Directed by
Jay Chou
Produced by
William Kong
Written by
Jay Chou
To Chi-long
Starring
Jay Chou
Kwai Lun-mei
Anthony Wong
Alice Tzeng
Jika kita memperhatikan tren penerbitan sekarang ini, sesungguhnya saat ini sedang terbuka peluang besar untuk novel-novel romantis. Beberapa penerbit yang sedang gencar menerbitkan novel romantic: GPU, GAGAS, LPPH, GRADIEN, DIVA, dsb. Soal cinta, siapa yang tak tertarik? Tema cinta adalah tema abadi sepanjang masa, yang dominan diangkat ke dalam film dan novel. Saya sendiri termasuk penyuka genre romantis, entah novel atau film.
Namun, apabila membaca novel-novel romantic (umum) dan menonton film romantic (semacam Titanic), entah mengapa romantisme tak dapat dilepaskan dari seks. Novel-novel roman karangan penulis Indonesia pun, tidak segan-segan mendeskripsikan hubungan seksual tokoh-tokohnya. Menurut pendapat penerbit novel itu, sentuhan fisik dapat meningkatkan nuansa romantisme para tokoh. Benarkah?
Novel-novel saya juga ada yang romantis lho. Yang terbaru adalah Jean Sofia. Tetapi, yang sudah agak sukses (dilihat dari respons pembaca) adalah Endless Love dan True Love. Tidak ada adegan sensual dan seks di novel-novel itu. Romantisme saya bangun melalui untaian kata-kata puitis dan adegan-adegan sendu.
Bagaimana dengan film romantic? Berhubung saya belum berpengalaman membesut film romantic, maka film yang satu ini bisa jadi satu film yang super romantic, tapi minus bahkan tidak ada adegan seksnya!
Secret. Semula saya kira ini film hantu. Agak telat menontonnya, tapi cukuplah mengambil benang merah ceritanya. Film Mandarin ini, mengisahkan seorang pemuda, Jay (Jay Chou), yang belajar di sebuah sekolah music di mana ayahnya juga mengajar di sekolah tersebut. Selantun lagu indah menarik Jay menuju sebuah ruangan musik tua dengan sebuah piano tua di tengahnya. Seorang gadis manis berperawakan kurus dan berwajah pucat menyapanya dari balik pintu. Tanpa mengetahui nama gadis itu, mereka menjalin hubungan yang indah.
Yang Jay herankan adalah betapa misteriusnya gadis itu. Dia selalu datang tiba-tiba dan sering kali membolos sekolah. Walau kerap mengantar gadis itu pulang dengan sepedanya, Jay tidak pernah sekalipun masuk ke dalam rumahnya. Gadis itu hanya mengajaknya naik ke atap rumah dan menikmati pemandangan. Ketika tahu gadis itu ternyata mengidap penyakit asma, Jay membawakan sebuah apel setiap hari. Namun sayangnya sampai apel tersebut berjumlah lima belas, gadis tersebut baru muncul kembali.
Gadis lain, Sky seperti menaruh minat pada Jay. Jay kerap menggoda Sky hanya untuk membuat gadis misterius cemburu. Tetapi tidak ada yang diragukan Jay bahwa ia mencintai gadis misterius tersebut. Satu permintaan Jay pada gadis misterius itu adalah untuk mengajarkannya lagu yang pernah didengarnya dari ruang musik tua saat pertama kali bertemu. Jay berjanji akan memainkan lagu tersebut untuk si gadis saat wisuda nanti. Gadis itu bersedia mengajarkan pada Jay dengan syarat agar Jay tidak boleh memainkan lagu tersebut dengan piano yang berada di ruang musik tua dengan alasan lagu tersebut tidak bagus jika dimainkan dengan piano tua.
Jay yang memang jenius dalam musik, dengan mudah menguasai lagu tersebut. Saat tengah bermain dengan mata terpejam, gadis itu menciumnya. Betapa terkejutnya Jay saat ia membuka mata dan mendapati yang tengah menciumnya adalah Sky, bukan gadis misteriusnya. Dari luar ia mendengar suara berlari dan teriakan penjaga sekolah “Rain telah kembali.”
