Assalamualaikum. Lebaran kemarin ada duka mendalam di keluarga besar ayah saya. Suami tante saya meninggal dunia secara mendadak, 3 hari sebelum lebaran. Saat mendapatkan kabar itu, saya terkejut bukan main. Seingat saya, suami tante saya itu sangat sehat. Kalau ngobrol sangat bersemangat. Rasanya aneh kok tiba-tiba meninggal dunia bukan karena kecelakaan. Apalagi setelah diberitahu penyebabnya adalah serangan jantung.
Sungguh tak disangka. Orang yang terlihat sehat dan bersemangat, ternyata bisa terkena serangan jantung secara mendadak. Serangannya sendiri baru dua kali. Serangan yang kedua itulah yang membuatnya berpulang di hari ramadan, sesaat setelah makan sahur. Pada serangan yang pertama, beliau hanya pingsan, kemudian dibawa ke dokter. Dokter sudah mendiagnosa bahwa beliau memiliki gejala penyakit jantung, tapi diminta datang lagi setelah lebaran.
Sayang, Allah berkehendak lain. Serangan yang kedua, beliau sudah diambil-Nya. Jujur, saya masih tak habis pikir karena suami tante saya itu terlihat gagah. Siapa yang menyangka dari luar terlihat sehat, ternyata di dalam tubuh kita ada penyakit yang mengancam? Serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit tidak menular. Saat ini, menurut riset kesehatan dasar 2013, tren penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian semakin meningkat.
Apa saja sih penyakit tidak menular itu? Hipertensi, Obesitas, Stroke, Diabetes Melitus, Penyakit Jantung Koroner, dan Gagal Ginjal Kronis adalah beberapa macam penyakit tidak menular yang kini banyak diidap oleh penduduk di Indonesia dan menyebabkan kematian. Sebagian besar disebabkan oleh pola makan. Ironisnya lagi, para pasien bukanlah orang yang sudah tua-tua banget, melainkan masih termasuk usia produktif (15-64 tahun). Seperti suami tante saya itu, usianya 50 tahun dan masih aktif bekerja di kantor.
Rabu,13 Juli, saya menghadiri undangan Media & Blogger Briefing dengan tema "Cegah PTM dengan Rajin Makan Buah dan Sayur" dari Kementerian Kesehatan RI di RPTRA Tebet dalam rangka Hari Buah 2017. Dr. Fiastuti Witjaksono SpGK dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RS Cipto Mangunkusumo memaparkan soal prevalensi 5 penyaki tertinggi di Indonesia seperti yang sudah disebutkan di atas yang semakin tinggi jumlahnya dari tahun ke tahun. Diabetes, misalnya. Tahun 2015, ada 1 dari 11 orang dewasa yang terkena diabetes. Diperkirakan lebih dari 12 juta penduduk Indonesia menyandang diabetes. Coba saja temukan di sekitar kita, pasti banyak penderita diabetes.
Tingginya jumlah penderita penyakit tidak menular itu disebabkan karena kurang konsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur hanya menjadi pelengkap makanan dan lebih seringnya tidak sempat dimakan. Padahal, buah dan sayur mengandung:
Serat larut itu gunanya untuk membantu penyerapan gula lebih lambat dan peningkatan kadar gula tidak berlebihan juga tidak turun secara drastis. Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan diabetes dan makanan pokok kita banyak mengandung gula yang berbahaya. Sebut saja: nasi, roti putih, makanan yang dibuat dari tepung, juga semua makanan dan minuman yang manis. Dari mulai sarapan sampai makan malam, kita tidak lepas dari makanan-makanan itu. Sedangkan konsumsi buah dan sayurnya sendiri sangat sedikit.
