuk menikah di usia muda.

Kisah cinta pertama, selalu membawa kesan bagi para remaja. Di usia yang pĂșber, saat energi untuk bercinta begitu melimpah, mereka juga mendapatkan sosok lelaki atau perempuan yang diharapkan menjadi tempat pelabuhan cinta. Apabila salah melangkah, maka masa depan pun tergadaikan. Tidak sedikit remaja yang terbuai cinta, rela memberikan kehormatan mereka kepada pasangan yang mereka cintai.
Ketika orang dewasa di sekitar mereka memberikan arahan, tidak sedikit yang memberontak. Ego mereka yang lebih besar daripada akal sehat, sering kali menyebabkan salah mengambil keputusan. Beberapa ada yang mengayun mimpi bersama sang kekasih, meninggalkan orang-orang yang telah bertahun-tahun lebih dulu mewarnai kehidupan mereka. Kasih sayang orang tua seakan terlupakan, dan digantikan oleh kasih sayang orang yang baru dikenal dan belum tentu abadi. Hamil di luar nikah, putus sekolah, menikah tanpa persiapan dan rencana matang, memburamkan masa depan para remaja kita.

Cinta yang tak sampai, kerap kali juga membuat remaja mudah putus asa dan depresi. Perkara cinta bisa menjadi begitu rumit dan merampas sebagian besar hidup dan pikiran para remaja. Tidak jarang bahkan sebagian di antaranya mengambil jalan pintas; bunuh diri, tatkala kisah cinta mereka kandas di tengah jalan. Jika mereka mendapatkan arahan yang benar, juga mampu memandang jauh ke depan, tentu tak akan terjadi hal-hal semacam itu.

Cita-cita para remaja, terbentuk sejak mereka kecil. Mulanya, orang tua yang membentuk. Lama-lama, mereka memiliki cita-cita sendiri yang didorong oleh naluri pribadi dan kesukaan pada sesuatu. Sayangnya, acapkali cita-cita itu harus berbenturan dengan keinginan orang tua yang tak sejalan, juga takdir hidup yang seperti tak memberikan pilihan. Banyak kita dapati remaja yang terkatung-katung hidupnya, karena cita-cita tak sampai dan tak mau berdamai pada takdir.
Sementara itu, banyak juga remaja di usia produktif, yang memutuskan untuk menikah muda. Bukan karena hamil di luar nikah, dan tidak ingin menggapai cita-cita, melainkan karena beranggapan bahwa cita-cita akan lebih enak dicapai bersama pasangan hidup yang datang lebih cepat. Bersama pasangan hidup yang dipilih dengan niat suci, mereka bergulat dalam gelimangan modul kuliah dan tugas rumah tangga.

Tidak sedikit yang berhasil mencapai cita-cita dengan dukungan dari orang tersayang dan membuktikan kepada orang tua, bahwa pernikahan di usia muda bukanlah halangan.
Kisah-kisah di dalam antologi ini, ditulis oleh para penulis yang berhasil merekam jejak perjalanan mereka dan orang-orang terdekat, dalam memaniskan hidup remaja mereka; melewati kisah cinta pertama, menapaki jalan cita-cita, dan menikah di usia yang cukup muda. Sempga bisa menjadi semacam permen manis bagi para remaja yang kini tengah bergulat di dalam persoalan yang sama.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....