Undangannya |
Kejutan pertama
“Mbak, aku undang ya….”
Mbak Arin Murtiyarini mengirimkan
poster undangan Halal bi Halal Agrianita PTN IPB dan Blogger Bogor yang akan diadakan di
Restoran De’Leuit Bogor tanggal 8 Agustus 2015. Waw, surprised saya dapat undangan yang terbatas ini. Kursi untuk
blogger hanya tersedia sekitar 15-an saja. Saya langsung mau karena acaranya hari Sabtu
dan lokasinya pun dekat dari rumah saya. Tinggal naik kereta dan angkot satu
kali. Itu kalau suami nggak mau nganterin naik mobil. Saya jarang ikut blogger
gathering karena acaranya sering di hari kerja (saya kan kerja momong anak-anak
:D) dan tempatnya jauh. Jadi, kalau ada kesempatan yang mudah, jangan
disia-siakan dong.
Kejutan kedua
“Dress code-nya Pink atau
Ungu ya, Mbak,” masih kata Mbak Arin.
Whaaaaat?! Ada dress code-nyaaa??
Duh, kenapa nggak bebas aja sih warna bajunya? Huhuhu…. Padahal, saya sudah
meniatkan memakai baju atas bawa cokelat batik biar terkesan elegan. Kan mau
kumpul sama ibu-ibu Agrianita IPB, ibu-ibu yang kerja di IPB, hihihi… Lah
ternyata Mbak Arin malah minta pakai baju ungu atau pink. Hadeeuh… girly amat,
ya?
Saya suka warna pink dan ungu, tapi baju yang agak
pantes dipakai ke acara-acara itu harus dipilih lagi. Ada gamis pink, tapi menerawang. Gamis ungu juga
ada tapi bikin badan saya keliatan gemuk. Biasalah, efek baju, ada yang
melangsingkan, ada yang menggemukkan. Makanya harus pintar milih baju.
Rencananya saya mau beli baju lagi nih khusus menghadiri acara itu, tapi nggak
sempet ke pasar. Beli online juga
nggak sempet, karena sudah mendekati hari H.
Baju yang akhirnya dipakai, hasil padu padan |
Jumat siang, saya baru kepikiran
mau pakai baju apa. Padu padan aja. Gamis pink
yang menerawang itu saya tumpuk dengan atasan putih. Jadi, nggak keliatan
menerawang. Gamisnya keliatan seperti rok. Pakai legging juga di dalamnya supaya nggak menerawang. Kalau jilbab pink sih banyak. Alhamdulillah,
persyaratan dress code sudah
terpenuhi. Urusan baju ini penting, karena blogger kan pasti foto-foto. Harus
keliatan cakep dong di foto hehe….
Kejutan ketiga
Sebuah undangan pertemuan wali
murid, datang sehari sebelum hari H. Ada rapat wali murid hari Sabtu tanggal 8
Agustus 2015! Minggu sebelumnya, saya juga ada undangan blogger dan terpaksa nggak
saya hadiri karena memilih mengikuti rapat wali murid kelas 1. Lah ternyata
saya juga harus datang ke rapat wali murid kelas 2? Ismail dan Sidiq memang
sekolah di sekolah yang sama. Ismail kelas 2, Sidiq kelas 1. Nasib orang tua
yang punya anak dengan beda usia hanya setahun ya kayak gini ini.
Saya nggak mungkin membatalkan
janji dengan Mbak Arin, karena undangannya sudah fix. Nama saya pasti sudah terdaftar. Untunglah undangan wali murid
ini nggak mengikat. Kalau memang ada urusan, nanti hasil rapatnya akan
disampaikan oleh wali kelas. Suami pun mengijinkan saya mengikuti halal bi
halal itu.
Kejutan keempat
“Naik kereta ajah!” anak-anak
kompak meminta naik kereta. Mereka memang sudah lama nggak naik kereta, jadi
pengen jalan-jalan naik kereta. Ya, setelah sebelumnya saya disuruh pergi
sendiri dan suami menjaga anak-anak di rumah, kenyataannya di hari H, suami dan
anak-anak mau ikut juga. Asyik. Saya paling senang kalau perginya rame-rame.
Nanti suami dan anak-anak bisa jalan-jalan di sekitar tempat itu sembari
menunggu saya bertugas hehe….
Anak-anak dan ayahnya menunggu kereta |
Alhamdulillah, kereta sekarang
sudah bagus. Stasiunnya bersih, keretanya juga nyaman. Mungkin karena hari
libur, jadi nggak penuh. Setelah menunggu kereta cukup lama, datanglah si
kereta itu. Sempat terjadi kebingungan karena kami berdiri di depan gerbong
wanita. Saya mau naik ke gerbong wanita, tapi suami nggak mau. Akhirnya, saya
naik ke gerbong wanita bersama Ismail dan Sidiq, suami berlari menuju gerbong
umum. Terpisah gerbong deh. Kereta berjalan dengan lancar. Ismail dan Sidiq
senang sekali naik kereta. Saya nggak sampai mikir kalau ternyata saya dan
suami… terpisah kereta!