Buah juga membantu proses pencernaan karena mengandung enzim pencernaan, serat, dan prebiotik. Kekurangan sayur dan buah dapat menyebabkan penyakit kanker saluran cerna (usus), jantung koroner, dan stroke. Pola makan gizi seimbang tidak hanya karbohidrat dan protein, tetapi juga ada buah dan sayur. Setidaknya dalam sehari kita mengonsumsi:
Saat dibuka sesi tanya jawab. Ada satu pertanyaan yang memang juga mengusik saya. Tentang diet keton yang melarang konsumsi buah karena mengandung gula penyebab diabetes. Ternyata kata Dr. Fiastuti, diet keton itu hanya boleh dilakukan oleh orang yang memang sedang sakit dan memerlukan diet tersebut. Untuk orang yang sehat, tetap saja harus mengonsumsi makanan yang seimbang karbohidrat, protein, sayur, dan buahnya karena buah-buahan tetap dibutuhkan nutrisi dan fungsinya untuk pencernaan.
Sedangkan Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular memaparkan tentang trend masalah kesehatan (global dan Indonesia). Penyebab kematian dari tahun 1990-2014 mengalami transisi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Kematian akibat penyakit tidak menular terus meningkat karena diet tidak sehat, pola hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, minum alkohol, dan stres.
Indonesia termasuk ke dalam 17 negara dengan 3 masalah gizi. Jika dulu kekurangan gizi, maka sekarang yang banyak terjadi adalah kegemukan. Tentunya ini menyebabkan pembengkakan biaya pelayanan kesehatan karena sekitar 1,3 juta peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit katastropik (jantung, ginjal, kanker, stroke, dll) dan menghabiskan biaya sebesar Rp 13,6 triliyun tahun 2015.
Wow, padahal biayanya bisa dialihkan ke pembangunan infastruktur atau pendidikan jika orang Indonesia sehat-sehat semua, apalagi penyakit tidak menular dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan diet sehat. Selain memperbanyak aktivitas fisik, juga rutin mengonsumsi sayur dan buah.
Sayangnya, kebanyakan keluarga di Indonesia kurang konsumsi buah dan sayur karena tidak terbiasa dan tidak suka. Anak-anak tidak dibiasakan makan buah dan sayur, sehingga sampai dewasa pun mereka tidak suka. Dalam acara ini, dihadirkan pula Chef Eddrian Tjhia yang memberikan demo masak mengolah makanan dengan sayur dan buah.
Menunya adalah ikan kakap sambal dabu-dabu dan jus jambu biji dan nanas. Cara memasaknya mudah sekali. Sambal dabu-dabunya dibuat tanpa harus diulek-ulek. Cukup diiris-iris cabai dan bawangnya, lalu masukkan sedikit garam dan gula. Bahan-bahannya bisa lihat di foto ya. Ikan kakapnya ditumis dengan sedikit minyak sampai berwarna kecokelatan. Lalu hias di atas buncis yang sudah direbus sebentar. Cantik kan penampakannya.
Selanjutnya, untuk jus jambu biji dan nanasnya tinggal diblender. Ingat, lebih baik mengggunakan blender daripada juicer karena kalau pakai blender itu serat-seratnya masih ada. Kalau juicer, seratnya terbuang, padahal justru serat itu yang penting. Jadi tidak apa-apa minum jus dengan banyak serat justru lebih sehat. Alhamdulillah, saya tidak jadi beli juicer padalah sudah niat. Sudah benar selama ini minum jus buah menggunakan blender. Dan ingat juga supaya itu jus buahnya tidak ditambah gula lagi karena sudah manis.
Acara terakhir adalah lomba membuat bento buah. Alhamdulillah, grup blogger berhasil juara 2 dan membawa pulang voucher belanja beserta buah-buahannya.
Tingginya jumlah penderita penyakit tidak menular itu disebabkan karena kurang konsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur hanya menjadi pelengkap makanan dan lebih seringnya tidak sempat dimakan. Padahal, buah dan sayur mengandung:
- Vitamin dan mineral (vitamin A, CC, E, asam folat, zinc, magnesium, kalium, dan kalsium).
- Anti Oksidan.
- Serat (serat larut dan tidak larut).
- Zat-zat gizi dari tumbuhan.
- Cairan.