Jay bergegas mengejar gadis itu yang telah terbakar cemburu, tetapi Jay tidak menemukannya. Lima bulan lamanya gadis itu tidak muncul. Jay bahkan sempat menjalin hubungan dengan Sky selama gadis itu tidak muncul. Sampailah pada saat hari wisuda, Jay menepati janjinya untuk memainkan lagu gadis misterius di atas panggung sebagai lulusan terbaik.
Gadis misterius datang dengan wajahnya yang pucat, Jay melompat dari panggung mengejarnya. Jay minta agar gadis itu menunggu di ruangan kelas karena harus kembali ke panggung. Misteri dimulai, ketika kembali ke ruangan kelas, Jay tidak menemukan gadis itu. Ia hanya menemui dua orang temannya yang tengah menjarah barang-barang inventaris kelas. Ketika Jay bertanya apakah ada seorang gadis di ruangan itu, mereka malah kebingungan. Jay menegaskan bahwa gadis itu adalah gadis yang menari dengannya di pesta dansa. Teman-temannya malah tertawa sambil berkata kalau Jay menari sendirian sepanjang pesta.
Dengan putus asa Jay duduk di bangku gadis itu. Secara ajaib muncul tulisan di permukaan meja yang berbunyi “apakah kau mencintaiku?” Jay menjawabnya dengan tulisan juga bahwa ia juga mencintainya. Ketika Jay menuliskan pertanyaan tentang nama gadis itu, muncul balasan “namaku Rain.”
Jay bingung, ia mencoba pergi ke rumah gadis itu. Yang membuat terkejut adalah wanita tua yang disangka adalah nenek gadis itu ternyata adalah ibunya. Ibu gadis itu menyatakan bahwa Rain menghilang berpuluh tahun lalu. Ketika Jay menyentuh sebuah partitur tua di kamar Rain, terjatuhlah sebuah sketsa wajah Jay. Ibu Rain terkejut dan berkata “dia tidak berbohong.”
Jay makin kebingungan, ia pulang ke rumah dan bertanya pada ayahnya yang telah puluhan tahun mengajar di sekolah musik itu tentang gadis bernama Rain. Tak disangka ayahnya mengetahui banyak hal tentang Rain yang menjadi muridnya dua puluh tahun lalu. Banyak misteri yang Jay baru bisa pahami lewat cerita ayahnya. Misteri apakah itu? Apa benar Rain adalah hantu? Lalu mengapa hanya Jay yang bisa melihatnya, menyentuhnya, bahkan menciumnya? Bagaimana ending dari film dengan perpaduan genre drama, romansa, musical, misteri sekaligus thriller ini? Apakah Rain telah mati dan jasadnya terkubur di suatu tempat dan meminta Jay untuk menemukan dan menguburkannya secara layak?
Sinopsis di atas, saya copas dari internet, hehe…. Berhubung saya nontonnya telat. Tetapi sudah cukup membangkitkan inspirasi untuk menulis novel romantic. Meski tanpa adegan seks, film ini benar-benar romantic. Nuansa romantic didapatkan dari ekspresi wajah tokoh-tokohnya, yang sendu. Juga alunan music klasik, terlebih saat tokoh-tokohnya bermain piano. Lalu, di ending, ada adegan dramatis, ketika Jay yang tengah mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu, mempertaruhkan nyawanya dengan bermain piano di di gedung sekolahnya yang sedang dalam proses dirubuhkan!
Sumpah. Ini film romantic abis. Nonton yah….
Oya, kekurangannya apa ya? Mungkin adegan-adegannya yang lambat, membuat kita harus sabar menontonnya. Tapi, tidak masalah, sebab misteri tentang Rain cukup memancing kita untuk bertahan menonton film ini demi mengetahui ADA APA DENGAN RAIN? Apakah benar dia sudah menjadi hantu? Bagi yang penasaran, boleh inbox saya :)
aku gak suka film yang terlalu romantis. tapi reviewnya bagus lho. malah jadi penasaran pengen nonton XD
ReplyDeleteini film udah sejak 2011 rupanyha ya...?
ReplyDeletekebetulan sore ini saya nonton film ini di salah satu stasiun internasional...
sy kira awalnya cerita hantu, ternyata tentang perjalanan waktu tokoh yang bernama rain ini. menyedihkan... hebat si jay chou.
recomended movie buat yang suka film romantic. ini bukan film hantu sama sekali.