Ternyata saya cuma bertiga aja naik keretanya :D |
Suami mengirim sms, “tunggu di
Stasin Bogor, ya.” Oke, jadi nanti pas turun, saya tunggu di stasiun. Menjelang
sampai di Stasiun, saya mengikuti penumpang lain yang berjalan ke gerbong
depan. Siapa tahu nanti ketemu suami di gerbong depan. Lah kok sampai melewati
tiga gerbong, nggak ada sosok suami dan Salim? Kereta sudah berhenti di
Stasiun. Saya mencari-cari suami dan masih nggak ada! Mulai cemas. Saya telepon
suami, tapi nggak dijawab. Saya udah ngomel-ngomel aja tuh, tiba-tiba Ismail
berteriak, “Itu Ayah!”
Suami datang sambil
terengah-engah. “Ayah di mana sih? Kok dicari di gerbong depan nggak ada?”
tanya saya, kesal.
“Aku kan naik kereta yang satu
lagi,” jawab suami.
“HAH? Jadi tadi Ayah nggak naik
kereta yang sama?!”
“Iya, orang ketinggalan…..”
Hihihi….Hufff… syukurlah kereta
yang dinaiki suami itu datangnya cepat, jadi saya nggak perlu nunggu lama. Lagian
kenapa nggak mau naik gerbong wanita? Kan nanti kalau sudah di dalam bisa
menyeberang ke gerbong umum. Ini sih judulnya, “suami ketinggalan kereta.”
Kejutan kelima
Jam 9.30, kami sampai di kawasan
De’Leuit. Tanya ke pedagang makanan, ternyata tinggal jalan kaki saja. Lokasinya
dekat Masjid Raya Bogor. Saya meninggalkan suami dan anak-anak yang kemudian
entah ke mana (ternyata ke toko buku Gramedia, lalu ke Masjid Raya Bogor). Sampai
di lokasi, eh acaranya sudah lama mulai. Tumben tepat waktu. Beberapa kali saya
ikut kegiatan, acaranya mundur satu jam. Jadi, panitia acara ini TOP banget,
karena acaranya tepat waktu. Saya agak ketinggalan pengenalan mengenai Spektra.
Saya mencoba mengenali
blogger-blogger yang datang, kelihatannya kok nggak ada yang kenal. Saya
berkenalan dengan blogger yang datang setelah saya, dia menyebut namanya
“Desi.” Duh, nama itu kan banyak yang punya. Desi yang mana nih? Kelihatannya
dia juga nggak kenal dengan saya. Ternyata sebenarnya kami kenal, itu Desi
Namora. Coba dia nyebut namanya komplit, pasti kan saya langsung kenal.
Beruntung setelah Desi, datang Mbak Nunung Yuni. Yang ini sudah saya kenal
duluan, karena pernah ketemu di acara blogger juga. Akhirnya dapat teman
bicara. Eh, begitu orang yang duduk di depan saya menoleh ke belakang, oalaaah…
itu Mbak Rina Susanti!
Penjelasan tentang Spektra dan LG |
Nah, saya mencari-cari si empunya
hajat nih. Siapa lagi kalau bukan Mbak Arin Murtiyarini? Sosok Mbak Arin
seharusnya mudah dicari, karena sebagian besar pesertanya berjilbab sedangkan
Mbak Arin belum berjilbab. Eh, tapi kok nggak ada ya yang nggak berjilbab?
Semuanya berjilbab. Mana ya Mbak Arin? Mbak Nunung juga mencari-cari Mbak Arin.
Ah, akhirnya saya menemukannya! Seseorang yang duduk di depan dan sedang sibuk
memotret kegiatan itu menunjukkan ciri-ciri Mbak Arin, dengan tahi lalat di
pipi kiri. Bedanya… orang itu berjilbab!
Mbak Arin, foto milik: Riana Inna W |
Mbak Arin juga menangkap
keberadaan saya. Dia berjalan menghampiri saya dan Mbak Nunung. Kejutan, doong!
Mbak Arin berjilbab! Barokallah untuk Mbak Arin, semoga istiqomah. Yang lebih
mengejutkan lagi, saat sedang istirahat, saya melihat Melly dan dia juga
berjilbab! Aih, senangnyaaa…. Saya juga mengenali Mbak Dwina (Emak Bogor, saya
pernah menang giveawaynya), Inna Riana (Emak Riweuh), dan blogger-blogger Bogor
lainnya. Kejutannya lagi, akhirnya saya ketemu dengan Mbak Murti Yuliastuti.