Serat larut itu gunanya untuk membantu penyerapan gula lebih lambat dan peningkatan kadar gula tidak berlebihan juga tidak turun secara drastis. Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan diabetes dan makanan pokok kita banyak mengandung gula yang berbahaya. Sebut saja: nasi, roti putih, makanan yang dibuat dari tepung, juga semua makanan dan minuman yang manis. Dari mulai sarapan sampai makan malam, kita tidak lepas dari makanan-makanan itu. Sedangkan konsumsi buah dan sayurnya sendiri sangat sedikit.
Buah juga membantu proses pencernaan karena mengandung enzim pencernaan, serat, dan prebiotik. Kekurangan sayur dan buah dapat menyebabkan penyakit kanker saluran cerna (usus), jantung koroner, dan stroke. Pola makan gizi seimbang tidak hanya karbohidrat dan protein, tetapi juga ada buah dan sayur. Setidaknya dalam sehari kita mengonsumsi:
- 2 jenis buah dan 5 jenis sayuran
- 8 porsi atau 4,5 mangkuk dari berbagai jenis buah dan sayur
- 400 gram buah dan sayur
- 2-4 porsi buah dan 3-5 porsi sayur
Saat dibuka sesi tanya jawab. Ada satu pertanyaan yang memang juga mengusik saya. Tentang diet keton yang melarang konsumsi buah karena mengandung gula penyebab diabetes. Ternyata kata Dr. Fiastuti, diet keton itu hanya boleh dilakukan oleh orang yang memang sedang sakit dan memerlukan diet tersebut. Untuk orang yang sehat, tetap saja harus mengonsumsi makanan yang seimbang karbohidrat, protein, sayur, dan buahnya karena buah-buahan tetap dibutuhkan nutrisi dan fungsinya untuk pencernaan.
Sedangkan Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular memaparkan tentang trend masalah kesehatan (global dan Indonesia). Penyebab kematian dari tahun 1990-2014 mengalami transisi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Kematian akibat penyakit tidak menular terus meningkat karena diet tidak sehat, pola hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, minum alkohol, dan stres.
Indonesia termasuk ke dalam 17 negara dengan 3 masalah gizi. Jika dulu kekurangan gizi, maka sekarang yang banyak terjadi adalah kegemukan. Tentunya ini menyebabkan pembengkakan biaya pelayanan kesehatan karena sekitar 1,3 juta peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit katastropik (jantung, ginjal, kanker, stroke, dll) dan menghabiskan biaya sebesar Rp 13,6 triliyun tahun 2015.
Wow, padahal biayanya bisa dialihkan ke pembangunan infastruktur atau pendidikan jika orang Indonesia sehat-sehat semua, apalagi penyakit tidak menular dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan diet sehat. Selain memperbanyak aktivitas fisik, juga rutin mengonsumsi sayur dan buah.
Sayangnya, kebanyakan keluarga di Indonesia kurang konsumsi buah dan sayur karena tidak terbiasa dan tidak suka. Anak-anak tidak dibiasakan makan buah dan sayur, sehingga sampai dewasa pun mereka tidak suka. Dalam acara ini, dihadirkan pula Chef Eddrian Tjhia yang memberikan demo masak mengolah makanan dengan sayur dan buah.
Menunya adalah ikan kakap sambal dabu-dabu dan jus jambu biji dan nanas. Cara memasaknya mudah sekali. Sambal dabu-dabunya dibuat tanpa harus diulek-ulek. Cukup diiris-iris cabai dan bawangnya, lalu masukkan sedikit garam dan gula. Bahan-bahannya bisa lihat di foto ya. Ikan kakapnya ditumis dengan sedikit minyak sampai berwarna kecokelatan. Lalu hias di atas buncis yang sudah direbus sebentar. Cantik kan penampakannya.
Selanjutnya, untuk jus jambu biji dan nanasnya tinggal diblender. Ingat, lebih baik mengggunakan blender daripada juicer karena kalau pakai blender itu serat-seratnya masih ada. Kalau juicer, seratnya terbuang, padahal justru serat itu yang penting. Jadi tidak apa-apa minum jus dengan banyak serat justru lebih sehat. Alhamdulillah, saya tidak jadi beli juicer padalah sudah niat. Sudah benar selama ini minum jus buah menggunakan blender. Dan ingat juga supaya itu jus buahnya tidak ditambah gula lagi karena sudah manis.
