Banyak penulis pemula
yang bertanya kepada saya, bagaimana cara mengirim naskah ke penerbit.
Tentu saja saya bingung bagaimana menjelaskannya, karena setiap penerbit
memiliki ketentuan yang berbeda-beda. Jadi, yang bisa disimpulkan adalah:
1. Cari tahu dulu penerbit yang akan dituju.
Misalnya, Penerbit Mizan. Cari tahu apa naskah yang dibutuhkan, bagaimana
prosedur pengiriman naskah, dan sebagainya. Beberapa penerbit memberikan
informasi tersebut di web mereka, tapi ada juga yang tidak. Kalau tidak ada
informasinya, catat alamat dan nomor telepon penerbit itu, yang pasti ada di
kover belakang buku-buku terbitan mereka. Lalu, hubungi via telepon. Jadi, kamu
harus rajin jalan-jalan ke toko buku. Syukur-syukur kalau bersedia membeli
buku-buku terbitan penerbit yang akan kamu kirimi naskah.
2. Lazimnya, penulis pemula mengirim naskah
dalam bentuk hardcopy atau printout. Beberapa penerbit ada yang mewajibkan
hardcopy, beberapa yang lain membolehkan via imel. Tapi, berhubung kamu masih
pemula, ada baiknya mengirim dalam bentuk hardcopy karena lebih sopan dan lebih
berpeluang besar untuk dibaca oleh editor. Biaya print memang mahal. Itulah
ongkos yang harus dikeluarkan seorang penulis. Dulu, saya juga mengeluarkan
biaya yang banyak untuk printout naskah, bahkan banyak yang menumpuk di gudang
karena dikembalikan dan tidak terpakai lagi. Memang lebih bijak jika
penerbit membolehkan pengiriman naskah via imel, untuk meminimalisir penggunaan
kertas (global warming, bo…), tapi kita tidak bisa memaksa penerbit juga
untuk mau menerima naskah via imel. Ada penerbit yang mewajibkan kirim naskah
hardcopy.
3. Biasanya, naskah diketik dengan spasi
1,5 dan 2, font times new romans 12, dengan tebal halaman tergantung keinginan
penerbit.
4. Sertakan surat pengantar pengiriman
naskah, yang berisi pengajuan naskah, judul dan tebal halaman naskah, dan
pernyataan bahwa naskah itu asli dan belum pernah diterbitkan.
5. Sertakan synopsis singkat yang berisi
gambaran keseluruhan cerita dalam satu halaman.
6. Sertakan biodata penulis dalam bentuk CV
dan narasi.
7.Jika mengirim via imel, kirim dalam bentuk
lampiran atau attachment dalam satu dokumen lengkap, jangan terpisah-pisah.
8.Jika mengirim via pos, sertakan perangko
balasan kalau kamu menginginkan naskahmu dikembalikan (bila tidak layak
terbit).
9. Informasi penerbit yang menerima kiriman naskah, beberapa ada di blog ini. Kamu bisa coba kirim ke Penerbit Salsabila atau Diva Press, yang sudah menerbitkan naskah saya.
10. Informasi kelengkapan naskah yang kamu kirimkan, bisa dibaca di sini
Semoga sukses, yaaah.....
Senangnya, jika naskah lolos seleksi penerbit, diterbitkan, dan mejeng di toko buku Antologi A Sweet Candy for Teens, Gado-Gado Poligami, dan Catatan Hati Ibu Bahagia |
wah senengnya :p
ReplyDeletemau tanya dong mb.
kalau sudah di terbitkan di penerbit mayor masih butuh keluar uang untuk biaya promosi dll?
makasih mb. sukses slalu.
Terima kasih infonya. Setiap penulis pasti karyanya ingin dibukukan. Masalahnya saya belum punya rasa percaya diri mmebuat buku. Tapi baca info ini jadi semangat lagi. Terima kasih ya bu!
ReplyDeletebig thx ya mbak, jazakillaah untuk sharenya... meski belum bisa kontinyu dan konsisten nulis tiap hari. Insyaallaah sharingnya bermanfaat^_^
ReplyDeleteMakasih banyak atas info yang sangat menarik ini mba... ingin banget menerbitkan buku, tapi selalu terkendala oleh hal2 semacam ini... blur ga tau arah, hehe.
ReplyDeletetrims atas pencerahannya mba....sukses selalu ya!