Mbak yang satu ini sudah lama saya kenal sejak pertama kenal facebook, karena
beliau juga jebolan Universitas Diponegoro, kakak tingkat saya. Sayangnya, kami
hanya kenal di internet, padahal sama-sama tinggal di Depok. Setelah
bertahun-tahun mengenal, syukurlah kami bisa bertatap muka.
Bersama Emak Riweuh Riana Inna dan Rina Susanti, foto: Riana Inna W |
Terus, acara ini tentang apa ya?
Ini adalah acara Halal bi Halal yang disponsori oleh Spektra dan LG. Spektra
itu fasilitas kredit dari LG. Jadi, kalau mau kredit peralatan elektronik rumah
tangga merk LG, bisa melalui Spektra. Bagaimana Mbak Arin bisa dapat sponsor
untuk acara Halal bi Halal ini? Sudah dapat makan gratis, dapat goodie bag
pula. Lumayan lho isi goodie bagnya peralatan makan dari Tupperware. Ada banyak
doorprize juga yang oke (blender, juicer, deterjen, dan sebagainya). Sayang,
saya nggak nyangkut door prizenya nih.
Roda keberuntungan |
Mbak Arin yang blogger dan juga
quiz hunter ini pernah mengikuti kuis Arisan LG dan menang. Jadi, dia berhak
mengundang teman-temannya untuk difasilitasi LG, kumpul-kumpul, makan-makan.
Asyik banget yah. Hm, kalau diuangkan, pasti gede nih. Ada biaya makannya,
biaya goodie bag, biaya doorprize, dan lain-lain. Mbak Arin memang hoki deh,
banyak hokinya. Asyik kan reunian sama
teman-teman blogger dan disponsori?
Halal bi halal Blogger Bogor, foto: Riana Inna W |
Pada acara ini, kita juga
mendapatkan kesempatan untuk mengajukan kredit LG melalui Spektra dengan biaya
administrasi Rp 150.000 saja. Cicilan berikutnya dibayar bulan depan, dengan
lama cicilan antara 9-12 bulan. Macam-macam barangnya, ada televisi, microwave,
kulkas, dan lain-lain. Yah, berhubung saya sudah punya semuanya (cieeeh….) dan
belum butuh beli lagi, jadi saya nggak ambil kreditnya. Bagi pembeli dengan
nominal 15 juta (dan ini bisa dicicil), langsung dapat hadiah handphone LG dan
yang membeli sebesar Rp 10 juta, langsung dapat microwave. Belinya nyicil lho,
kecuali kalau kita emang bawa uang kas sebesar itu. Ya, masa?? Kalau beli di
bawah itu? Dapat juga! Ada roda keberuntungan dengan tiga pilihan hadiah: Lock
and Lock, Happy Call, dan Juicer. Kita mau beli yang harganya hanya Rp 1 juta?
Tetap dapat hadiah langsung. Tergantung keberuntungan pas memutar rodanya.
Aargh… coba saya ajak suami masuk aja ke dalam ya, siapa tau nanti dibelikan
apa lagi, gitu.
Demo masak |
Alhamdulillah, acara pun selesai
tepat jam 1 siang. Semua kelihatan senang. Makan gratis, goodie bag gratis,
apalagi yang dapat doorprize seperti Mbak Dwina dan Mbak Nunung. Yang paling
penting sih silaturahimnya itu. Kapan lagi bisa ketemuan dengan teman-teman
blogger yang lebih sering berinteraksi di internet? Nggak setiap hari. Sebulan
sekali juga belum tentu. Makanya saya senang sekali. Saya langsung pulang
karena suami dan anak-anak sudah menunggu di Masjid. Begitu sampai di Stasiun
Bogor, rupanya masih ada kejutan lagi. Saya baru tahu kita mesti naik jembatan
penyebarangan yang tangganya tinggi sekali dan banyak. Hadeeuuuh… mana Salim
juga bobo, jadi harus digendong. Sampai di rumah, sakit pinggang deh (dasar
nini-nini!). Lain kali naik mobil sendiri aja deh, bukan apa-apa, nyebrangnya
itu lho….
Makasih ya Mbak Arin. Kapan-kapan
ajakin aku lagi yaaa…. *sambilngedipinmata.
Hari yang mengejutkan yaaa...terimakasih sudah datang mba Leyla..
ReplyDeleteSenang bisa ketemu langsung mbak Leyla di Bogor, smg ada event lain yg kuta bisa ketemu lagi ya
ReplyDeleteSenang bertemu denganmu mbak.Gak jd beli mesin cucinya nih?
ReplyDeletebarakallah mba Arin, semoga istikomah dna makin disayang Allah
ReplyDeletehoree ada sayah!
ReplyDeleteseneng akhirnya bisa jumpa langsung dg mak leyla :*
Mba arin canteeek pake jilbab
ReplyDeleteismail sidi beda setaunnn yaa...
ihik mau datang kok jauuhhh semoga mennag panci dan ditraktir bakso yo mba..acarane sukses mba arin ini