Acara terakhir adalah lomba membuat bento buah. Alhamdulillah, grup blogger berhasil juara 2 dan membawa pulang voucher belanja beserta buah-buahannya.
saya termasuk salah satu yang pemilih makan sayur, karena dari kecil nggak suka sayur..
ReplyDeletesetelah menikah dan punya rencana program hamil baru deh mulai sadar kalo sayur dan buah sama sama harus dikonsumsi seimbang, bukan dipilih yang itu itu aja biar sehat dan nggak gampang sakit juga pastinya..
Hidup sehat dengan konsumsi buah dan sayur...
ReplyDeletepenyakit tidak menular itu diturunkan juga sih.
ReplyDeleteBuah dan sayur memang banyak sekali manfaatnya ya :)
ReplyDeleteMakan buah udah jadi kebutuhan dasar, supaya tetap segar bugar.
ReplyDeleteBuah dan sayur sangat penting untuk kesehatan tubuh kita, tetapi anak-anak sekarang susah sekali kalau disuruh makan sayuran dan buah-buahan...
ReplyDeleteHadeuh Mbak aku jadi takut, tetanggaku, saudaraku juga banyak Mbak yg kena serangan jantung langsung meninggal. Anakku yg satu suka sayur buah, yang satu nggak. Jadi suka bingung sendiri gimana biar pada suka buah sayur semuanya.
ReplyDeleteBelakangan ini sih karyawnaku suka ngeluh dadanya sakit. Ternyata emang dia kurang makanan bergizi. :( Untunglah, sekarang udah mau memulai pola hidup sehat. :)
ReplyDeleteHarus mulai pola hidup sehat dari sekarang, ya? Apalagi sakit jantung datangnya nggak terduga.
ReplyDeleteWah memang serangan jantung mengerikan ya mba. Sama waktu saya mudik juga ada yang meninggal karena serangan jantung. Padahal siangnya masih sehat walafiat, hanya sorenya nyesek di bawa ke rumah sakit langsung meninggal.
ReplyDeletePola makan,gaya hidup, istirahat, olahraga dan stress sangat mempengaruhi kesehatan seseorang
ReplyDeleteSemua bisa lah kuikuti, mb. Makan sayur buah. Kecuali olahraga ... hiks
Saya termasuk jarang makan buah, padahal sebenernya suka jus buah. Hmm, harus lebih rajin lagi nih :D
ReplyDeletesebenarnya saya suka makan buah dan sayur.. sayangnya sejak tinggal nomaden jadi agak susah ngontrol menu makanannya..
ReplyDeletetp tetap disusahakan minimal sehari sekali makan sayur dan buah atau jus buah sih
Porsi buah dan sayurnya segitu ya per hari? Heuheu....masih kurang banyak ternyata :(
ReplyDeleteAku padahal jarang banget makan buah
ReplyDeleteKalau sayur sih sering
Aku padahal jarang banget makan buah
ReplyDeleteKalau sayur sih sering
Harus mulai hidup sehat nih, banyak makan buah dan sayur. Diet yg salah malah bikin kita sakit juga ya.
ReplyDeleteBtw kapan-kapan pengin coba ah bikin kakap dabu-dabu. Keliatannya enak itu :)
alhamdulillah aku terbiasa makan buah dan sayur, kebiasaan baik ini menurun ke mada juga
ReplyDeletetinggal workout-nya nih biar pinggang ramping
Buah memang sangat menyehatkan.... Ga harus ribet tinggal makan aja, enak lagi hehe....
ReplyDeleteLifestyle jaman sekarang beda dengan jaman dulu ya mba, makanan udah banyak mengandung micin dan gak terlalu alami kaya dulu. Minuman pun serba instant. Aku pribadi ga suka sayur dan buah hehehe.. Dewasa ini lagi coba coba suka sama mereka
ReplyDeletewah buah sama sayuran memang khasiat dan manfaatnya tiada habisnya. yang vegetarian enak nih :)
ReplyDelete